Article Review: Tinjauan Teknologi Pengolahan Limbar Cair Farmasi antara Efisiensi dan Dampak Lingkungan
Kata Kunci:
Limbah cair farmasi, Senyawa aktif farmasi, Pengolahan limbah, Resistensi antimikroba, Teknologi berkelanjutanAbstrak
Industri farmasi berperan penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, namun juga menjadi sumber pencemaran lingkungan melalui limbah cair yang mengandung senyawa aktif farmasi (PhACs). Senyawa ini mencakup antibiotik, hormon, dan bahan kimia lain yang bersifat toksik, persisten, serta sulit terurai di lingkungan perairan. Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) konvensional umumnya belum mampu menghilangkan senyawa ini secara efektif, sehingga residu farmasi masih ditemukan di air permukaan, tanah, dan bahkan air minum. Hal ini menimbulkan ancaman ekologis serta memicu resistensi antimikroba (AMR). Berbagai teknologi pengolahan telah dikembangkan, seperti kombinasi proses biologis anaerob-aerob, fotokatalisis, elektro-Fenton, dan adsorpsi, namun masing-masing memiliki keterbatasan teknis dan biaya. Pendekatan inovatif melalui valorisasi limbah menjadi energi atau bahan baku sekunder juga mulai diperkenalkan sebagai solusi berkelanjutan. Di Indonesia, keterbatasan regulasi dan teknologi menjadi tantangan utama dalam pengelolaan limbah cair farmasi. Kajian ini bertujuan meninjau teknologi pengolahan limbah cair farmasi secara global guna mendorong pengembangan sistem yang tepat guna, ramah lingkungan, dan sesuai diterapkan di Indonesia.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Alya Anggryanti, Nor Tiara Sari, Nor Latifah

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.