Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Bawah Garis Merah (BGM) Tentang Pola Asuh Dan Keterampilan Mengolah Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Penulis

  • Rusmini Yanti Kementerian Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
  • Ermina Syainah Kementerian Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
  • Noorhayati Maslani Kementerian Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.63004/mcm.v1i3.233

Kata Kunci:

Pengetahuan ibu, Pola asuh, Pendampingan gizi

Abstrak

Pendahuluan. Bawah Garis Merah (BGM) adalah keadaan anak balita yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi sehingga pada saat ditimbang berat badan anak balita di bawah garis merah pada KMS atau status gizi buruk (BB/U <-3 SD) atau adanya tanda-tanda klinis. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016, Kabupaten Banjar memiliki persentase status gizi kurang dan buruk sebesar 28,0%. Angka ini menunjukkan bahwa status gizi kurang dan buruk balita 0 – 59 bulan di Kabupaten Banjar melebihi standar Kalsel yaitu 25,6% (Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, 2016). Data Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Tahun 2016, Kecamatan Karang Intan memiliki kasus balita BGM terbanyak se Kabupaten Banjar dengan jumlah kasus 274 kasus. Jumlah ini terdiri dari 108 kasus BGM di wilayah kerja Puskesmas Karang Intan 1 dan 166 kasus di wilayah Puskesmas Karang Intan 2. Dari data hasil penimbangan balita bulan Maret 2019 masih terdapat 83 balita BGM di wilayah Puskesmas Karang Intan 1 dan 80 balita di wilayah Puskesmas Karang Intan 2. Pelaksanaan kegiatan pada bulan September – Oktober 2022 di wilayah kerja Puskesmas Karang Intan 1 dengan sasaran ibu-ibu balita BGM yang berjumlah 30 orang. Peningkatan pengetahuan ibu tentang pola asuh dilakukan dengan penyuluhan metode ceramah dan tanya jawab serta demonstrasi mengolah menu MP-ASI. Peningkatan keterampilan mengolah MP-ASI dilakukan dengan pendampingan sebanyak 3 kali metode asuhan gizi dan konseling.
Tujuan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu balita BGM tentang pola asuh dan peningkatan keterampilan mengolah MP-ASI. 
Metode.
Penyuluhan, Demo Masak, Pedampingan.
Hasil. Dari pre dan posttest tersebut terlihat adanya meningkatan pengetahuan. Hal ini tergambar dari rata-rata nilai pretest sebesar 56,7 dan postest sebesar 84,7. Evaluasi peningkatan pengetahuan dengan penilaian pretest dan posttest sedangkan penilaian keterampilan dilakukan dengan penilaian asupan zat gizi balita dan penilaian mengolah MP-ASI untuk masing-masing balita oleh ibu balitanya. Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini terlihat adanya peningkatan pengetahuan tentang pola asuh makan dan peningkatan keterampilan ibu balita dalam mengolah MP-ASI.
Simpulan. Terjadi peningkatan pengetahuan tentang pola asuh makan dan mengolah MP-ASI bagi balita. Terjadi peningkatan keterampilan mengolah MP-ASI bagi balita BGM.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pengertian Balita Bawah Garis Merah (BGM). Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. 2016. Hasil Penilaian Status Gizi

Novitasari, N., Destriatania, S., & Febry, F. (2016). Determinan Kejadian Anak Balita DI Bawah Garis Merah Di Puskesmas Awal Terusan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(1).

Supariasa, I Dewi Nyoman, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2012. Penilaian Status Gizi cetakan kedua. EGC. Jakarta

UNICEF. 2012. UNICEF (United For Children) Indonesia Laporan Tahunan 2012.

Yanti, Rusmini dan Siti Mas’odah. 2018. Laporan Penelitian : aktor Yang Berhubungan dengan Kejadian BGM Balita.

Unduhan

Diterbitkan

13-08-2023

Cara Mengutip

Yanti, R. ., Syainah, E. ., & Maslani, N. . (2023). Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Bawah Garis Merah (BGM) Tentang Pola Asuh Dan Keterampilan Mengolah Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Majalah Cendekia Mengabdi, 1(3), 153–158. https://doi.org/10.63004/mcm.v1i3.233