Sains Medisina https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina <p><strong>SAINS MEDISINA<br />Ketua Editor: </strong>apt. Rina Saputri, M.Farm<br /><strong>ISSN </strong>2964-1853 (online)<br /><strong>Terbit</strong> setiap bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember</p> <p><strong>Sains Medisina</strong> merupakan media publikasi penelitian orisinil dan <em>review article </em>tentang penemuan obat, sistem penghantaran obat, pengembangan obat, evaluasi sediaan kosmetik dan makanan. Jurnal ini mencakup bidang-bidang khusus seperti kimia obat, farmakologi, farmakognosi, fitokimia, farmakokinetik, farmakodinamik, sistem penghantaran obat, teknologi sediaan farmasi, bioteknologi, mikrobiologi, biokimia, analisis obat dan makanan.</p> CV. Wadah Publikasi Cendekia id-ID Sains Medisina 2964-1853 Review Article: Patofisiologi Dan Terapi Farmakologi Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Pasien Geriatri https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/401 <p>Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme pada pankreas yang menyebabkan peningkatan gula darah, atau dikenal sebagai hiperglikemia, akibat penurunan jumlah insulin yang diproduksi oleh pankreas. Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021, jumlah pasien dewasa diabetes melitus di Indonesia mencapai 10,8%, setara dengan 19,4 juta orang, dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Tujuan penelitian mengetahui patofisiologi dan terapi farmakologi diabetes melitus tipe 2 pada pasien geriatri. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain <em>Literatur Review</em> yang dikumpulkan dari basis data <em>Pubmed </em>dan <em>Google Scholar</em> dengan kata kunci “<em>Diabetes mellitus in geriatrics</em>”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes melitus tipe 2 geriatri mengakibatkan peningkatan resistensi dan gangguan sekresi insulin. Perbaikan klinis pada pasien diabetes geriatri lebih sulit dikarenakan adanya penyakit kronis yang menyertainya sehingga dapat meningkatkan risiko komplikasi. Diperlukan perubahan gaya hidup serta terapi farmakologi berupa penggunaan insulin basal dikombinasikan dengan agen noninsulin. Metformin adalah terapi non insulin lini pertama. Obat lainnya yaitu tiazolidindion, sulfonilurea, DPP-4I, SGLT2-I, dan GLP-1. Terapi farmakologi disesuaikan dengan kondisi pasien seperti, komorbit yang diderita, status kognitif dan fisik, serta risiko hipoglikemia.</p> Asyifa Adinda Putri Mirza Junando Oktafany Oktafany Asep Sukohar Hak Cipta (c) 2024 Asyifa Adinda Putri, Mirza Junando, Oktafany Oktafany, Asep Sukohar https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-06-15 2024-06-15 2 5 142 147 Review Article : Potensi Senyawa Antioksidan Pada Tanaman Herbal Terhadap Formulasi Sediaan Kosmetik Dan Nanokosmetik Sebagai Upaya Anti-Aging Kulit https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/405 <p><strong>ABSTRAK</strong>. Kulit merupakan bagian terluar dalam tubuh dan bersifat memproteksi bagian tubuh bagian dalam. Apabila tidak dilakukan perawatan dengan baik, maka akan memicu terjadinya penuaan atau <em>aging </em>dan menyebabkan perubahan struktur kulit. Untuk mencegah hal tersebut, maka diperlukan sediaan yang mengandung antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Sediaan kosmetik maupun nanokosmetik dengan bahan aktif dari tanaman herbal telah banyak diformulasikan karena selain ramah lingkungan juga lebih aman karena minim timbulnya efek samping. Namun, pada sediaan kosmetik berbahan alam dengan teknologi nanopartikel masih sedikit yang mengembangkannya, sehingga diperlukannya studi literatur lebih lanjut agar dapat menjadi sumber acuan untuk pengembangan sediaan kosmetik maupun nanopartikel berbahan tanaman herbal. Metode dalam memperoleh sumber data studi literatur ini bersumber pada <em>Google Scholar </em>dan <em>Science Direct </em>dengan rentang tahun 2016-2024. Didapatkan hasil yaitu sebanyak total 27 jurnal mengenai formulasi sediaan kosmetik juga nanokosmetik sebagai antioksidan, dengan total tanaman sebanyak 22 tanaman ekstrak dan diperoleh dari berbagai bagian tanaman (kulit, kayu, buah, bunga, biji, rimpang, minyak atsiri, dan daun) serta dijadikan sediaan kosmetik yang juga bervariasi (gel, krim, <em>spray</em>, serum, <em>lotion</em>, dan masker <em>peel of</em>).</p> Sekar Rahmasari Ratna Ciptaningrum Andi Nafisah Tendri Adjeng Zulpakor Oktoba Nurmasuri Nurmasuri Alya Rahmah Widodo Muhammad Muzhafar Athallah Hak Cipta (c) 2024 Sekar Rahmasari Ratna Ciptaningrum, Andi Nafisah Tendri Adjeng, Zulpakor Oktoba, Nurmasuri Nurmasuri, Alya Rahmah Widodo, Muhammad Muzhafar Athallah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-06-30 2024-06-30 2 5 148 163 Farmakoterapi Hipertensi Pada Lansia https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/412 <p>Hipertensi merupakan kondisi yang umum terjadi pada populasi lanjut usia (lansia) dan menjadi faktor risiko utama untuk penyakit kardiovascular, stroke, dan gagal ginjal. Farmakoterapi memainkan peran penting dalam manajemen hipertensi pada lansia, dengan tujuan untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi. Pemilihan obat antihipertensi pada lansia harus mempertimbangkanperubahan fisiologis yang berkaitan dengan usia, adanya komorbiditas, serta potensi interaksi obat. Agen farmakologis yang sering digunakan meliputi diuretik, penghambat enzim pengubah angiotensins <em>(ACE Inhibitors)</em>, penghambat reseptor angiotensin II <em>(ARBs)</em>, penghambat beta <em>(beta-blockers), </em>dan antagonis kalsium <em>(calcium channel blocker). </em>Pendekatan individualisasi terapi sangat penting untuk mencapai control tekanan darah yang optimal sambal meminimalkan efek samping dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah yang terkontrol pada lansia dapat secara signifikan mengurangi kejadian kardiovaskular dan mortalitas. Oleh karena itu, pengelolaan farmakoterapi yang tepat merupakan komponen krusial dalam perawatan kesehatan lansia dengan hipertensi.</p> Fadyla Amanda Rasmi Zakiah Oktarlina Femmy Andrifianie Muhammad Iqbal Hak Cipta (c) 2024 Fadyla Amanda, Rasmi Zakiah Oktarlina, Femmy Andrifianie, Muhammad Iqbal https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-06-30 2024-06-30 2 5 164 168 Review: Manfaat Biji Pala (Myristicae semen) Sebagai Sumber Obat Tradisional https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/409 <p>Tanaman pala merupakan tanaman asli Indonesia. Sejak beberapa abad yang lalu, Maluku dianggap sebagai tempat asal tumbuh tanaman pala (<em>Myristica fragrans</em>), yang termasuk dalam famili Myristicaceae. Karena banyak manfaat dan kegunaannya, tumbuhan ini menjadi sangat populer di Eropa. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui manfaat tanaman obat biji pala (<em>Myristicae Semen</em>) sebagai sumber obat. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah <em>Literature Review Artikel </em>(LRA). Data yang digunakan berupa artikel jurnal dan buku yang dipublikasikan 5 sampai 10 tahun terakhir. Hasil literatur review yang telah dilakukan diketahui tanaman biji pala memiliki potensi sebagai antibakteri, antioksidan, anestetik, anti-inflamasi dan Luka bakar.</p> Suci Sri Wulandari Salwa Nisrina Seva Bela Nata Asi Siti Sarah Sola Gresia Ali Rakhman Hakim Hak Cipta (c) 2024 Suci Sri Wulandari, Salwa Nisrina, Seva Bela Nata Asi, Siti Sarah, Sola Gresia, Ali Rakhman Hakim https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-06-30 2024-06-30 2 5 169 172 Review Article : Tanaman Valerianae radix, Myristicae semen, Eleuthroginseng radix, Polygalae radix Untuk Mengatasi Insomnia https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/410 <p style="font-weight: 400;">Tidur adalah suatu fenomena fisiologis yang penting dalam menjaga keseimbangan regulasi sistem tubuh. Dibutuhkan waktu sekitar 7-8 jam dalam sehari agar tidur seseorang menjadi efektif. Salah satu gangguan tidur yang sering terjadi adalah insomnia. Penggunaan tanaman obat herbal atau alami banyak digunakan dalam terapi menanganan insomnia. Beberapa tanaman yang memilki khasia untuk mengatasi insomnia, yaitu <em>Valerianae radix</em>, <em>Myristicae semen</em>, <em>Eleuthroginseng radix</em>, dan <em>Polygalae radix</em>. <em>Review article</em> ini dibuat dengan menggunakan metode studi literatur ilmiah. Sumber literatur meliputi jurnal internasional dan nasional, serta laporan penelitian yang dilakukan secara <em>online </em>melalui <em>Google Scholar</em>. Berdasarkan beberapa penelitian, tanaman <em>Valerianae radix</em>, <em>Myristicae semen</em>, <em>Eleuthroginseng radix</em>, dan <em>Polygalae radix</em> memiliki khasiat untuk mengatasi insomnia seperti obat-obatan golongan hipnotik-sedatif.</p> Kunti Nastiti Nor Habibah Nurul Hidayah Nurul Ma'rifah Nur Arida Saputri Hak Cipta (c) 2024 Kunti Nastiti, Nor Habibah, Nurul Hidayah, Nurul Ma'rifah, Nur Arida Saputri https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-06-30 2024-06-30 2 5 173 177 Review Article: Meniran (Phyllantus niruri L.) Sebagai Antipiretik https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/411 <p>Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh normal (&gt; 38) °C. Demam dapat diturunkan dengan menggunakan obat penurun demam atau antipiretik. Oleh karena itu, dilakukan pencarian literatur sistematis untuk mengumpulkan data yang relevan tentang Meniran (<em>Phyllantus niruri</em> L.) sebagai antipiretik dari sumber-sumber Indonesia yang diterbitkan dalam sepuluh tahun terakhir dari 2014-2024. Sumber-sumber termasuk jurnal dan database online yang kredibel yang dari google Scholar. Dari 13 artikel yang termasuk dalam ketentuan kata kunci hanya ada 6 artikel. Berdasarkan beberapa penelitian tanaman meniran (<em>Phyllantus niruri</em> L.) memiliki khasiata atau efek antipiretik untuk mengatasi demam.</p> Kunti Nastiti Elva Gusnianti Fatimah Azzahra Firda Alfisah Husnus Saniah Indah Husnul Khatimah Hak Cipta (c) 2024 Kunti Nastiti, Elva Gusnianti, Fatimah Azzahra, Firda Alfisah, Husnus Saniah, Indah Husnul Khatimah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-06-30 2024-06-30 2 5 178 181