Pemantauan Reaksi Obat Anibiotik Yang Merugikan Pasien Diabetes Melitus Tipe II Terhadap Ulkus di RSUD Dr. H. Soemarno Sostroatmojo Kabupaten Kapuas
DOI:
https://doi.org/10.63004/hrji.v1i1.31Kata Kunci:
Antibiotik, Diabetes ulkus, Naranjo, ROMAbstrak
Pendahuluan: Penderita diabetes melitus tipe II dengan komplikasi ulkus diberikan obat antibiotik. Antibiotik yang dikonsumsi harus sesuai dengan hasil uji kultur, jika hasil uji kultur terdapat ketidak cocokan terhadap obat yang diberikan maka akan menimbulkan efek samping berupa reaksi obat yang dapat merugikan sehingga membuat pengobatan menjadi tidak maksimal. Tujuan: Penelitian ini berujuan untuk mengetahui adakah reaksi obat antibiotik yang dapat merugikan pasien diabetes melitus tipe II terhadap ulkus di RSUD Dr. H. Soemarno Sostroatmojo Kabupaten Kapuas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan rancangan penelitian prospektif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner Alogaritma Naranjo. Hasil: Hasil karakteristik responden laki-laki sebanyak 21 pasien (61,76%) sedangkan perempuan sebanyak 13 pasien (38,24%) dengan rentang umur terbanyak >50 tahun sebanyak 27 pasien (79,41%) dan <50 tahun sebanyak 7 pasien (27,59%). Jenis obat antibiotik yang digunakan adalah antibiotik tunggal Ceftriakson sebanyak 12 pasien (35,29) dan antibiotik kombinasi Ceftriakson + Metronidazol sebanyak 22 pasien (64,71%). Pasien yang mengalami ROM dari antibiotik adalah 3 pasien (8,82% ), 1 pasien possible dan 2 pasien probable. Simpulan: Kejadian obat merugikan (ROM) pada penelitian ini tidak ada karena semua jawaban dari algoritma naranjo tidak ada yang menujukan derajat kepastian definet atau pasti terjadi ROM.
Unduhan
Referensi
Al-Rubeaan, K., Al Derwish, M., Ouizi, S., Youssef, A. M., Subhani, S. N., Ibrahim, H. M., & Alamri, B. N. (2015). Diabetic foot complications and their risk factors from a large retrospective cohort study. PLoS ONE, 10(5), 1–17. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0124446
Assoiation, A. D. (2015). 2015 American Diabetes Association ( ADA ) Diabetes Guidelines Summary Recommendations from NDEI 1 . Diabetes Diagnosis.
Fajaranthy, D. T. (2014). Kajian Reaksi Obat Merugikan (ROM) Dan Interaksi Obat Antidiabetik Pada Pasien Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, November.
Husniawati, N. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ulkus Kaki Diabetes Mellitus di Klinik Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), 138–143.
Kartika, R. W. (2017). Pengelolaan gangren kaki Diabetik. Continuing Medical Education - Cardiology, 44(1), 18–22.
Kemenkes RI. (2018). Wujud Hidup Nyata Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Warta Kesmas.
Khuluq, H., Zukhruf, N. 2019. Gambaran Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Analgesik pada Masyarakat Desa Tanjungsari, Petanahan, Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 15(2)
Leekha, S., Terrell, C. L., & Edson, R. S. (2011). General principles of antimicrobial therapy. Mayo Clinic Proceedings, 86(2), 156–167. https://doi.org/10.4065/mcp.2010.0639
Sari, Y. O., Almasdy, D., & Fatimah, A. (2018). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Ulkus Diabetikum di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 5(2), 102. https://doi.org/10.25077/jsfk.5.2.102-111.2018
Waspji, S. (2006). Buku Ajar Penyakit Dalam “Kaki Diabetes” (VI). Pusat Penerbitan IPD FKUI.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Karya belum pernah diterbitkan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau bagian dari kuliah atau tesis yang diterbitkan) dan tidak sedang dipertimbangkan untuk diterbitkan di tempat lain. Ketika naskah diterima untuk diterbitkan dalam jurnal ini, penulis setuju untuk mentransfer hak cipta secara otomatis ke penerbit.
Health Research Journal of Indonesia dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License