Sains Medisina https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina <p><strong>SAINS MEDISINA<br />Ketua Editor: </strong>apt. Rina Saputri, M.Farm<br /><strong>ISSN </strong>2964-1853 (online)<br /><strong>Terbit</strong> setiap bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember</p> <p><strong>Sains Medisina</strong> merupakan media publikasi penelitian orisinil dan <em>review article </em>tentang penemuan obat, sistem penghantaran obat, pengembangan obat, evaluasi sediaan kosmetik dan makanan. Jurnal ini mencakup bidang-bidang khusus seperti kimia obat, farmakologi, farmakognosi, fitokimia, farmakokinetik, farmakodinamik, sistem penghantaran obat, teknologi sediaan farmasi, bioteknologi, mikrobiologi, biokimia, analisis obat dan makanan.</p> CV. Wadah Publikasi Cendekia id-ID Sains Medisina 2964-1853 Pencegahan Anemia Pada Saat Menstruasi Di SMA Negeri 17 Medan Tahun 2023 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/521 <p>Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (HB) dalam darah lebih rendah dari normal. Remaja putri rentan anemia dikarenakan masa pubertas, dimana kebutuhan zat besi meningkat karena pertumbuhan yang pesat, dan pada saat menstruasi yang dialami setiap bulan yang membuatnya kehilangan banyak darah. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pencegahan anemia pada saat menstruasi di SMA Negeri 17 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain <em>cross sectional</em>. Sampel pada penelitian ini adalah siswi kelas XI sebanyak 63 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, diolah dengan distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk teks naratif. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada 46% remaja SMA Negeri 17 Medan yang tahu bagaimana mencegah anemia pada saat menstruasi. Diharapkan remaja putri lebih baik lagi dalam melakukan pencegahan anemia pada saat menstruasi dan mengikuti program yang dilaksanakan oleh UKS sekolah.</p> Dina Indarsita Dame Evalina S Simangunsong Meidar Dwi Alfani Zega Hak Cipta (c) 2024 Dina Indarsita, Dame Evalina S Simangunsong, Meidar Dwi Alfani Zega https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-12-05 2024-12-05 3 2 32 35 Perbandingan Pembuatan Tablet Dengan Metode Granulasi Basah, Kering, Dan Kempa Langsung https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/539 <p>Tablet oral disintegrasi cepat (ODT) merupakan bentuk sediaan farmasi yang semakin populer. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tiga metode pembuatan ODT yang umum digunakan, yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi sifat fisik tablet yang dihasilkan. Metode kempa langsung menawarkan proses yang lebih sederhana dan cepat, namun keterbatasannya terletak pada jenis bahan yang dapat digunakan. Metode granulasi basah, meskipun melibatkan beberapa tahap proses, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam merumuskan tablet. Sementara itu, metode granulasi kering merupakan alternatif yang menarik karena dapat mengurangi paparan bahan terhadap kelembapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metode yang paling sesuai untuk menghasilkan ODT dengan sifat fisik yang memenuhi&nbsp;persyaratan.</p> Ahmad Sairi Hidayatur Rizky Maura Putri Ariqah Nailia Nur Isma Sumarno Rusnia Apriliana Nor Latifah Hak Cipta (c) 2024 Ahmad Sairi, Hidayatur Rizky, Maura Putri Ariqah, Nailia Nur Isma Sumarno, Rusnia Apriliana, Nor Latifah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-12-17 2024-12-17 3 2 36 39 Review: Evaluasi Uji Mutu Fisik Tablet Hisap https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/520 <p><span class="s20">Sediaan tablet merupakan bentuk padat yang terdiri dari campuran zat aktif obat dan bahan tambahan lainnya, yang dipadatkan melalui proses pengepresan. Berdasarkan cara kerja dan tempat pemberiannya, tablet dapat diklasifikasikan menjadi berbagai jenis, seperti tablet salut, tablet yang dilarutkan dalam air, dan tablet yang dihisap. Tablet hisap adalah bentuk sediaan padat yang mengandung zat aktif obat dan eksipien, umumnya dengan rasa yang menyenangkan, yang dirancang untuk melepaskan obat secara perlahan saat dihisap. Studi literatur ini berfokus pada evaluasi fisik tablet, meliputi pengujian organoleptik, keseragaman bobot dan ukuran, kekerasan, kerapuhan, serta waktu hancur. Studi literatur yang dilakukan dengan meninjau artikel ilmiah dari tahun 2014 hingga 2024 menunjukkan bahwa evaluasi fisik tablet hisap umumnya mencakup uji organoleptik, keseragaman bobot dan ukuran, waktu hancur, kekerasan, serta kerapuhan. Namun, ditemukan beragam pendapat mengenai persyaratan yang ideal untuk setiap uji tersebut.</span></p> Akmal Fadhlir Rahman Eprariana Eprariana Maulida Maulida Raida Raida Syifa Askila Rahmadani Nor Latifah Hak Cipta (c) 2024 Akmal Fadhlir Rahman, Eprariana Eprariana, Maulida Maulida, Raida Raida, Syifa Askila Rahmadani, Nor Latifah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-12-17 2024-12-17 3 2 40 47 Review Perbandingan Zat Eksipien Bahan Alam Sebagai Penghancur Pada Pembuatan Tablet Metode Kempa Langsung https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/523 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mereview perbandingan eksipien berbahan alam sebagai penghancur pada tablet metode kempa langsung. Eksipien berbahan alam yang diteliti meliputi pati biji alpukat, amilum ubi jalar, amilum pregelatinasi biji nangka, pati kentang lokal, dan amilum umbi porang. Kajian dilakukan dengan metode studi literatur menggunakan data dari berbagai jurnal penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa eksipien berbahan alam memiliki potensi besar dalam meningkatkan waktu disintegrasi tablet tanpa mengorbankan kekerasan dan stabilitas fisik tablet. Proses pregelatinasi terbukti meningkatkan kemampuan eksipien alami, seperti penyerapan air dan daya kembang, yang berkontribusi pada penghancuran tablet lebih cepat. Selain itu, bahan lokal seperti pati kentang dan amilum ubi jalar juga menawarkan keuntungan ekonomis dan keberlanjutan lingkungan. Namun, tantangan dalam konsistensi kualitas bahan baku menjadi perhatian utama yang membutuhkan standar pengolahan lebih baik. Kesimpulannya, eksipien berbahan alam dapat menjadi alternatif efektif yang mendukung pengembangan tablet ramah lingkungan dengan potensi ekonomi bagi industri farmasi di Indonesia. Penelitian ini merekomendasikan studi lanjutan untuk mengoptimalkan kombinasi eksipien berbahan alam dan sintetis.</p> Muhammad Arif Akbar Irma Nadia Yanti Nadia Safitri Sindy Maulida Amanda Cahyani Nor Latifah Hak Cipta (c) 2024 Muhammad Arif Akbar, Irma Nadia Yanti, Nadia Safitri, Sindy Maulida, Amanda Cahyani, Nor Latifah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-12-19 2024-12-19 3 2 48 53 Article Review: Evaluasi Penggunaan Antibiotik Menggunakan Metode ATC/DDD Pada Pasien Demam Tifoid https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/528 <p>Demam tifoid adalah infeksi yang disebabkan oleh <em>Salmonella enterica subspecies enterica serovar Typhi</em> (<em>Salmonella typhi</em>) dan masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 1,6% dari total populasi. Antibiotik merupakan pilihan utama dalam terapi demam tifoid, tetapi munculnya strain <em>Salmonella typhi</em> yang resisten, termasuk jenis <em>Multi Drug Resistant</em> (MDR) dan <em>Extensively Drug Resistant</em> (XDR), telah meningkatkan tantangan dalam pengobatan penyakit ini secara efektif. <em>Article review </em>ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid dengan metode <em>Anatomical Therapeutic Chemical</em> (ATC)/<em>Defined Daily Dose</em> (DDD), yang diukur dalam DDD/100 <em>patient days</em>, sebagai indikator efektivitas dan rasionalitas terapi antibiotik. Studi ini menggunakan pendekatan <em>literature review</em>, dengan artikel yang diperoleh melalui pencarian di <em>Google</em> dan <em>Google Scholar</em> menggunakan kata kunci "Evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode <em>Anatomical Therapeutic Chemical</em> (ATC)/<em>Defined Daily Dose</em> (DDD) pada pasien demam tifoid" yang kemudian diseleksi berdasarkan kriteria inklusi. Hasil <em>Article review </em>dari 8 artikel menunjukkan bahwa antibiotik sefalosporin generasi ketiga, seperti seftriakson (83,80 DDD/100 <em>patient days)</em> dan sefiksim (76,4 DDD/100 <em>patient days</em>), serta golongan fluorokuinolon seperti levofloksasin (30,00 DDD/100 <em>patient days</em>), memiliki nilai DDD/100 <em>patient days </em>tertinggi, yang menunjukkan penggunaan antibiotik yang kurang selektif. Oleh karena itu, diperlukan penerapan <em>Antibiotic Stewardship Program</em> (ASP) untuk mengoptimalkan penggunaan antibiotik dan mengurangi resistensi bakteri.</p> Salsabila Zaneta Aurelia Mirza Junando Muhammad Fitra Wardhana Sayoeti Dwi Aulia Ramdini Hak Cipta (c) 2024 Salsabila Zaneta Aurelia, Mirza Junando, Muhammad Fitra Wardhana Sayoeti, Dwi Aulia Ramdini https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-12-19 2024-12-19 3 2 54 59 Review: Formulasi Tablet Metode Granulasi Basah dan Evaluasi Sifat Fisik Tablet https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/530 <p>Pengembangan tablet berkualitas tinggi memerlukan pemilihan bahan pengikat yang tepat untuk memastikan stabilitas, kekerasan, dan waktu hancur tablet sesuai dengan standar farmakope. Metode granulasi basah telah lama menjadi pendekatan efektif dalam formulasi tablet, terutama dengan bahan pengikat alami seperti gelatin, pati, dan selulosa, yang kini semakin diminati karena keunggulan lingkungan dan biokompatibilitasnya. Penelitian ini adalah tinjauan sistematis terhadap lima studi yang menguji efektivitas bahan pengikat alami dalam metode granulasi basah, dengan evaluasi karakteristik fisik granul dan tablet yang dihasilkan. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengikat alami pada berbagai konsentrasi mampu menghasilkan tablet dengan kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur yang memenuhi standar, meskipun variasi komposisi bahan alami masih menjadi tantangan dalam hal standardisasi. Selain itu, bahan pengikat alami terbukti memengaruhi kelembaban dan stabilitas jangka panjang, yang perlu dikelola melalui pengeringan dan pengemasan yang optimal. Temuan ini menunjukkan potensi besar bahan pengikat alami dalam formulasi tablet yang lebih ramah lingkungan, meski diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk mengatasi tantangan konsistensi dan stabilitas.</p> Asyiva Asyiva Fitria Noor Hafifah Laila Sonia Agustina Muhammad Faqih Madhani Nor Latifah Raudatul Jannah Yolla Rizka Amalia Hak Cipta (c) 2024 Asyiva Asyiva, Fitria Noor Hafifah, Laila Sonia Agustina, Muhammad Faqih Madhani, Nor Latifah, Raudatul Jannah, Yolla Rizka Amalia https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-12-25 2024-12-25 3 2 60 72 Literature Review: Modifikasi Bahan Aktif Farmasi (BAF) Dengan Metode Kokristal https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/540 <p>Rute oral menjadi pilihan utama untuk penghantaran obat karena kemudahan dan penerimaan pasien yang baik, namun rute ini memiliki tantangan yaitu bioavailabilitas nya yang rendah akibat kelarutan yang buruk. Salah satu solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan kelarutan dan disolusi dari obat adalah dengan pembentukan kokristal, yaitu material yang terdiri dari zat aktif dan koformer yang berinteraksi melalui ikatan non-kovalen. Tinjauan ini ditujukan untuk memberikan ulasan mengenai kokristalisasi sebagai metode untuk memperbaiki sifat fisikokimia Bahan Aktif Farmasi (BAF). Tinjauan ini merujuk pada beberapa sumber referensi dari berbagai literatur terkait definisi kokristal, koformer, dan metode pembuatan kokristal. Kokristal merupakan metode yang efektif dan berpotensi meningkatkan kelarutan, disolusi, stabilitas, dan bioavailabilitas sehingga efek terapeutik dari suatu zat aktif dapat meningkat tanpa mengubah aktivitas farmakologinya. Aplikasi metode kokristal pada pembentukan kokristal asam usnat-N-<em>Methyl</em>-D-<em>Clucamnie </em>terbukti mampu meningkatkan kelarutan dan laju disolusi sebanyak 24 kali dan 23 kali lebih besar dibandingkan dengan senyawa murninya. Terdapat beragam metode pembuatan kokristal seperti, <em>solvent drop grinding</em>, <em>dry grinding</em>, <em>slurry</em>, <em>solvent evaporation</em>, <em>spray drying</em>, dan metode <em>anti-solvent</em><em>,</em> dengan keunggulannya masing-masing dalam meningkatkan sifat zat aktif. Pemilihan metode pembuatan kokristal disesuaikan oleh sifat dari bahan aktif farmasi, koformer yang digunakan, dan ketersediaan dari teknologi yang mendukung.</p> Zahra Fadilatusya'adah Afriyani Dwi Aulia Ramdini Ramadhan Triyandi Hak Cipta (c) 2024 Zahra Fadilatusya'adah, Afriyani, Dwi Aulia Ramdini, Ramadhan Triyandi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-12-25 2024-12-25 3 2 73 79 Systematic Literature Review: Pembentukan Kokristal Dengan Koformer Asam Karboksilat Metode Solvent Drop Grinding Dan Slurry Terhadap Kelarutan Zat Aktif https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/533 <p>Kelarutan merupakan faktor penting yang memengaruhi bioavailabilitas dan efektivitas terapi obat. Namun, sekitar 40% kandidat obat memiliki kelarutan rendah dalam air, yang menghambat penyerapan dalam tubuh. Salah satu solusi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik kokristalisasi dengan metode <em>Solvent Drop Grinding </em>dan <em>Slurry</em>, menggunakan koformer asam karboksilat untuk meningkatkan kelarutan zat aktif. Dalam studi ini, zat aktif seperti Promethazine, Sildenafil, Acyclovir, Simvastatin, dan Imidazopyridazine dimodifikasi melalui <em>Solvent Drop Grinding</em>, sementara Berberine, Carbamazepine, Ketoprofen, dan Theophylline menggunakan teknik <em>Slurry</em>. Hasil menunjukkan bahwa metode kokristalisasi ini efektif meningkatkan kelarutan zat aktif. Peningkatan tersebut terjadi akibat terbentuknya ikatan hidrogen antara zat aktif dan koformer, serta adanya fase kristal baru yang menandakan keberhasilan pembentukan kokristal. Penelitian ini mendukung potensi teknik kokristalisasi dengan metode <em>Solvent Drop Grinding</em> dan <em>Slurry</em> dalam meningkatkan kelarutan zat aktif yang rendah. Dengan demikian, teknik ini berpotensi digunakan dalam formulasi obat untuk meningkatkan bioavailabilitas senyawa yang memiliki keterbatasan kelarutan dalam air.</p> Nikita Aprilia Yuniardi Afriyani Ervina Damayanti Muhammad Iqbal Hak Cipta (c) 2024 Nikita Aprilia Yuniardi, Afriyani, Ervina Damayanti, Muhammad Iqbal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-12-28 2024-12-28 3 2 80 87 Potensi Bahari Indonesia Sebagai Antikanker Payudara https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/549 <p>Indonesia, sebagai negara maritim, memiliki kekayaan alam laut yang signifikan dan potensi besar dalam pengembangan obat antikanker. Mengingat tingginya angka kematian akibat kanker, serta meningkatnya kejadian kanker, potensi senyawa alami laut membuka peluang baru dalam pengembangan obat kanker. Review ini mengumpulkan dan menganalisis informasi dari berbagai studi yang relevan, menggunakan pendekatan sistematis dengan pencarian literatur melalui database ilmiah. Artikel yang dimasukkan dalam analisis adalah penelitian yang membahas senyawa alami dari organisme laut yang menunjukkan aktivitas antikanker. Penelitian menunjukkan bahwa berbagai organisme laut, seperti spons, alga, dan teripang, mengandung senyawa bioaktif dengan aktivitas sitotoksik yang menjanjikan terhadap sel kanker payudara. Meskipun penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang nyata, tantangan dalam isolasi, purifikasi, dan studi pra-klinis masih perlu diatasi untuk memastikan keamanan dan efektivitas senyawa yang dihasilkan. Dengan pendekatan yang berkelanjutan, Indonesia berpotensi dalam pemanfaatan sumber daya laut untuk pengobatan kanker, menawarkan harapan baru bagi penderita kanker di masa depan.</p> Fatiyah Kamilah Hakim Muhammad Iqbal Atri Sri Ulandari Mirza Junando Ramadhan Triyandi Hak Cipta (c) 2024 Fatiyah Kamilah Hakim, Muhammad Iqbal, Atri Sri Ulandari, Mirza Junando, Ramadhan Triyandi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-12-30 2024-12-30 3 2 88 96