Aktivitas Ekstrak Daun Dadangkak Hydrolea spinosa L Terhadap Bakteri Salmonella typhi Sebagai Antibakteri
Kata Kunci:
Antibakteri, Hydrolea Spinosa L, konsentrasi hambat minimum, Konsentrasi Bunuh MinimumAbstrak
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang saat ini masih menjadi masalah serius. Indonesia demam tifoid menempati urutan ketiga dengan 41.081 kasus pasien inap dan 274 kematian. Pengobatan yang digunakan untuk demam tifoid yaitu antibiotik kloramfenikol, namun saat ini banyak terjadi resistensi terhadap antibiotik tersebut salah satunya adalah bakteri Salmonella typhi. Sehingga perlu penemuan obat alternatif antibakteri untuk mengatasi demam tifoid. Terapi non farmakologi yang digunakan adalah ekstrak daun dadangkak (Hydrolea spinosa L) yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimental dengan desain penelitian Posttest-only Control Group. Skrining aktivitas antibakteri ekstrak daun dadangkak (Hydrolea spinosa L) terhadap Salmonella typhi menggunakan metode difusi sumuran dan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum dan Konsentrasi Bunuh Minimum menggunakan metode dilusi kemudian dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test dan Mann Whitney Test. Hasil analisis statistik menunjukan terdapat perbedaan bermakna dengan p value 0,007 pada Kruskal-Wallis Test dan pada Man Whitney Test menunjukan p value 0,025. Ekstrak daun dadangkak (Hydrolea spinosa L) tidak memiliki kemampuan daya bunuh terhadap Salmonella typhi. Ekstrak daun dadangkak (Hydrolea spinosa L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi dengan nilai Konsentrasi Hambat Minimum sebesar 500 mg/ml.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 I Ketut Purnama Putra, Putri Vidiasari Darsono, Ali Rakhman Hakim
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.