Edukasi Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Hipertensi dengan Gaya Hidup Sehat di Desa Sungai Bakung
Isi Artikel Utama
Abstrak
Hipertensi merupakan penyakit kronik yang ditandai peningkatan tekanan darah persisten dengan nilai sistolik sama dengan atau lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik sama dengan atau lebih dari 90 mmHg. Hipertensi mengakibatkan peningkatan angka morbiditas maupun mortalitas. Pada tahun 2017, World Health Organization (WHO) melaporkan ada sekitar 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dengan sekitar tiga juta di antaranya meninggal setiap tahun. Jumlah penderita hipertensi diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 1,15 miliar pada tahun 2025. WHO juga mencatat bahwa 46% orang dewasa tidak menyadari bahwa mereka menderita hipertensi, sementara 42% telah didiagnosis dan menjalani pengobatan. Di Indonesia, prevalensi hipertensi meningkat menjadi 34,1% pada tahun 2018, dibandingkan dengan 25,8% pada tahun 2013. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit hipertensi dan mampu melakukan terapi komplementer di kehidupan sehari-hari. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan mengenai edukasi penyakit hipertensi dan gaya hidup sehat dengan menggunakan media leaflet, kemudian diberikan praktik terapi komplementer dan pengecekan tekanan darah pada masyarakat Desa Sungai Bakung. Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Sungai Bakung dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan menerapkan pola hidup sehat serta melakukan terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah sebagai tata laksana lini pertama ataupun kombinasi obat-obatan yang digunakan.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Referensi
A, D. A., Sinaga, A. F., Syahlan, N., Siregar, S. M., Sofi, S., Zega, R. S., Annisa, A., & Dila, T. A. (2022). Faktor - Faktor Yang Menyebabkan Hipertensi Di Kelurahan Medan Tenggara. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 136–147. https://doi.org/10.14710/jkm.v10i2.32252
Bagus Tri Saputra, P., Dyah Lamara, A., Eko Saputra, M., Achmad Maulana, R., Eko Hermawati, I., Anugrawan Achmad, H., Ageng Prastowo, R., & Her Oktaviono, Y. (2023). Diagnosis dan Terapi Non-farmakologis pada Hipertensi. Cermin Dunia Kedokteran, 50(6), 322–330. https://doi.org/10.55175/cdk.v50i6.624
Dewi, R. K., Kusumawati, L. S., Fitriasnani, M. E., & Himmah, F. R. (2023). Perbedaan Efektifitas Jus Mentimun Dan Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Menopause. Jurnal Kebidanan, 12(2), 113–118. https://doi.org/10.47560/keb.v12i2.546
Kemkes. (2023). Khasiat Mengkudu untuk Penderita Hipertensi. Diakses Tanggal 23 Agustus 2023. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2924/khasiat-mengkudu-untuk-penderita-hipertensi.
PDHI. (2023). Panduan Promotif Dan Preventif Hipertensi 2023. Diakses Tanggal 21 Agustus 2023. https://admin.inash.or.id/cdn/File/Konsensus InaSH 2023_A5.pdf.
Pratiwi, D. P, et al. (2019). Hubungan Pola Konsumsi Seledri (Apium Graveolens L) Terhadap Tekanan Darah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal Medika Udayana, 8 (4). https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/50050
Simamora, L., Srilina Br.Pinem, & Nurhamida Fithri. (2021). Efektifitas Jus Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar. Journal of Health (JoH), 8(2), 67–74. https://doi.org/10.30590/joh.v8n2.p67-74.2021
WHO. (2023). Hypertension. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension