Pengaruh Daya Terima Biskuit Ikan Gabus Dan Biji Wijen
Kata Kunci:
Biskuit, biji wijen, ikan gabusAbstrak
Masalah gizi mikronutrien pada remaja sampai saat ini masih ditemukan di Indonesia yakni sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan mengalami anemia. Zat gizi mikro diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan harus didapatkan dari makanan dan minuman. Fortifikasi pangan yang lazim dikonsumsi dengan zat gizi mikro adalah salah satu strategi utama yang dapat digunakan untuk meningkatkan status mikronutrian pangan. Sumber bahan pangan yang terbukti kaya akan nilai gizi adalah ikan gabus dan biji wijen. Salah satu bentuk olahan yang disukai remaja adalah biskuit. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan fortifikan dengan kandungan Gizi Biskuit Ikan Gabus dengan Biji Wijen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok fortifikasi ikan gabus dan biji wijen 80:20, 75:25, dan 70:30. Penilaian pada produk biskuit ikan gabus dan biji wijen terhadap 30 orang panelis. Hasil uji organoleptik aroma dan rasa yang memberikan hasil terbaik adalah P3 karena timbul aroma gurih, tekstur tidak berbeda antar perlakuan, warna yang terbaik penerimaan panelis pada P2. Simpulan dari penelitian ada perbedaan dari setiap mutu organoleptik biskuit ikan gabus dan biji wijen yaitu dari segi warna nilai rata – rata (3.55), rasa nilai rata – rata (3.40), tekstur nilai rata – rata (3.48), aroma nilai rata – rata (2.80).
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Ermina Syainah, Nurhamidi Nurhamidi, Rijanti Abdurrachim
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.