https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/issue/feedSains Medisina2025-04-20T00:00:00+00:00apt. Rina Saputri, M.Farmsainsmedisina@wpcpublisher.comOpen Journal Systems<p><strong>SAINS MEDISINA<br />Ketua Editor: </strong>apt. Rina Saputri, M.Farm<br /><strong>ISSN </strong>2964-1853 (online)<br /><strong>Terbit</strong> setiap bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember</p> <p><strong>Sains Medisina</strong> merupakan media publikasi penelitian orisinil dan <em>review article </em>tentang sains di bidang ilmu farmasi, biomedik, dan ilmu kesehatan. </p>https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/663Narrative Review: Penggunaan Antibiotik Reserve Dalam Era Resistensi Antimikroba2025-04-13T06:11:18+00:00Allamanda Catharticacathartica.03@gmail.comMirza Junandocathartica.03@gmail.comMuhammad Fitra Wardhana Sayoeticathartica.03@gmail.comNurma Suricathartica.03@gmail.com<p>Resistensi antimikroba merupakan tantangan besar bagi kesehatan global dengan peningkatan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Salah satu kelompok antibiotik yang terdampak adalah antibiotik <em>reserve</em>, yang diklasifikasikan dalam sistem AWaRe (<em>Access</em>, <em>Watch</em>, <em>Reserve</em>) oleh WHO. Antibiotik <em>reserve</em> berperan sebagai lini terakhir dalam pengobatan infeksi berat akibat <em>multidrug-resistant organisms</em> (MDRO). Namun, tingginya tingkat resistensi terhadap kelompok antibiotik ini menjadi permasalahan serius, mengingat penggunaannya yang seharusnya dibatasi dan diawasi secara ketat. Tinjauan ini merupakan kajian naratif yang diperoleh dari database elektronik seperti <em>PubMed</em> dan <em>Google Scholar</em>. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun antibiotik <em>reserve</em> memiliki peran krusial dalam terapi infeksi resistan, penggunaan yang tidak terkendali berisiko mempercepat munculnya resistensi. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan yang lebih ketat, termasuk penggunaan berbasis diagnosis yang akurat, pemanfaatan uji kerentanan antimikroba, penggunaan antibiotik empiris yang tepat, optimalisasi strategi AWaRe, terapi kombinasi, serta peningkatan sosialisasi terkait regulasi dan kebijakan. Optimalisasi penggunaan antibiotik sesuai dengan pedoman WHO diharapkan dapat menekan laju resistensi dan mempertahankan efektivitas terapi antibiotik dalam menghadapi infeksi bakteri resisten.</p>2025-04-20T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Allamanda Cathartica, Mirza Junando, Muhammad Fitra Wardhana Sayoeti, Nurma Suri