Edukasi Pemanfaatan Tanaman Kelor Sebagai Bahan Pangan Dalam Mencegah Stunting Dan Penyakit Tidak Menular Di Desa Penfui Timur
DOI:
https://doi.org/10.63004/mcm.v1i4.276Kata Kunci:
Diabetes Melitus, Kelor, StuntingAbstrak
Pendahuluan: Gizi buruk menjadi salah satu masalah global yang masih terus dihadapi oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Pemenuhan gizi yang belum tercukupi saat masih dalam kandungan ataupun ketika sudah lahir dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan pada ibu maupun pada bayinya. Salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada bayi yaitu stunting atau bertubuh pendek akibat kurang gizi kronik.
Tujuan: Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait manfaat tanaman kelor sebagai bahan pangan dalam mencegah stunting dan penyakit tidak menular.
Metode: Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi tanya jawab. Masyarakat diberi sosialisasi edukasi tentang pemanfaatan tanaman kelor sebagai bahan pangan dalam mencegah stunting dan penyakit tidak menular dengan menggunakan media berupa Leaflet. Masyarakat juga mendapat pelayanan gratis berupa pengecekan kadar gula darah, kolesterol, asam urat dan pemeriksaan tekanan darah.
Hasil: Secara keseluruhan kegiatan sosialisasi edukasi pemanfaatan tanaman kelor sebagai bahan pangan dalam mencegah stunting dan penyakit tidak menular dapat dikatakan baik dan berhasil, yang diukur dari empat komponen yaitu keberhasilan target jumlah peserta sosialisasi, ketercapaian tujuan sosialisasi dapat dikatakan baik (95%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan dapat dikatakan baik (95%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi dapat dikatakan baik (95%).
Simpulan: Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah mengetahui pemanfaatan tanaman kelor sebagai bahan pangan dalam mencegah stunting dan penyakit tidak menular serta mengetahui cara praktis pengelolaan daun kelor.
Unduhan
Referensi
Abbas, Rasha Khalid., Fatma S Elsharbasy., Abdalfatah Abdalla Fadlelmula. (2018). Nutritional Values of Moringa oleifera, Total Protein, Amino Acid, Vitamins, Minerals, Carbohydrates, Total Fat and Crude Fiber, under the Semi-Arid Conditions of Sudan. Journal of oJ Microbial & Biochemical Technology, 10(2),56-58.
Bappenas R.I. (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta: Bappenas Republik Indonesia.
Global Nutrition report (2020). https://globalnutritionreport.org/reports/2020-global-nutrition-report/.
Jimenez, Marcela Vergara., Manal, Mused Almatraf., Maria, Luz Fernandez. (2017). Bioactive Components in Moringa Oleifera Leaves Protect against Chronic Disease. Antioxidants, 6(91),1-1.
Melia Magi. (2017). Aktivitas Antihiperglikemik, Penghambatan Stress Oksidatif dan dan Regenerasi Sel β Pankreas Fraksi-Fraksi Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringaoleiferalamk.) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotozin-Nikotinamid. [Thesis]. Surakarta: Universitas Setia Budi.
Rofianti, Kiti., Septiani. (2022). Dampak Pemberian Teh Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health, 3(2), 96-103.
Putra Agus Indra. (2020). Nutrigenomic and Biomolecular Aspect of Moringa oleifera Leaf Powder as Supplementation for Stunting Children. Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology, 06(01),1-15.
Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Susanti, S., & Bistara, D. N. (2018). Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Kesehatan Vokasional, 3(1), 29.
UNICEF. (2022b). UNICEF Annual Report. https://www.unicef.org/reports/unicef-annual-report-2022.
WHO. (2016). Global Report On Diabetes. France: World Health Organization.
WHO. (2019). Classification Of Diabetes Mellitus. France: World Health Organization.
Zakaria, Hadju V., As’ad, S., & Bahar. B. (2016). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor terhadap Kuantitas dan Kualitas Air Susu Ibu (Asi) pada Ibu Menyusui Bayi 0-6 Bulan. Jurnal MKMI, 12 (3), 161-169.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Magi Melia Tanggu Rame, Barbara Azalya Sarifudin
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.