Penerapan Intervensi Okupasi Menanam Pada Pasien Halusinasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Anyar Provinsi Lampung Tahun 2024
DOI:
https://doi.org/10.63004/mcm.v2i4.473Kata Kunci:
Halusinasi, okupasi menanam, keperawatan jiwaAbstrak
Pendahuluan: Pasien dengan halusinasi mendapatkan respon tentang lingkungannya tanpa ada objek rangsangan yang nyata, banyak dari mereka yang merasa atau mendengar bisikan yang mempengaruhi mereka menjadi pemarah, melakukan kekerasan, bahkan bisa melakukan bunuh diri. Terapi okupasi menanam bertujuan untuk meminimalisasi interaksi pasien dengan dunianya yang tidak nyata, emosi yang selama ini mempengaruhi perilaku, memberi motivasi dan memberikan hiburan, serta mengalihkan perhatian pasien dari halusinasi yang dialami sehingga pikiran pasien tidak terfokus dengan halusinasinya.
Tujuan: Untuk melakukan Penerapan Intervensi Okupasi Menanam Pada Pasien Halusinasi Di wilayah kerja Puskesmas karamg Anyar Rahun 2024.
Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi kasus. Jumlah sampel diambil 1 pasien. Pada penelitian ini kriteria inklusi. Pasien halusinasi dan Sudah dapat di kendalikan. Lokasi studi kasus ini di desa wilayah kerja puskesmas karang anyar Provinsi Lampung tahun 2024. Waktu pelaksanaan studi kasus ini di mulai pada 25 – 30 Maret 2024.Metode pengumpulan data dengan wawancara, Observasi, Studi dokumentasi.
Hasil: Hasil asuhan pada pasien dengan inovasi Sop okupasi menanam di dapatkan gejala halusinasi manurun dari katagori sedang menjadi katagori ringan dengan skore pre test 19 dan post test 13 pada pasien pertama.
Simpulan: Diharapkan pasien dapat terus dilakukan arahan dan pendampingan dalam melakukan okupasi menanam agar mampu mencegah kekambuhan halusinasi pendengaran efektif di lakukan inovasi Sop okupasi menanam.
Unduhan
Referensi
Aditama. Direja, A.H.S (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Barotul Indri Arifah, I. (2022). Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran dengan terapi okupasi (Doctoral dissertation, Universitas Kusuma Husada Surakarta).
Damaiyanti Muhripah dan Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
Fitri, N. Y. (2019). Pengaruh Terapi Okupasi terhadap Gejala Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Halusinasi Pendengaran Rawat Inap di Yayasan Aulia Rahma Kemiling Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung, 7(1), 33-40. DOI: https://doi.org/10.47218/jkpbl.v7i1.58
Fontaine, K.L. (2013). Mental Health Nursing, Pearson Education, New.
Iyus, Yosep., 2012, Keperawatan Jiwa. Bandung : Refia Aditama
Kaplan & Sadock buku ajar psikiatri klinis. Ed Ke- 2. EGC : Jakarta.
Kristiadi, Y., & Rochmawati, H. D. (2017). Pengaruh Aktivitas Terjadwal Terhadap Terjadinya Halusinasi Di Rsj Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Karya Ilmiah S. 1 Ilmu Keperawatan.
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Minarningtyas, A., & Nurillawaty, A. (2021). Pengaruh Terapi Okupasi Aktivitas Waktu Luang (Menyapu, Membersihkan Tempat Tidur, Menanam Tanaman dan Menggambar) terhadap Gejala Halusinasi Pendengaran. Jurnal Gema Keperawatan, 14(1), 40-49. DOI: https://doi.org/10.33992/jgk.v14i1.1580
Musa, S. A., Kanine, E., & Onibala, F. (2015). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Stimulus Pada Pasien Halusinasi Di WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG ANYARProf. Dr. VL Ratumbuysang Sulawesi Utara. Jurnal Keperawatan, 3(2).
Nurhalima (2016) Modul bahan ajar cetak Asuhan Keperawatan Jiwa. Kementrian repoblik Indonesia
Oktadinata, R. D., Hasanah, U., & Inayati, A. (2023). Penerapan terapi okupasi berkebun pada pasien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi. Jurnal Cendikia Muda, 3(4), 553-560.
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,. Proses, Dan Praktik.
Prabowo, E. (2017). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
Ridfah, A., Sri, L. W., Titin, R., Valda, F., Wanda, N. A., & Zalsabila, H. (2021). Penerapan Terapi Okupasi “Menanam” Pada Pasien Jiwa RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan. IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat, 1(1).
Sari, A. K., Reknoningsih, W., & Soleman, S. R. (2023). Penerapan Terapi Okupasi Menanam Untuk Menurunkan Tingkat Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten. Jurnal Ventilator, 1(3), 79-86. DOI: https://doi.org/10.59680/ventilator.v1i3.461
Setyoadi., K. (2016). Terapi Modalitas Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika
Setyoadi., Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC, 1223, 21.
Stuart & Sundeen, JS. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Jakarta: EGC
Sutejo, (2017). Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan Kesehatan jiwa: GAngguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Townsend, M. C. (2014). Psychiatric Mental Healt Nursing : Concepts of Care in. Evidence-BasedPractice (6th ed.). Philadelphia : F.A. Davis.
Wijayanti (2013) Terapi Okupasi Aktivitas Waktu Luang Terhadap Perubahan Gejala Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia
Yosep, I & Sutini, T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Yosep, I. (2015). Keperawatan Jiwa cetakan kedua (edisi revisi). Bandung: PT. Refrika Aditama.
Yusuf, A., Fitryasari, P. K., & Nihayati, H. E. (2015). Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa.
Yusuf.Ah, FK Rizki Fitryasari, dan Nihayati Hanik Endang. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:Salemba Medika.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Lili Sriyanti, Wisnu probo Wijayanto, Rice Hernanda
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.