Skrining Fitokimia Dan Aktivitas Antipiretik Ekstrak Rimpang Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) Yang Diinduksi Vaksin DPT-HB Pada Tikus Putih
Kata Kunci:
Antipiretik, Curcuma aeruginosa Roxb, Parasetamol, Vaksin DPT-HBAbstrak
Rimpang temu hitam merupakan salah satu tanaman obat dari Indonesia, dimana salah satu kandungannya adalah flavonoid. Pemilihan rimpang temu hitam dalam penelitian ini berdasarkan ilmu kemotaksonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antipiretik ekstrak metanol 96 % rimpang temu hitam pada tikus yang diinduksi vaksin DPT-HB dan untuk mengetahui dosis optimal ekstrak metanol 96 % rimpang temu hitam yang dapat memberikan aktivitas antipiretik. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur wistar sebanyak 25 ekor dan dibagi dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak dosis I (37,5 mg/kg BB tikus), dosis II (75 mg/kg BB tikus) dan dosis III (150 mg/kg BB tikus). Data yang diperoleh diolah menggunakan uji One-Way ANOVA dan uji Post-Hoc. Hasil yang diperoleh dari uji One-Way ANOVA didapat nilai signifikasi < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan dalam menurunkan suhu tubuh tikus. Hasil analisis uji Post-Hoc menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antara kontrol positif dengan ekstrak dosis III (150 mg/kg BB tikus) dengan nilai signifikasi > 0,05. Ekstrak metanol 96 % rimpang temu hitam dapat memberikan aktivitas antipiretik dan dosis optimal yang dapat memberikan aktivitas antipiretik adalah ekstrak dosis III (150 mg/kg BB tikus).