Sosialisasi Dan Edukasi Tanaman Obat (TOGA) Sebagai Obat Pencegah Kecacingan Dan Pemeriksaan Feses Di Sdit Ar-Raudah Medan
DOI:
https://doi.org/10.63004/mcm.v3i4.851Kata Kunci:
Kecacingan, Tanaman Obat Keluarga, PHBS, PHBS, Pemeriksaan faeses, Edukasi kesehatanAbstrak
Pendahuluan: Penyakit kecacingan masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, terutama pada anak usia sekolah dasar. Infeksi cacing dapat menurunkan status gizi, menyebabkan anemia, menghambat pertumbuhan fisik, dan berdampak pada perkembangan kognitif
Tujuan: Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di SDIT Ar-Raudah Medan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dan siswa tentang pencegahan kecacingan melalui edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sosialisasi pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai alternatif obat cacing alami, serta pemeriksaan faeses untuk deteksi dini infeksi cacing
Metode: Metode kegiatan meliputi penyuluhan, demonstrasi, pemeriksaan laboratorium, dan evaluasi hasil kegiatan.
Hasil: Hasil pelaksanaan menunjukkan peningkatan pemahaman orang tua terhadap PHBS, kesadaran pentingnya pemeriksaan rutin dan pemberian obat cacing, serta pengetahuan mengenai TOGA seperti bawang putih, kunyit, nenas, air kelapa, dan biji labu yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah kecacingan.
Simpulan: Kegiatan ini juga menghasilkan luaran berupa leaflet edukatif, laporan pemeriksaan faeses, dan publikasi ilmiah. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat sekolah mampu menerapkan gaya hidup sehat dan memanfaatkan tanaman obat keluarga untuk menjaga kesehatan anak dari penyakit kecacingan.
Unduhan
Referensi
Anthonie, R. M., Mayulu, N., & Onibala, F. (2016). Hubungan Kecacingan Dengan Anemia Pada Murid Sekolah Dasar Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 1(1), 1–6.
Charlier, J., van der Voort, M., Kenyon, F., Skuce, P., & Vercruysse, J. (2014). Chasing helminths and their economic impact on farmed ruminants. Trends in Parasitology, 30(7), 361–367. DOI: https://doi.org/10.1016/j.pt.2014.04.009
Henny Saraswati, “Struktur Dan Daur Hidup Cacing Parasit,” In Modul Biomedik 1 (Biokimia, Mikrobiologi Dan Parasitologi), 2022. [Online]. Available: https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-23715
Jurnal Ekologi Kesehatan, 11(1), 33–39. Siregar, C. D. (2016). Pengaruh Infeksi Cacing Usus yang Ditularkan Melalui Tanah pada Pertumbuhan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar. Sari Pediatri, 8(2), 112–117. Winita, R., Mulyati, & Astuty, H. (2022). Upaya Pemberantasan Kecacingan di Sekolah Dasar. Makara, 16(2), 65 -71 DOI: https://doi.org/10.14238/sp8.2.2006.112-7
L. D. S. Octavia Permata Sari, Tutik Ida Rosanti, “Hubungan prilaku kebersihan perorangan dengan Kecacingan pada Siswa SD Susukan Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas,” Mandala Heal., vol. 12, 2019, [Online]. Available: jos.unsoed.ac.id/index.php/mandala/article/view/1454 DOI: https://doi.org/10.20884/1.mandala.2019.12.1.1454
Mangara SG. (2021). Epidemiologi kecacingan pada murid SD di daerah kumuh, DKI Jakarta. Kongres dan Seminar Nasional Entomologi Medis dan Parasitologi, Bandung, 2021 Agustus 20–21.
Mardiana, M., & Djarismawati, D. (2019). Prevalensi cacing pada murid sekolah dasar wajib belajar pelayanan gerakan terpadu pengentasan kemiskinan daerah kumuh di wilayah DKI Jakarta. Litbang Kemenkes RI.
Marlina, L., & W, J. (2012). Hubungan Pendidikan Formal, Pengetahuan Ibu dan Sosial Ekonomi Terhadap Infeksi Soil Transmitted Helminths Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Seluma Timur Kabupaten Seluma Bengkulu.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan, 2017, [Online]. Available: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._15_ttg_Penanggulangan_Cacingan_.pdf
Satria.ardhi.n, “Bahaya Cacing Parasit Usus bagi Tubuh,” Universitas Gajah Mada, 2022. [Online]. Available: https://ugm.ac.id/id/berita/22680-bahaya-cacing-parasit-usus-bagi-tubuh/
S. S. Soeyoko Soeyoko, Sri Sumarni, “Analisis Model Faktor Risiko yang Mempengaruhi Infeksi Kecacingan yang Ditularkan melalui Tanah pada Siswa Sekolah Dasar di Distrik Arso Kabupaten Keerom, Papua”, 2018. doi: 10.22435/mpk.v25i1.4091.1-14. DOI: https://doi.org/10.22435/mpk.v25i1.4091.1-14
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Maya Handayani Sinaga, Afniwati Afniwati, Karolina Surbakti

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

