Evaluasi Kepatuhan Penggunaan Obat Antidiabetes Terhadap Kejadian Efek Samping Obat di Puskesmas Kertak Hanyar

Penulis

  • Darini Kurniawati Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia
  • Iwan Yuwindry Program Studi Sarjana Farmasin, Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia

DOI:

https://doi.org/10.63004/hrji.v2i2.310

Kata Kunci:

kepatuhan, efek samping, diabetes melitus

Abstrak

Latar Belakang: Menurut International Diabetes Federation (2019) jumlah penderita diabetes melitus di seluruh dunia mengalami peningkatan menjadi 463 juta jiwa pada tahun 2019 dan jumlah kematian pada kasus ini yaitu 4,2 juta jiwa yang mana Indonesia menjadi urutan ke 7 dengan jumlah penderita 10,7 juta. Tujuan: Tujuan umum dari penilitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus terhadap penggunaan obat oral di Puskesmas Kertak Hanyar. Metode: Rancangan penelitian analitik cross sectional. Populasinya  pasien diabetes melitus di Puskesmas Kertak Hanyar. Sampel pada penelitian ini penderita diabetes mellitus pria dan wanita di puskesmas Kertak Hanyar. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik probablitiy sampling. Hasil: Hasil penelitian tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 2 orang (6,7%%), tingkat kepatuhan sedang sebanyak 8 orang (26,7%), dan tingkat kepatuhan rendah sebanyak 20 orang (66,7%). dari 30 responden diperoleh  responden yang memiliki tingkat tingkat kejadian ROM kategori Douptful (diragukan terjadi ROM) sebanyak 8 orang (26,7%), dan kategori probable sebanyak 22 orang (74,3%). Simpulan: Simpulan penelitian tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus rendah dan kategori kejadian efek samping probable.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Abdurrahman, F. (2014). Faktor-faktor pendorong perilaku diet tidak sehat pada wanita usia dewasa awal. EJournal Psikologi, 2(2), 163–170. Retrieved from American Heart Association (AHA). (2012). Understand Your Risk for Diabetes. SkforDiabetes/Understand-Your-Risk-for Diabetes.UCM.002034.Article.Jsp.)

Association, american diabetes. (2009). Diagnosis and classification of diabetes mellitus. Diabetes Care.

Brunner & Suddarth. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi *. Volume 2. Jakarta : EGC.

Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Aditya Media. Ehsa. (2010). Diabetes Melitus. Diaskes pada 20 November 2019 dari Elizabeth J. Corwin. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta : Aditya Media.

James, P. A., Oparil, S., Carter, B. L., Cushman, W. C., Dennison-Himmelfarb, C., Handler, J., … Ortiz, E. (2014). 2014 Evidence-based guideline for the management of high blood pressure in adults: Report from the panel members appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA -Journal of the American Medical Association.

Hakim, A. R., & Saputri, R. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan. CV. Pena Persada

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta : Balitbang Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2014). Riset Kesehatan Dasar. Balitbang Kemenkes RI Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI;

Kowalak, J. P. (2012). Buku Ajar Patofiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Pahlawati, A., & Nugroho, P. S. (2019). Hubungan tingkat pendidikan dan usia dengan kejadian diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Palaran Kota Samarinda tahun 2019. Borneo Student Research (BSR), 1(1), 1-5.

Price Sylvia A. Wilson Lorraine M. (2012). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses- Proses penyakit. Jakarta: EGC.

Diterbitkan

29-12-2023

Cara Mengutip

Kurniawati, D., & Yuwindry, I. (2023). Evaluasi Kepatuhan Penggunaan Obat Antidiabetes Terhadap Kejadian Efek Samping Obat di Puskesmas Kertak Hanyar. Health Research Journal of Indonesia, 2(2), 155–162. https://doi.org/10.63004/hrji.v2i2.310