Sains Medisina https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina <p><strong>SAINS MEDISINA<br />Ketua Editor: </strong>apt. Rina Saputri, M.Farm<br /><strong>ISSN </strong>2964-1853 (online)<br /><strong>Terbit</strong> setiap bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember</p> <p><strong>Sains Medisina</strong> merupakan media publikasi penelitian orisinil dan <em>review article </em>tentang penemuan obat, sistem penghantaran obat, pengembangan obat, evaluasi sediaan kosmetik dan makanan. Jurnal ini mencakup bidang-bidang khusus seperti kimia obat, farmakologi, farmakognosi, fitokimia, farmakokinetik, farmakodinamik, sistem penghantaran obat, teknologi sediaan farmasi, bioteknologi, mikrobiologi, biokimia, analisis obat dan makanan.</p> CV. Wadah Publikasi Cendekia id-ID Sains Medisina 2964-1853 Molecular Docking Senyawa Flavonoid Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Reseptor Estrogen Alfa (RE-α) Sebagai Kandidat Obat Antikanker Payudara https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/462 <p>Daun sirsak sudah lama dipercayai penggunaanya sebagai obat tradisional. Salah satu senyawa yang ditemukan dalam daun sirsak adalah flavonoid. Senyawa flavonoid memiliki potensi sebagai sitoksik. Tamoxifen sebagai obat antikanker payudara memiliki efek samping berupa kanker endometrium, sehingga diperlukan pengembangan lebih lanjut terkait obat antikanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa flavonoid daun sirsak yang paling berpotensi sebagai antikanker payudara berdasarkan <em>binding energy</em>. Penelitian eksperimental berbasis <em>in silico</em> ini menggunakan sampel hasil isolasi daun sirsak yang berasal dari penelitian sebelumnya. Dengan menggunakan <em>software</em> Autodock Vina, ligan senyawa uji akan dilakukan <em>docking</em> terhadap reseptor estrogen alfa (PDB ID: 3ERT) dengan <em>native ligand</em> berupa 4-hydroxytamoxifen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa flavonoid daun sirsak dapat berpotensi sebagai antikanker payudara. Hal ini ditunjukkan dengan nilai <em>docking</em> terhadap resptor estrogen alfa bernilai negatif. Senyawa uji yang terbaik secara berurutan berdasarkan <em>binding energy</em> yaitu geniestein, daidzein, catechin, kaempferol, epicatechin, argetinine, glycitein, robinetin, tangeretin, quercetin, isoferulic acid. Kesimpulan, senyawa uji yang paling berpotensi yaitu geniestein dengan nilai <em>docking</em> -9.0 kcal/mol. Nilai ini mendekati nilai <em>docking native ligand</em> sebesar -9.8 kcal/mol.</p> Muhamad Khudzaifi Saskia Amini Kalsum Ana Zumrotun Nisak Hak Cipta (c) 2024 Muhamad Khudzaifi, Saskia Amini Kalsum, Ana Zumrotun Nisak https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-10-13 2024-10-13 3 1 1 9 Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Keji Beling Dan Binahong Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Infeksi Ulkus Diabetikum https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/457 <p>Keji beling (<em>Strobilanthes crispus</em> (L.) Blume) dan binahong (<em>Anredera cordifolia</em> (Ten.) Steenis) merupakan tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan, karena memiliki kandungan senyawa bioaktif antibakteri. Penelitian bertujuan menguji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak etanol keji beling dan binahong terhadap pertumbuhan <em>Klebsiella pneumoniae</em>, <em>Pseudomonas aeruginosa</em> dan <em>Staphylococcus aureus</em> secara <em>in vitro</em>. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap satu faktor. Uji dilakukan dengan metode <em>Kirby Bauer</em> menggunakan perbandingan 1:1 dengan 4 variasi konsentrasi (25 mg/mL, 50 mg/mL, 75 mg/mL, dan 100 mg/mL). Kontrol positifnya yaitu <em>Ciprofloxacin</em> 5 µg dan <em>Ceftriaxone</em> 30 µg. Analisis data penelitian ini menggunakan <em>One Way</em> ANOVA dan <em>Duncan’s Multiple Range Test</em> (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol keji beling, binahong, dan kombinasi kedua ekstrak tersebut memiliki aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan <em>K. pneumoniae, P. aeruginosa,</em> dan <em>S. aureus</em>. Kombinasi ekstrak etanol keji beling dan binahong memiliki aktivitas antibakteri paling besar pada konsentrasi 100 mg/mL yaitu 105,5% terhadap pertumbuhan <em>K. pneumoniae, </em>52,83% terhadap pertumbuhan <em>P. aeruginosa</em>, dan 12,5% terhadap pertumbuhan <em>S. aureus</em>.</p> TIARA DINI HARLITA GANEA QORRY AINA DITA IRIANTI RUKMANA Hak Cipta (c) 2024 TIARA DINI HARLITA, GANEA QORRY AINA, DITA IRIANTI RUKMANA https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-10-13 2024-10-13 3 1 10 17 Efektivitas Penyembuhan Luka Mencit Diabetes Dengan Pemberian Ekstrak Kombinasi Keji Beling Dan Binahong https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/491 <p>Luka diabetes merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes mellitus. Luka ini terjadi akibat kerusakan sistem saraf dan pembuluh darah yang diakibatkan dari hiperglikemia yang tidak terkontrol. Tanaman binahong dan keji beling merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk pasien diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan metode true experimental dimana dilakukan 2 macam pengamatan yaitu pengamatan diameter luka dan juga pengamatan makroskopis terhadap kondisi luka mencit diabetes. Pemberian topikal kombinasi ekstrak keji beling dan binahong (1:1) terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka mencit diabetes. Hal ini dapat&nbsp; dilihat dari kemampuan ekstrak yang dapat secara signifikan memperkecil diameter luka dan memperbaiki kondisi luka mencit diabetes pada hari ke 15 dibandingkan dengan kontrol.</p> Ganea Qorry Aina Nursalinda Kusumawati Kusumawati Tiara Dini Harlita Hak Cipta (c) 2024 Ganea Qorry Aina, Nursalinda Kusumawati Kusumawati, Tiara Dini Harlita https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-10-20 2024-10-20 3 1 18 21 Review: Efektivitas Daun Nangka Sebagai Antibakteri https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/489 <p>Infeksi merupakan masalah kesehatan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Biasanya, penyakit infeksi diobati dengan antibiotik, tetapi penyalahgunaan antibiotik yang umum terjadi dapat menyebabkan resistensi, membuat bakteri menjadi tidak peka terhadap pengobatan tersebut. Nangka (<em>Artocarpus heterophyllus</em> Lam.) ialah salah satu tanaman yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional untuk mengobati beragam penyakit akibat infeksi bakteri. Dalam <em>review</em> artikel ini dibahas mengenai komposisi metabolit sekunder yang terkandung dalam daun nangka guna memahami kemajuan riset terkait potensi daun nangka yang berfokus pada eksplorasi senyawa-senyawa bioaktif yang berperan dalam aktivitas antimikroba. Metode yang digunakan yaitu studi literatur dengan data yang didapat berasal dari artikel dengan alat pencarian informasi literature <em>Google Scholar </em>dan <em>PubMed</em> dengan rentang tahun 2017 sampai 2023. Hasil didapat dan disimpulkan bahwa ekstrak daun nangka mengandung senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin. <em>Escherichia coli</em>, <em>Salmonella typhi</em>, <em>Staphylococcus aureus</em>, dan <em>Propionibacterium acnes</em> merupakan contoh bakteri yang perkembangbiakannya terhambat secara signifikan oleh ketiga senyawa yang diteliti.</p> Gemi Sabrina Purba Zulpakor Oktoba Tri Umiana Soleha Andi Nafisah Tendri Adjeng Hak Cipta (c) 2024 Gemi Sabrina Purba, Zulpakor Oktoba, Tri Umiana Soleha, Andi Nafisah Tendri Adjeng https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-10-30 2024-10-30 3 1 22 28 Pengaruh Pengadukan Maserasi Terhadap Kadar Flavonoid Total Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius L) https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/360 <p>Daun jeruju (<em>Acanthus ilicifolius</em> L) merupakan salah satu tumbuhan yang banyak diteliti karena kandungan senyawa metabolitnya yang bermanfaat untuk kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian ekstrak daun jeruju mengandung berbagai senyawa metabolit seperti triterpenoid, saponin, alkaloid, fenolik, flavonoid, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengadukan pada maserasi terhadap kadar flavonoid total ekstrak etanol daun jeruju. Penelitian ini menggunakan tiga jenis maserasi yaitu maserasi normal, maserasi dengan pengadukan pada jam ke 0-6, dan maserasi dengan pengadukan pada jam 18-24. Pengadukan dengan <em>magnetic stirrer</em> kecepatan 500 rpm. Hasil dari pengujian didapatkan kadar flavonoid total ekstrak etanol daun jeruju yaitu 7.14 ± 0.21 mg QE/g untuk maserasi normal, 5.64 ± 0.17 mg QE/g untuk maserasi pengadukan jam ke 0-6, dan 5.94 ± 0.29 mg QE/g untuk maserasi pengadukan jam ke 18-24. Simpulan dari penelitian ini metode maserasi normal memiliki kadar flavonoid total yang lebih tinggi dari metode maserasi termodifikasi pengadukan.</p> Ali Rakhman Hakim Rina Saputri Ghina Raudhatul Jannah Nur Syifa Hak Cipta (c) 2024 Ali Rakhman Hakim, Rina Saputri, Ghina Raudhatul Jannah, Nur Syifa https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-10-31 2024-10-31 3 1 29 31