Peningkatan Kapasitas Usaha Jamu Gendong “Jamu Seger Bu Mur” Melalui Diversifikasi Bentuk Sediaan Dan Perbaikan Kemasan

Penulis

  • Kartini Kartini Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya
  • Umi Fatimah Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya
  • Maya Harfi Anggraeni Pusat Informasi dan Pengembangan Obat Tradisional (PIPOT), Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya
  • Finna Setiawan Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya
  • Eko Nugroho Jurusan Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.63004/mcm.v1i3.195

Kata Kunci:

diversifikasi produk, jamu instan, kemasan produk, obat tradisional, usaha jamu gendong

Abstrak

Pendahuluan: Usaha jamu gendong (UJG) “Jamu Seger Bu Mur” merupakan salah satu UMKM yang bergerak di bidang minuman herbal atau jamu yang berada di sekitar kampus Universitas Surabaya. UJG ini memiliki berbagai kendala untuk tetap bisa bertahan di tengah perkembangan jaman dan persaingan bisnis di perkotaan.
Tujuan: Program pendampingan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UJG “Jamu Seger Bu Mur” agar tetap bisa menjalankan usahanya, sekaligus sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan peran institusi pendidikan dalam pelestarian obat tradisional asli Indonesia.
Metode: Program ini dilakukan dengan model pendekatan pendampingan, dimana kegiatan pendampingan terbagai dalam dua tahap yaitu pelatihan pembuatan jamu instan (bentuk serbuk) dan pendampingan perbaikan kemasan serta label produk.
Hasil: Hasil yang diperoleh dari program ini adalah terjadinya peningkatan ketrampilan dari mitra untuk melakukan diversifikasi bentuk sediaan jamu yaitu bentuk serbuk instan. Selain itu, dengan adanya perbaikan pada kemasan dan label produk, kepercayaan diri mitra pada produk yang dihasilkan juga semakin meningkat sehingga semangat untuk tetap menjalankan usahanya juga meningkat.  
Simpulan: Kegiatan pendampingan yang dilakukan telah berhasil mendorong UJG “Jamu Seger Bu Mur” untuk terus melanjutkan usahanya di bidang obat tradisional khususnya jamu.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

BPOM. (2004). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan & Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia.

BPOM. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga.

BPOM. (2020). Informatorium Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di Masa Pandemi COVID-19. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Kartini, K., Krisnawan, A.H., Silvanus, L.C., Wijaya, T.P. (2019). Formulation of functional beverages from the combination of lime, tomato, and carrot using foam-mat drying method. Pharmaciana, 9(2), 335-344.

Kemenkes. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 006 Tahun 2012 Tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional.

Subadmin. (2020). Manfaat Kemasan Dalam Membranding Produk. https://disdagin.kulonprogokab.go.id/detil/1026/manfaat-kemasan-dalam-membranding-produk. Diakses pada 17 Maret 2023.

Unduhan

Diterbitkan

01-08-2023

Cara Mengutip

Kartini, K., Fatimah, U., Anggraeni, M. H., Setiawan, F., & Nugroho, E. (2023). Peningkatan Kapasitas Usaha Jamu Gendong “Jamu Seger Bu Mur” Melalui Diversifikasi Bentuk Sediaan Dan Perbaikan Kemasan . Majalah Cendekia Mengabdi, 1(3), 127–135. https://doi.org/10.63004/mcm.v1i3.195