Pencegahan Stunting Melalui Media Informasi Di Posyandu Widuri Wilayah Puskkesmas Nusukan, Banjarsari, Surakarta

Penulis

  • Gunawan Pamudji Widodo Program Studi Pascasarjana Farmasi, Universitas Setia Budi
  • Didik Siswanto Program Studi Pascasarjana Farmasi, Universitas Setia Budi
  • Armayanti Rindiarko Hasbrianti Program Studi Pascasarjana Farmasi, Universitas Setia Budi
  • Dwi Srini Program Studi Pascasarjana Farmasi, Universitas Setia Budi
  • Rismaul Wahdah Program Studi Pascasarjana Farmasi, Universitas Setia Budi
  • Rizkia Putri Lestari Program Studi Pascasarjana Farmasi, Universitas Setia Budi
  • Aprilianti A. Latief Program Studi Pascasarjana Farmasi, Universitas Setia Budi

DOI:

https://doi.org/10.63004/mcm.v2i1.366

Kata Kunci:

Balita, Brosur, Penyuluhan, Posyandu, Stunting

Abstrak

Pendahuluan: Kondisi tinggi badan balita lebih pendek dibanding tinggi badan balita pada umumnya atau yang seusia disebut dengan stunting. Pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan. Upaya pencegahan stunting secara dini harus dilakukan supaya wanita usia subur yang akan mempersiapkan kehamilan hingga 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak berhasil dipersiapkan dengan baik. Salah satu upaya mencegah stunting yaitu melakukan edukasi kesehatan. Bentuk dari kegiatan ini adalah pelayanan informasi kesehatan berupa pembagian brosur dan penyuluhan langsung kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberikan informasi berupa penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui Posyandu balita, membuat media informasi berupa brosur, dan banner.
Tujuan: Memberikan informasi pencegahan stunting sejak dini, meningkatkan pemahaman terkait pencegahan stunting kepada masyarakat di Posyandu Widuri wilayah kerja Puskesmas Nusukan.
Metode: Metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu observasi, persiapan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi terhadap kegiatan.
Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan peningkatan pemahaman tentang pencegahan stunting kepada masyarakat diperoleh rata-rata hasil pre-test sebesar 59,6 dan post-test sebesar 70,8.
Simpulan: Kesimpulan dari kegiatan ini adalah melalui penyuluhan kepada orang tua atau wali balita dapat meningkatkan pengetahuan terkait pencegahan stunting.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adriany, F., Hayana, Nurhapipa, Septiani, W., & Puspita Sari, N. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Pengetahuan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Puskesmas Rambah. Jurnal Kesehatan Global, 4(1), 17–25.

Fauziatin, N., Kartini, A., & Nugraheni, S. A. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Lembar Balik Tentang Pencegahan Stunting Pada Calon Pengantin. VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat,18(2), 224–233.

Hasan, A., & Kadarusman, H.(2019). Akses ke Sarana Sanitasi Dasar sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan. Jurnal Kesehatan, 10(3),413-421.

Hasanah, S., Handayani, S., & Wilti, I. R. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia (Studi Literatur). Jurnal Keselamatan, Kesehatan, Kerja Dan Lingkungan (JK3L), 2(2), 83–94.

Husnaniyah, D., Yulyanti, D.,& Rudiansyah. (2020). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kejadian Stunting. The Indonesian Journal of Health Science, 12(1), 57-64.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Riskesdas 2018 Nasional.Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten Kota. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.

Mutika, W., & Syamsul, D. (2018). Analisis Permasalahan Status Gizi Kurang pada Balita di Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeleu. Jurnal Kesehatan Global, 1(3), 127-136.

Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2016). Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Jakarta: Menkes RI.

Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2019). Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Menkes RI.

Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini, L. (2018). Study Guide-Stunting dan Upaya Pencegahannya bagi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: CV Mine.

Rihi Leo, A., Subagyo, H. W., & Kartasurya, M. I. (2018). Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 2-5 Tahun di Wilayah Gunung dan Pesisir Pantai.Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman, 2(1), 51-63.

Torlesse, H., Cronin, A. A., Sebayang, S. K., & Nandy, R. (2016). Determinants of stunting in Indonesian children: Evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health, 16(1), 1–11.

Unduhan

Diterbitkan

29-02-2024

Cara Mengutip

Widodo, G. P., Siswanto, D., Hasbrianti, A. R. ., Srini, D. ., Wahdah, R. ., Lestari, R. P. ., & Latief, A. A. . (2024). Pencegahan Stunting Melalui Media Informasi Di Posyandu Widuri Wilayah Puskkesmas Nusukan, Banjarsari, Surakarta . Majalah Cendekia Mengabdi, 2(1), 56–63. https://doi.org/10.63004/mcm.v2i1.366