Gambaran Keberadaan Bakteri Bacillus sp. Pada Ruangan Ber–AC Dan Non AC Systematic Review
Kata Kunci:
Bacillus sp, kualitas udara, ventilasi ruanganAbstrak
Pembatasan aktivitas di luar rumah dengan menerapkan WFH (Work From Home) yang tertuang pada KEPMENAKER RI Nomor 104 Tahun 2021, dilihat dari keputusan itu masyarakat akan menghabiskan waktu dalam rumah dikarenakan udara sudah banyak tercemar oleh berbagai virus dan bakteri. Di negara berkembang angka kematian terkait pencemaran udara dalam ruang rumah daerah perkotaan sebesar 9% dan di pedesaan sebesar 1%. Sebanyak 1.7 juta pasien di Amerika Serikat dengan gangguan sistem imun mengalami infeksi mikroorganisme patogen melalui jalur inhalasi atau kontaminasi oleh bioaerosol. Bacillus sp. yang diamati mendominasi komunitas bioaerosol bakteri dalam sampel udara. Metode penelitian ini mengunakan metode settle plate. Memakai prinsip meletakkan cawan petri terbuka pada titik ruangan yang telah ditentukan. Hasil penelitian, bakteri Bacillus sp. berhasil diidentifikasi pada ruangan ber – AC maupun Non AC. Bakteri gram positif Bacillus sp. lebih banyak ditemukan daripada bakteri gram negatif pada udara. Bacillus sp. berspora bersifat saprofit dengan nitrogen dan karbon sebagai sumber energi dan pertumbuhannya. Sporanya bersifat resisten terhadap perubahan lingkungan, tahan panas, kering, dan desinfektan kimia. Di udara terbuka, kebanyakan bakteri berasal dari tanah. Bakteri pada udara terbawa oleh debu, uap air, angin dan penghuni ruangan. Bakteri di udara menempel pada permukaan tanah, lantai, ruangan, perabot ruangan maupun penghuni ruangan.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Gabriella Septiani Nasution, Euis Alfira Lubis
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.