Profil Penggunaan Obat Chlorpheniramine Maleat pada Balita di Kecamatan Haur Gading
DOI:
https://doi.org/10.63004/hrji.v1i3.72Kata Kunci:
balita, Chlorpheniramine Maleat, profil penggunaanAbstrak
Pendahuluan: Banyaknya balita mengalami efek samping rewel,efek sedative, sakit tenggorokan, diare, dan bibir pecah-pecah setelah mengkonsumsi obat Chlorpheniramine Maleat berhubungan dengan irrasionalitas penggunaan obat. Tujuan: Mendiskripsikan profil berdasarkan jenis kelamin, indikasi, dosis aturan pakai, efek samping. Metode: Penelitian observational deskriptif. Pengambilan sampel purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 97 responden. Data diperoleh dengan melakukan wawancara secara langsung. Hasil: Jenis kelamin yang mengkonsumsi obat Chlorpheniramine Maleat yaitu balita laki-laki 67% dan perempuan 33%. Penggunaan obat Chlorpheniramine Maleat indikasi alergi yaitu 15,5%, gatal-gatal tapi dan flu Pilek nonalergi yaitu 27,8% . indikasi lain-lain seperti demam 10,3%, Mabuk perjalanan 9,3%, korengan 8,3% dan cacar 1%. Penggunaan obat Chlorpheniramine Maleat dengan aturan pakai 1 kali sehari 1 tablet 77,3%, 1 kali sehari ½ tablet 10,3%, dan 2 kali sehari yaitu 12,4%. Efek samping yang dialami mengantuk yaitu 53,6%, rewel 9,3%, bibir pecah-pecah sebanyak 7,2%, diare 4,2%, dan sakit tenggorokan 2%. Tidak mengalami efek samping 23,7%. Simpulan: Jenis kelamin yang dominan mengkonsumsi obat Chlorpheniramine Maleat adalah balita laki-laki. Indikasi penggunaan obat dominan digunakan untuk gatal-gatal dan flu pilek non alergi. Dosis dan aturan pakai yang digunakan responden tidak tepat. Efek samping yang dominan dialami balita adalah sedative.
Unduhan
Referensi
priloka, D. V. (2020). Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Yogyakarta.
Bethesda. (2022). Senyawa Chlorpheniramine Maleat. Perpustakaan Kedokteran Nasional (AS), 450.
Budiansyah, R., Studi, P., Farmasi, D., Harapan, P., & Tegal, B. (2019). Gambaran penggunaan obat antihistamin pada pasien anak di puskesmas penusupan karya tulis ilmiah. Tegal, 29–72, 72.
Fung, S. T., & Chan, E. Y. (2005). C h l o r phen i r am i ne u s e fo r i nfan t s : r i s k s mo r e t han benef i t s. Kwong Wah Hospital, Hongkong, 1, 9–11.
Hadinegoro, S. R. S. (2010). Terapi Asiklovir pada Anak dengan Varisela Tanpa Penyulit. 11(6).
Herdiansyah. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung, Vol III, 1–16.
Imro, H., & Dipahayu, D. (2017). Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Terhadap Rasionalitas Penggunaan Analgesik Oral Non Steroid Anti-Inflamatory Drug Golongan Non Selective COX-1 dan COX-2 Secara Swamedikasi. 2(2), 24–29.
Kwn, P., Scabies, S. I., Girl, Y. O., & Approach, F. M. (2014). [Laporan Kasus] TREATMENT OF SECONDARY INFECTION SCABIES ON 8 YEARS OLD GIRL WITH FAMILY MEDICINE APPROACH Kharisma Wibawa Nurdin Putra. 3(September), 56–63
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Karya belum pernah diterbitkan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau bagian dari kuliah atau tesis yang diterbitkan) dan tidak sedang dipertimbangkan untuk diterbitkan di tempat lain. Ketika naskah diterima untuk diterbitkan dalam jurnal ini, penulis setuju untuk mentransfer hak cipta secara otomatis ke penerbit.
Health Research Journal of Indonesia dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License