Edukasi Dan Pelatihan Pembuatan Teh Celup Saffron Dan Asam Jawa Sebagai Antidiabetes Pada Masyarakat Desa Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan
DOI:
https://doi.org/10.63004/mcm.v1i4.297Kata Kunci:
Edukasi, Teh Celup, Saffron, Daun asam jawa, AntidiabetesAbstrak
Pendahuluan: Tanaman yang berpotensi sebagai agen antidiabetes adalah daun asam jawa dan tanaman saffron. Berdasarkan hasil penelitian, daun asam jawa kaya akan flavonoid, saponin, dan tanin, serta saffron mengandung senyawa aktif crocin, crocetin, procicin, yang dapat menjadi kandidat antioksidan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kadar glukosa dalam darah. Teh herbal merupakan hasil pengolahan dari bunga, kulit, biji, daun, dan akar berbagai tanaman.
Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan dan menjadikan tanaman obat berbasis riset melalui demonstrasi teknik pembuatan kombinasi teh asam jawa dan saffron dalam pencegahan diabetes melitus, dan pemanfaatan tanaman tersebut secara aman diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup masyarakat sebagai upaya preventif dan kuratif.
Metode: Dilakukan penyuluhan dan pelatihan yaitu memberikan informasi dan pendidikan kesehatan secara langsung kepada 40 orang masyarakat Desa Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, mengenai tanaman obat tradisional penurun kadar gula darah. Kemudian melakukan pendampingan dalam membuat teh celup, dan dilakukan pengukuran Kadar Gula Darah (KGD) peserta.
Hasil: Setelah dilakukan edukasi tentang penyakit diabetes melitus dan pengobatan tradisional dengan menggunakan teh celup daun asam jawa dan saffron maka pengetahuan Masyarakat di Desa Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan kategori baik meningkat menjadi 80,00%.
Simpulan: Masyarakat di Desa Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan mengetahui mengenai tanaman herbal antidiabetes, dan dapat membuat sendiri teh celup daun asam jawa dan saffron sebagai obat anti diabetes mellitus.
Unduhan
Referensi
Hilda, H., Nasution, P,. R. (2021). Effectiveness of Combination of Tamarind and Saffron as Antidiabetic. Contagion Journal: Scientific Periodical of Public Health and Coastal Health. Volume (3) issue 2. https://doi.org/https://search.crossref.org/?q=+2685-0389+++&from_ui=yes.
International Diabetes Federation, 2021. Atlas of Diabetes Mellitus. USA, Piladhelpia.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Laporan Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 22. https://doi.org/1 Desember 2013
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesi. Jakarta, Indonesia.
Muhamadiyah, U., Tinggi, S., & Riau, I. F. (2013). Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (tamarindus indica linn) terhadap Enzim Alfa Glukosidase. In Jurnal Photon (Vol. 4, Issue 1).
Rameshrad, M., Razavi, B. M., & Hosseinzadeh, H. (2018). Saffron and its derivatives, crocin, crocetin and safranal: a patent review. Expert Opinion on Therapeutic Patents, 28(2), 147–165. https://doi.org/10.1080/13543776.2017.1355909
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Hilda Hilda, Masniah Masniah, Henny Yusnita
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.