Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, Dan Pola Konsumsi Pangan Dengan Status Gizi Pada Pekerja (Studi di Pabrik Tahu Sumber Makmur Banjarbaru)

Abstrak

Riskesdas 2018 di Kalimantan Selatan menunjukkan prevalensi status gizi  kategori kurus 10,72%,  kategori normal 56.34%, kategori berat badan lebih 13.42%, dan kategori obesitas 18.63%. Sedangkan di Banjarbaru menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurus pada golongan usia 19-65 tahun sebesar 13.40%, kategori normal sebesar 59.57%, gizi lebih sebesar 13.95%, dan prevalensi obesitas sebesar 20.04 %. Gizi kurang, lebih, dan obesitas di Banjarbaru berada di atas prevalensi provinsi. Hal ini menunjukkan status gizi pada dewasa usia 19-65 tahun masih menjadi salah satu masalah di Banjarbaru. Permasalahan gizi pada pekerja di Pabrik Tahu Sumber Makmur Banjarbaru adalah gizi kurang yaitu sebesar 86,7%. Tujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan pola konsumsi pangan dengan status gizi pada pekerja Pabrik Tahu Sumber Makmur Banjarbaru. Metode observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Sampel berjumlah 15 orang diambil dengan cara sampling jenuh. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman α=0,05. Hasil menunjukkan tingkat pengetahuan gizi kurang (93,3%) dengan signifikan (p value) 0,012, aktivitas fisik tinggi (93,3%) dengan signifikan (p value) 0,711, pola konsumsi pangan kurang (93,3%%) dengan signifikan (p value) 0,012, dan lebih banyak pekerja yang memiliki status gizi kurus (86,7%). Simpulan ditemukan hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan gizi dengan status gizi, tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi, dan terdapat hubungan bermakna antara pola konsumsi pangan dengan status gizi.