Hubungan Perilaku Pantang Makanan Dengan Lama Penyembuhan Luka Perenium Pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin
DOI:
https://doi.org/10.63004/hrji.v2i2.307Kata Kunci:
ibu nifas, pantang makanan, penyembuhan luka pereniumAbstrak
Pendahuluan: Robekan perineum terjadi hampir pada semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Penyembuhan luka perenium dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan, pengetahuan, sosial ekonomi, penanganan petugas, kondisi ibu, gizi dan pantang makanan. Namun masih terdapat 53% ibu nifas yang masih melakukan pantang mengkonsumsi makanan tertentu dikarenakan pengaruh dari budaya orang tua. Tujuan: Mengetahui hubungan perilaku pantang makanan dengan lama penyembuhan luka perenium pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Metode: Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini ibu nifas dengan luka perenium yang berada diwilayah kerja puskesmas pekauman Banjarmasin. sebanyak 40 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil: Hubungan perilaku pantang makanan dengan lama penyembuhan luka perenium pada ibu nifas diperoleh bahwa sebanyak 17 (42,5%) ibu berperilaku buruk (Pantang) dengan penyembuhan luka lambat 14 (35,0%) dan normal 3 (7,5%), sedangkan 23 (57,5%) ibu yang berperilaku baik (Tidak pantang) dengan penyembuhan luka lambat 1 (2,5%), normal 10 (25,0%) dan cepat 12 (30,0%). Hasil uji chi-square, diperoleh p-value 0,000, (p<0,05) yaitu Ha diterima, ada hubungan antara perilaku pantang makanan dengan lama penyembuhan luka perineum pada ibu nifas diwilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dari 40 responden dapat disimpulkan bahwa ada hubungan perilaku pantang makanan dengan lama penyembuhan luka perenium pada ibu nifas diwilayah kerja Puskesmas Pekuaman Banjarmasin.
Unduhan
Referensi
Anisa, F. N., Yunita, L., & Hidayat, A. (2022). Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Masa New Normal oleh Ibu Menyusui yang Bekerja dengan Algoritma ID3. Jurnal Informasi Dan Teknologi, 4(3), 166–171. https://doi.org/10.37034/jidt.v4i3.238
Kurniawati, E. M., Hardianto, G., Azinar, A. D., Hadi, T. H. S., & Wahyuningtyas, R. (2022). Ruptur Perineum (H. Paraton (ed.)). Airlangga University Press.
Marcelina, R. F., & Nisa, F. (2018). Hubungan Antara Pantang Makanan Dengan Penyembuhan Luka Perineum Di Ruang Mawar Rsi Jemursari Surabaya. The Indonesian Journal of Health Science, 10(2), 101. https://doi.org/10.32528/ijhs.v10i2.1862
Nurrahmaton, N., & Sartika, D. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Luka Perineum dengan Proses Penyembuhan Luka di Klinik Bersalin Hj. Nirmala Sapni, Amkeb Medan. Jurnal Bidan Komunitas, 1(1), 20. https://doi.org/10.33085/jbk.v1i1.3911
Saidah, N. (2011). Perilaku Pantang Makanan Pada Ibu Nifas di Polindes Desa Lebakrejo Purwodadi Pasuruan. Hospital Majapahit, 3(2), 1–111. http://ejournal.stikesmajapahit.ac.id/index.php/HM/article/view/41
Sugiharti, G. (2020). Kerja Puskesmas Mundu Tahun 2020. 8.
Yuliana, D. (2022). Perawatan Luka Perineum Setelah Melahirkan dengan Menggunakan Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steen). NEM.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Karya belum pernah diterbitkan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau bagian dari kuliah atau tesis yang diterbitkan) dan tidak sedang dipertimbangkan untuk diterbitkan di tempat lain. Ketika naskah diterima untuk diterbitkan dalam jurnal ini, penulis setuju untuk mentransfer hak cipta secara otomatis ke penerbit.
Health Research Journal of Indonesia dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License