Article Review: Evaluasi Penggunaan Antibiotik Menggunakan Metode ATC/DDD Pada Pasien Demam Tifoid

Penulis

  • Salsabila Zaneta Aurelia Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
  • Mirza Junando Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
  • Muhammad Fitra Wardhana Sayoeti Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
  • Dwi Aulia Ramdini Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Kata Kunci:

Demam tifoid, Resistensi antibiotik, ATC/DDD, DDD/100 patient days

Abstrak

Demam tifoid adalah infeksi yang disebabkan oleh Salmonella enterica subspecies enterica serovar Typhi (Salmonella typhi) dan masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 1,6% dari total populasi. Antibiotik merupakan pilihan utama dalam terapi demam tifoid, tetapi munculnya strain Salmonella typhi yang resisten, termasuk jenis Multi Drug Resistant (MDR) dan Extensively Drug Resistant (XDR), telah meningkatkan tantangan dalam pengobatan penyakit ini secara efektif. Article review ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid dengan metode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC)/Defined Daily Dose (DDD), yang diukur dalam DDD/100 patient days, sebagai indikator efektivitas dan rasionalitas terapi antibiotik. Studi ini menggunakan pendekatan literature review, dengan artikel yang diperoleh melalui pencarian di Google dan Google Scholar menggunakan kata kunci "Evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC)/Defined Daily Dose (DDD) pada pasien demam tifoid" yang kemudian diseleksi berdasarkan kriteria inklusi. Hasil Article review dari 8 artikel menunjukkan bahwa antibiotik sefalosporin generasi ketiga, seperti seftriakson (83,80 DDD/100 patient days) dan sefiksim (76,4 DDD/100 patient days), serta golongan fluorokuinolon seperti levofloksasin (30,00 DDD/100 patient days), memiliki nilai DDD/100 patient days tertinggi, yang menunjukkan penggunaan antibiotik yang kurang selektif. Oleh karena itu, diperlukan penerapan Antibiotic Stewardship Program (ASP) untuk mengoptimalkan penggunaan antibiotik dan mengurangi resistensi bakteri.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Unduhan

Diterbitkan

19-12-2024

Cara Mengutip

Salsabila Zaneta Aurelia, Mirza Junando, Muhammad Fitra Wardhana Sayoeti, & Dwi Aulia Ramdini. (2024). Article Review: Evaluasi Penggunaan Antibiotik Menggunakan Metode ATC/DDD Pada Pasien Demam Tifoid. Sains Medisina, 3(2), 54–59. Diambil dari https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/528

Terbitan

Bagian

Artikel