“TEMANI BULIN” Teman Ibu Dalam Bersalin
DOI:
https://doi.org/10.63004/mcm.v2i4.515Kata Kunci:
Ibu hamil, Pendamping, PersalinanAbstrak
Pendahuluan: Kematian ibu juga masih banyak diakibatkan faktor resiko tidak langsung berupa keterlambatan (tiga terlambat) yaitu terlambat mengambil keputusan dan mengenali tanda bahaya, terlambat dirujuk, dan terlambat mendapat penanganan medis. Selain masalah medis, tingginya kematian ibu juga karena masalah ketidaksetaraan gender, nilai budaya, perekonomian serta rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan. Salah satu program untuk mencegah terjadinya masalah dengan program P4K. Beberapa ibu hamil belum menempelkan stiker dan belum mengerti terkait pentingnya stiker p4k serta implementasi dari program itu sendiri, sehingga pentingnya dilakukan upaya dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker khususnya pada pendamping ibu bersalin.
Tujuan: Memberikan edukasi terkait P4K khusunya tentang pendamping ibu dalam proses persalinan.
Metode: Metode yang dilakukan dari analisis situasi ibu hamil dengan jumlah cakupan K4 ibu hamil dilanjutkan dengan diskusi tenaga kesehatan dan kader dalam mencari solusi permasalahan rendahnya kunjungan ibu hamil pada K4, dan mengedukasi Ibu Hamil tentang Ibu Hamil tentang pendamping saat bersalin dan evaluasi program.
Hasil: Mengedukasi bu hamil tentang “Temani Bulin” Teman ibu bersalin”, Kegiatan yang telah dilakukan pada 25 September 2024 di wilayah UPTD Puskesmas Lanjas, kegiatan yang dilakukan dengan sasaran adalah 15 ibu hamil serta dihadiri oleh bidan. Ketercapaian tujuan edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman ibu hamil terkait program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker khusunya Ibu Hamil dalam memilih pendamping ibu bersalin ini secara umum tercapai.
Simpulan: Edukasi terkait program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker tentang “TEMANI BULIN” Teman ibu bersalin terlaksana dengan baik dan dengan antusias yang tinggi dari peserta sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku terkait bersalin di tolong tenaga kesehatan.
Unduhan
Referensi
Limbong, T. (2021). Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Pendampingan Suami Terhadap Isteri Pada Masa Kehamilan dan Persalinan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 475–483. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.635 DOI: https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.635
Paustian-Underdahl, S. C., Eaton, A. A., Mandeville, A., & Little, L. M. (2019). Pushed out or opting out? Integrating perspectives on gender differences in withdrawal attitudes during pregnancy. Journal of Applied Psychology, 104(8), 985–1002. https://doi.org/10.1037/APL0000394 DOI: https://doi.org/10.1037/apl0000394
Rahmatullah, I. (2019). Menjalani Kehamilan dan Persalinan Yang Sehat . Gramedia.
Suhartini, S., Yuliantie, P., Widiastuti, D., Kesehatan, F., Mulia, S., Serongga, P., & Selatan, K. (2024). “Pregnancy Conceling Class (PCC)” Sebagai Upaya Mencegah Kejadian Resiko Tinggi Dalam Kehamilan “Pregnancy Counseling CLASS (PCC)” As An Effort To Prevent High Risk Events In Pregnancy. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Tangguh, 3(1).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Rusdah Mila, Putri Yuliantie
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.