Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Batang Dan Daun Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd) Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster
Kata Kunci:
antidiare, metode proteksi terhadap oleum ricini, metode transit intestinal, ekstrak etanol batang dan daun kelakaiAbstrak
Diare adalah buang air besar encer dengan atau tanpa darah atau lendir, dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat dan merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lainnya. Penelitian Khair (2012) dan Yosika (2014) menyebutkan Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F.) Bedd) dapat digunakan sebagai obat tradisional karena mengandung golongan senyawa flavonoid dan tanin yang di antaranya berfungsi mengobati diare. Penelitian ini melakukan pengujian aktivitas antidiare ekstrak etanol batang dan daun kelakai dengan metode proteksi terhadap oleum ricini dan metode transit intestinal pada mencit jantan galur Swiss Webster. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak etanol batang dan daun kelakai dosis 400 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 100 mg/kgBB memiliki aktivitas antidiare dengan menurunkan bobot feses, menurunkan frekuensi defekasi meningkatkan konsistensi feses, mengurangi lamanya diare, serta menekan waktu muncul diare berbeda bermakna terhadap kontrol (p ≤ 0,05) dengan disertai kecenderungan penekanan gerakan peristaltik usus.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Husna Fauzia, Cindra Tri Yuniar, Doni Anshar Nuari
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.