Program Ceria Tensi: Cegah Risiko Hipertensi Dengan Senam Ritmis Dan Aktif – Tekanan Darah Normal, Sehat, Dan Ideal Di Desa Lok Rawa
DOI:
https://doi.org/10.63004/mcm.v3i4.833Kata Kunci:
Hipertensi, edukasi kesehatan, senam ritmis, pengabdian masyarakat, Desa Lok RawaAbstrak
Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia dan dikenal sebagai silent killer karena sering tidak bergejala namun dapat menimbulkan komplikasi serius seperti stroke dan gagal ginjal. Desa Lok Rawa, Kalimantan Selatan, memiliki angka penderita hipertensi yang cukup tinggi, sementara pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan pengendaliannya masih rendah. Kondisi ini mendorong dilaksanakannya program CERIA TENSI (Cegah Risiko Hipertensi dengan Senam Ritmis dan Aktif) sebagai upaya edukasi dan pencegahan berbasis komunitas.
Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan masyarakat Desa Lok Rawa, khususnya lansia dengan riwayat hipertensi tentang pencegahan dan pengendalian tekanan darah melalui edukasi kesehatan dan pelatihan senam ritmis dan aktif.
Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama satu bulan (11 Agustus–11 September 2025) menggunakan desain deskriptif partisipatif dengan rancangan pre-post activity. Prosedur meliputi tahap perencanaan, penyuluhan kesehatan interaktif, pemeriksaan tekanan darah gratis, pembagian media edukasi, dan pelatihan senam ritmis dan aktif. Evaluasi dilakukan melalui kuesioner pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta.
Hasil: Rata-rata skor pengetahuan masyarakat meningkat dari 63,43 pada pre-test menjadi 75,14 pada post-test, menunjukkan peningkatan sebesar 12%. Peserta mampu mempraktikkan gerakan senam ritmis dan aktif dengan benar, dan beberapa lansia menunjukkan penurunan tekanan darah setelah mengikuti kegiatan.
Simpulan: Program CERIA TENSI efektif meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang hipertensi serta mendorong penerapan pola hidup sehat, termasuk integrasi senam ritmis dan aktif dalam rutinitas harian sebagai langkah pencegahan nonfarmakologis yang sederhana dan berkelanjutan.
Unduhan
Referensi
Berot, F. H. (2024). Faktor resiko hipertensi pada usia produktif. Bookchapter Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 1, No. 1, Hal. 1-10.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. (2023). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2023. Dinas Kesehatan Prov. Kalsel.
Iqbal Al Rasyid, M., Putri, A., & Susanto, R. (2022). Faktor psikososial dan perubahan fungsi kognitif pada lanjut usia: Studi observasional. Jurnal Kesehatan Gerontologi Indonesia, 10(2), 112–120.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Sample Registration System (SRS) 2022: Statistik penyebab kematian di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023: Laporan nasional prevalensi hipertensi. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.
Rahmiati, E., & Zurizah, L. (2020). Pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah dan kebugaran fisik pada kelompok usia lanjut. Jurnal Aktivitas Fisik Indonesia, 5(1), 45–53.
Rosmita, E., Sampe, P. D., Adji, T. P., Shufa, N. K. F., Haya, N., Isnaini, I., ... & Safii, M. (2024). Metode penelitian kualitatif. Jakarta : CV. Gita Lentera.
Wade, C. (2023). Mengatasi hipertensi. Jakarta : Penerbit Nuansa Cendekia.
World Health Organization. (2021). Hypertension: Key facts and global status report 2021. WHO Press.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Luthfia Hidayati Rahman, Mafufah, Ain Nurvela, Aisyah Munawarah, Aisyah Pratiwi, Al Mustafa Kamal, Almaida, Mia Rosdeawati, Widia, Zahra Alya, Tri Ayu Aulia Rahmah, Hilma Aulia, Nandita Puspa Aprillia

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

