https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/issue/feed Sains Medisina 2025-08-08T21:46:57+00:00 apt. Rina Saputri, M.Farm sainsmedisina@wpcpublisher.com Open Journal Systems <p><strong>SAINS MEDISINA<br />Ketua Editor: </strong>apt. Rina Saputri, M.Farm<br /><strong>ISSN </strong>2964-1853 (online)<br /><strong>Terbit</strong> setiap bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember</p> <p><strong>Sains Medisina</strong> merupakan media publikasi penelitian orisinil dan <em>review article</em> di bidang ilmu farmasi, biomedik, dan ilmu kesehatan. </p> https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/758 Profil Farmakokinetika : Uji In Vitro Ekstrak Etanol Daun Mahang Damar (Macaranga triloba (BL.) Muell ARG.) Sebagai Antidiabetes Dengan Metode Disolusi 2025-06-24T03:55:02+00:00 Via Octaviani octavianivia7@gmail.com Risyda Komaliya risyda.komaliya@unism.ac.id Saftia Aryzki risyda.komaliya@unism.ac.id Rina Saputri risyda.komaliya@unism.ac.id Ani Agustina risyda.komaliya@unism.ac.id Via Octaviani risyda.komaliya@unism.ac.id Miranda Rubina risyda.komaliya@unism.ac.id Olga Nathania Donaretsi risyda.komaliya@unism.ac.id M. Noval Frambudi risyda.komaliya@unism.ac.id Gemilang Septianto risyda.komaliya@unism.ac.id Aprilino Saputra Darman risyda.komaliya@unism.ac.id <p>Daun Mahang Damar banyak tumbuh liar pada daerah Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak total dan ekstrak fraksi n-heksana dari Daun Mahang Damar (<em>Macaranga triloba</em> (<em>Bl.</em>) <em>Muell Arg</em>) adalah alkaloid dan steroid. Senyawa flavonoid bersifat sebagai antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan antiinflamasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah penggunaan obat Metformin dan Ekstrak aman jika dilakukan kombinasi atau dikonsumsi bersamaan. Penelitian ini menggunakan metode disolusi untuk mengukur nilai absorbansi, dengan pengambilan sampel setiap 30 menit selama 480 menit. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara metformin dan ekstrak daun Mahang Damar yang menghasilkan nilai absorbansi tinggi di luar rentang yang ditentukan. Kesimpulan penelitian menyarankan agar kombinasi kedua agen ini dihindari, namun penggunaan bersama tetap memungkinkan dengan jeda waktu konsumsi.</p> 2025-07-23T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Via Octaviani, Risyda Komaliya, Saftia Aryzki, Rina Saputri, Ani Agustina, Via Octaviani, Miranda Rubina, Olga Nathania Donaretsi, M. Noval Frambudi, Gemilang Septianto, Aprilino Saputra Darman https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/792 Upaya Peningkatan Perbaikan Gizi Dan Kondisi Kesehatan Anak Stunting Di Desa Bawahan Selan Kecamatan Mataraman 2025-07-23T21:29:13+00:00 Ummi Kulsum ummikulsum.bbm03@gmail.com Fitri Yuliana ummikulsum.bbm03@gmail.com Meldawati ummikulsum.bbm03@gmail.com <p><strong>Pendahuluan</strong>: Penyebab utama stunting pada anak ialah terjadinya kekurangan asupan gizi pada anak yang terjadi sejak 1000 hari pertama kehidupan. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran seorang ibu juga dapat memicu timbulnya kejadian stunting sehingga asupan gizi&nbsp; pada pola makan sangatlah penting. Stunting menjadi suatu masalah karena berhubungan dengan meningkatnya resiko terjadinya suatu penyakit bahkan hingga kematian, perkembangan otak terganggu sehingga perkembangan motoric menjadi terlambat serta terhambatnya pertumbuhan mental anak.&nbsp;<strong>Tujuan</strong>: Mengetahui upaya peningkatan kondisi kesehatan dalam mengatasi perbaikan gizi anak stunting di Desa Bawahan Selan Kecamatan Mataraman. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif (<em>qualitative research</em>) dengan pendekatan studi kasus (<em>case study</em>). <strong>Hasil</strong>: Terlihat gambaran kinerja pemerintahan dalam penanggulangan angka stunting di desa bawahan selan sudah maksimal, terlihat gambaran pola makan anak stunting terjadi perubahan dari sebelum dan sesudah mendapatkan upaya penanganan dengan adanya berbagai program penanggulangan stunting, diantaranya berasal dari pemerintah pusat bernama PDK, dari Dana desa dengan programnya pemberian makanan tambahan di posyandu, dan dari dana CSR yang bisa menyebutkan angka pada kisaran 15 % dari dana CSR yang ada. <strong>Simpulan</strong>: Hasil penelitian ini dapat melihat gambaran kinerja pemerintahan dalam penanggulangan angka Stunting di Desa Bawahan Selan.</p> 2025-07-23T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Ummi Kulsum, Fitri Yuliana, Meldawati https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/768 Profil Farmakokinetika: Uji Kelarutan Ektrak Daun Kopi (Coffea Spp) Sebagai Antidiabetes Dengan Metode Disolusi 2025-07-01T02:00:57+00:00 Risyda Komaliya risyda.komaliya@unism.ac.id Saftia Aryzki risyda.komaliya@unism.ac.id Rina Saputri risyda.komaliya@unism.ac.id Yudha Utomo yudhawahyu191@gmail.com Ani Agustina risyda.komaliya@unism.ac.id Chindy Monica risyda.komaliya@unism.ac.id Era Dea Amanda risyda.komaliya@unism.ac.id Mela Julia Putri risyda.komaliya@unism.ac.id Ignatius Ronaldy Mara risyda.komaliya@unism.ac.id <p><strong>Pendahuluan:</strong> Kopi secara empiris banyak digunakan sebagai minuman tradisonal untuk menyehatkan dan menyegarkan dan untuk pengobatan diabetes. Di Masale Kabupaten Enrekang, daun kopi banyak digunakan untuk penderita diabetes dan hasilnya mengurangi gejala poliuria dan menurunkan kadar gula darah. Tanaman ini mengandung alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol. <strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui apakah penggunaan obat Metformin dan Ekstrak aman jika dilakukan kombinasi atau di konsumsi bersamaan. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode disolusi untuk mengukur nilai absorbansi, dengan pengambillan sampel setiap 30 menit selama 480 menit. <strong>Hasil: </strong> Hasil yang didapatkan ialah pada grafik Metformin 1 didapatkan bahwa konsentrasi meningkat pada menit 180 yaitu 21.384,783 mg/Ldan pada grafik Metformin 2 ditemukan bahwa konsentrasi naik turun dan pada Metformin 3 konsentrasi meningkat pada menit 60 yaitu 4,493478 mcg/ml sedangkan pada grafik ekstrak yang ditambahkan dengan Metformin 1 menunjukkan bahwa pada menit ke 60 konsentrasi meningkat dan pada menit ke 360 konsentrasi sangat menurun lalu meningkatkan lagi di menit ke 390, lalu pada grafik ekstrak yang ditambahkan Metformin 2 didapatkan bahwa grafik selalu meningkat (stabil) walaupun ada penurunan di menit ke 390. Dan pada grafik ekstrak yang ditambahkan Metformin 3 juga mengalami hal yang sama (stabil) tetapi menurun di menit ke 390. <strong>Simpulan: </strong> Kandungan asam klorogenat pada kopi dapat merangsang produksi glukagon-like peptide yang merupakan salah satu hormon gastrointestinal dan memiliki efek pada fungsi sel beta pankreas yang memperkuat sekresi insulin yang bergantung jawab pada glukosa. Asam klorogenat juga sebagai antioksidan kuat yang dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mengurangi resiko diabetes dengan menghambat penyerapan glukosa dan meningkatkan sensitivitas insulin.</p> 2025-07-23T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Risyda Komaliya, Saftia Aryzki, Rina Saputri, Yudha Utomo, Ani Agustina, Chindy Monica, Era Dea Amanda, Mela Julia Putri, Ignatius Ronaldy Mara https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/778 Profil Farmakokinetika: Interaksi Obat Antara Obat Generik Captopril 25 mg Dan Cefixime 200 mg Dengan Metode Disolusi 2025-07-11T06:00:16+00:00 Hafizatul Husna hafizahusna26@gmail.com Dwi Ika Andriani hafizahusna26@gmail.com Fitriyadi hafizahusna26@gmail.com Saftia Aryzki hafizahusna26@gmail.com <p>Pemberian obat secara oral merupakan rute yang paling umum digunakan karena kemudahannya. Namun demikian, keterbatasan bioavailabilitas sering kali menjadi kendala, terutama disebabkan oleh kelarutan dan permeabilitas obat yang rendah. Captopril, suatu obat antihipertensi yang efektif, memiliki bioavailabilitas oral sebesar 60–75%, sedangkan cefixime, antibiotik generasi ketiga, menunjukkan bioavailabilitas yang lebih rendah, yaitu sekitar 30–50%, dengan kelarutan dalam air yang rendah. Interaksi antar obat berpotensi memengaruhi efikasi maupun keamanan terapi, sehingga penting untuk dievaluasi. Profil disolusi in vitro dapat memberikan gambaran awal mengenai potensi bioavailabilitas serta menjadi acuan dalam memprediksi performa farmakokinetik suatu sediaan dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi serta membandingkan profil disolusi sediaan generik captopril 25 mg dan cefixime 200 mg, baik secara terpisah maupun dalam bentuk kombinasi, guna mengidentifikasi potensi interaksi yang dapat memengaruhi bioavailabilitasnya. Penelitian dilakukan secara eksperimental in vitro di laboratorium. Hasil menunjukkan bahwa disolusi captopril tunggal memperlihatkan pola yang fluktuatif dengan peningkatan konsentrasi seiring waktu, sedangkan cefixime menunjukkan profil disolusi yang relatif stabil. Kombinasi kedua obat menyebabkan penurunan terhadap laju disolusi captopril, sementara disolusi cefixime tidak mengalami perubahan signifikan. Disimpulkan bahwa kombinasi captopril dan cefixime berpotensi menimbulkan interaksi fisikokimia yang dapat menghambat disolusi captopril. Temuan ini penting untuk dipertimbangkan dalam praktik klinik guna mencegah penurunan efektivitas terapi captopril akibat penggunaan bersamaan dengan cefixime.</p> 2025-07-23T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Hafizatul Husna, Dwi Ika Andriani, Fitriyadi, Saftia Aryzki https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/808 Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian Disfungsi Seksual Pada Wanita Di Pustu Parang Kampeng Kec. Teweh Tengah 2025-08-08T21:23:45+00:00 Rusdah Mila rusdahmila@gmail.com Elvine Ivana Kabuhung rusdahmila@gmail.com Nur Hidayah rusdahmila@gmail.com Laurensia Yunita rusdahmila@gmail.com <p><strong>Pendahuluan: </strong>Menurut Catatan Kesehatan Indonesia tahun 2019, mayoritas masyarakat menerima penggunaan obat-obatan oral dan&nbsp; suntik untuk program KB dengan persentase 80% dibandingkan dengan metode lainnya. Salah satu efek samping yang ditimbulkan oleh akseptor suntik KB selama 3 bulan penggunaan jangka panjang adalah gangguan fungsi seksual, akibat perubahan hormonal karena mempunyai efek&nbsp; yang tinggi terhadap progesterone. <strong>Tujuan: </strong>Untuk Mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian disfungsi seksual pada wanita di Pustu Parang Kampeng Kec. Teweh Tengah. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan desain <em>Cross-sectional. </em>Sampel sebanyak 76 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah <em>purposive sampling</em>. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Chi-Square.&nbsp; </em><strong>Hasil: </strong>Dari uji korelasi antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian disfungsi seksual didapatkan nilai <em>exact</em> signifikan atau p value = 0,089. Nilai p&gt;0,05, sehingga tidak terdapat hubungan antara Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Disfungsi Seksual pada wanita di Pustu Parang Kampeng Kec. Teweh Tengah.&nbsp; <strong>Kesimpulan: </strong>Disfungsi seksual lebih sering terjadi pada orang yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan. Namun tidak ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dan disfungsi seksual. Akseptor keluarga berencana sebaiknya lebih memahami dampak buruk penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap kesehatan reproduksi.</p> 2025-08-08T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Rusdah Mila, Elvine Ivana Kabuhung, Nur Hidayah, Laurensia Yunita https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/809 Studi Deskriptif Luaran Persalinan Dari Ibu Hamil Dengan Positif Hepatitis B Di Puskesmas Muara Teweh 2025-08-08T21:28:57+00:00 Normila Raudah normilaraudah66@gmail.com Lisda Handayani normilaraudah66@gmail.com Fadhiyah Noor Anisa normilaraudah66@gmail.com Adriana Palimbo normilaraudah66@gmail.com <p><strong>Pendahuluan: </strong>Berdasarkan data SIHEPI 2020 jumlah ibu hamil yang positif hepatitis B di Kabupaten Barito Utara sebanyak 45 orang dari 1.724 orang ibu hamil yang melakukan skrining hepatitis B. <strong>&nbsp;</strong>Ibu hamil dengan positif hepatitis B dapat menyebabkan terjadinya berat badan lahir rendah yang berdampak pada pertumbuhan yang lambat, gangguan mental dan fisik pada tumbuh kembangnya. Risiko lain yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan hepatitis B positif adalah dapat mengalami abortus, persalinan prematur, perdarahan dan asfiksia.<strong>&nbsp;Tujuan: </strong>Mengetahui gambaran luaran persalinan dari ibu hamil dengan positif hepatitis B di Puskesmas Muara Teweh. <strong>Metode: </strong>Jenis dan rancangan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian diperoleh dari lembar ceklist yang bersumber dari data rekam medis ibu pasca bersalin dengan riwayat hepatitis B tahun 2021-2022 sebanyak 29 orang. Data dianalisis secara univariat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. <strong>Hasil: </strong>Penelitian ini menghasilkan data penelitian, yaitu luaran persalinan berdasarkan&nbsp; usia kehamilan, kejadian Abortus terjadi pada 2 orang(6,9%). Berat badan lahir rendah (BBLR) 1 orang (3,4%). Jenis persalinan Per abdominal terjadi pada 5 orang (17,2%). kejadian Asfiksia 2 orang (6,9%). Perdarahan pasca salin 1 orang(3,4%). <strong>Simpulan: </strong>Luaran persalinan dari ibu hamil dengan positif hepatitis B di Puskesmas Muara Teweh adalah Abortus, berat badan lahir rendah, jenis persalinan per abdominal, asfiksia dan perdarahan.</p> 2025-08-08T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Normila Raudah, Lisda Handayani, Fadhiyah Noor Anisa, Adriana Palimbo https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/810 Hubungan Lama Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant Dengan Kejadian Gangguan Menstruasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tatah Makmur 2025-08-08T21:39:13+00:00 Dea Shabrina Julianda email@email.com Elvine Ivana Kabuhung email@email.com Nurul Hidayah email@email.com Nurul Hidayah email@email.com <p>Salah satu kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah implant. Keuntungan dari kontrasepsi ini efektivitasnya tinggi, angka kegagalan implant, 1 per 100 wanita per tahun, kegagalan pengguna rendah, salah satu efek samping yang sering terjadi akibat penggunaan alat kontrasepsi ini adalah gangguan menstruasi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Tatah Makmur cakupan KB Aktif 3 tahun terakhir terjadi peningkatan sebanyak 70 akseptor serta terjadi peningkatan kunjungan akseptor KB Implant sebanyak 7 orang pada tahun 2022.&nbsp;&nbsp;&nbsp;Mengetahui Hubungan Lama Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant dengan Kejadian Gangguan Menstruasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tatah Makmur. Penelitian ini menggunakan rancangan <em>cross sectional</em>. Sampel pada penelitian ini adalah akseptor alat kontrasepsi Implant pada tahun 2022 dengan jumlah sampel 42 orang. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis menggunakan uji <em>chi square. </em>Mayoritas responden tidak mengalami gangguan, yaitu sebanyak 29 orang (69%) sedangkan responden&nbsp; yang mengalami gangguan sebanyak 13 orang (31%). Serta lama penggunaan yang paling banyak 1-2 tahun terdapat 24 orang (57,1%).&nbsp; Hasil analisis Bivariat menunjukkan bahwa nilai <em>p</em> = 0,015 &lt;&nbsp; α 0,05) maka Ho ditolak, atau terdapat Hubungan Lama Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant dengan Kejadian Gangguan Menstruasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tatah Makmur. Ada hubungan lama penggunaan alat kontrasepsi implant dengan kejadian gangguan menstruasi di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur. Hal ini dikarenakan pengaruh hormonal yang berpengaruh kepada sistem reproduksi.</p> 2025-08-08T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Dea Shabrina Julianda, Elvine Ivana Kabuhung, Nurul Hidayah, Nurul Hidayah https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/811 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Neonatal Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Pagatan 2025-08-08T21:42:22+00:00 Amaliya Akhbar amaliyaakhbar27.app@gmail.com Istiqamah amaliyaakhbar27.app@gmail.com Ika Avrilina Haryono amaliyaakhbar27.app@gmail.com <p><strong>Pendahuluan</strong>: Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah salah satu indikator derajat kesehatan di dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dimana targetnya pada tahun 2030 diharapkan seluruh negara dapat menurunkan angka kematian neonatal hingga 12 per 1000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2018 kematian bayi sebanyak 38 kasus, 2019 sebanyak 66 kasus, 2020 sebanyak 64 kasus dan tahun 2021 meningkat menjadi 70 kasus. <strong>Tujuan</strong>: mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian neonatal di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Pagatan di Kabupaten Tanah Bumbu. <strong>Metode</strong>: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Dengan teknik systematic random sampling sehingga didapatkan 100 responden sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan analisis chi-square dalam pengolahan data dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).&nbsp; <strong>Hasil</strong>: Penelitian ini menunjukan responden dengan usia berisiko memiliki risiko 3,750 kali lebih besar mengalami kematian neonatal, frekuensi ANC berisiko memiliki risiko 2,581 kali lebih besar mengalami kematian neonatal, BBLR memiliki risiko 13,556 kali lebih besar mengalami kematian neonatal, dan asfiksia memiliki risiko 25,464 kali lebih besar mengalami kematian neonatal.&nbsp; <strong>Simpulan</strong>: faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian neonatal diwilayah kerja Puskesmas Perawatan Pagatan adalah usia ibu, frekuensi ANC, BBLR, dan asfiksia.</p> 2025-08-08T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Amaliya Akhbar, Istiqamah, Ika Avrilina Haryono https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/812 Review Artikel : Pengaruh Suhu Terhadap Stabilitas Obat Tablet 2025-08-08T21:46:57+00:00 Mifta Dewi miftadewi07@gmail.com Musa’adah miftadewi07@gmail.com Nor Latifah miftadewi07@gmail.com <p>Kestabilan obat adalah faktor penting yang menentukan keamanan, efektivitas, serta kualitas sediaan farmasi selama penyimpanan. Tablet sebagai bentuk sediaan padat yang paling banyak digunakan sangat rentan terhadap perubahan suhu. Suhu tinggi dapat mempercepat kerusakan bahan aktif, yang menyebabkan penurunan kadar zat aktif dan efektivitas obat. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi suhu terhadap stabilitas tablet melalui studi literatur. Hasil menunjukkan bahwa suhu tinggi secara signifikan menurunkan kestabilan tablet, khususnya pada suhu di atas suhu ruang. Oleh karena itu, pengawasan suhu selama penyimpanan dan distribusi sangat diperlukan untuk menjaga kualitas produk obat hingga akhir masa simpannya.</p> 2025-08-08T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Mifta Dewi, Musa’adah, Nor Latifah https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/787 Risk Factors For Coastal Community on The Incidence of Hypertension 2025-07-18T05:41:30+00:00 Putri Nur Riani putririani83@gmail.com Wulan Pratiwi putririani83@gmail.com Ratih Indah Sari putririani83@gmail.com Putri Rifatus Syifa putririani83@gmail.com <p><strong>Pendahuluan</strong>: Penyakit degeneratif adalah kondisi tidak menular yang berkembang seiring waktu dan memerlukan penanganan khusus. Salah satu contoh tipikal adalah hipertensi, yang memengaruhi semua kelompok populasi dan berkontribusi signifikan terhadap angka penyakit dan kematian, terutama di Asia Tenggara. Berbagai faktor risiko, termasuk gangguan pembuluh darah, genetika, dan gaya hidup tidak sehat, menyebabkan hipertensi. Di Indonesia, sebagian besar penduduk miskin (63,47%) tinggal di wilayah pesisir dan pedesaan. Komunitas ini cenderung memiliki status ekonomi rendah, pengetahuan kesehatan terbatas, serta kebiasaan pola makan dan gaya hidup yang buruk, sehingga meningkatkan kerentanan mereka terhadap hipertensi. <strong>Metode penelitian</strong>: Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka yang didukung oleh sumber data sekunder. <strong>Hasil</strong>: Lima belas artikel yang memenuhi kriteria inklusi dianalisis. Kesamaan ditemukan pada faktor risiko lingkungan dan perilaku yang terkait dengan tingginya insiden hipertensi. Perbedaan diamati pada variabel penelitian, lokasi, ukuran sampel, dan luaran spesifik. Temuan kunci bersama menunjukkan hubungan yang kuat antara faktor gaya hidup dan prevalensi hipertensi. <strong>Kesimpulan</strong>: Hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor perilaku seperti pengetahuan, kepatuhan pengobatan, pola makan (termasuk asupan garam dan makanan berlemak), stres, merokok, dan konsumsi kopi. Faktor-faktor lain yang berkontribusi meliputi aktivitas fisik dan kondisi sosial ekonomi. Saran: Akademisi sebaiknya lebih lanjut mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hipertensi. Institusi kesehatan didorong untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang faktor risiko terkait hipertensi guna mendorong pencegahan dini dan gaya hidup yang lebih sehat.</p> 2025-08-09T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Putri Nur Riani, Wulan Pratiwi, Ratih Indah Sari, Putri Rifatus Syifa https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/788 The Effectiveness Of Exercise Balance In Improving Postural Stability And Reducing The Risk Of Falls In The Elderly 2025-07-18T05:41:21+00:00 Melly Anisa Putri mellyanisa.id@gmail.com Ahmad Nurwanto mellyanisa.id@gmail.com Fauziyah Rezkyati mellyanisa.id@gmail.com <p>Seseorang yang telah memasuki usia lanjut (lansia) akan mengalami penurunan kondisi fisik dan terdapat perubahan fisik yang ditandai dengan penurunan kekuatan otot yang akan mengakibatkan gerakan tubuh mulai mengalami penurunan fungsi. Perubahan fisik pada lansia mengakibatkan gangguan mobilitas fisik yang akan membatasi kemandirian lansia dalam meningkatkan stabilitas postural untuk memenuhi aktivitas sehari-hari guna mengurangi risiko jatuh pada lansia. Gangguan keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan seorang lansia rentan terhadap cedera fisik akibat jatuh. Tujuan penelitian ini berupa kajian pustaka yaitu untuk meningkatkan stabilitas postural yang dapat dilakukan guna mengurangi risiko jatuh pada lansia. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kajian pustaka yang sesuai digunakan dalam studi pustaka ini yaitu kajian scoping karena tujuan dari studi pustaka ini adalah untuk mengetahui efektivitas intervensi latihan keseimbangan dapat dilakukan untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia. Pencarian artikel dilakukan secara sistematis sesuai dengan Diagram Alir PRISMA 2020 berdasarkan tiga basis data yang digunakan yaitu Jurnal PubMed, Sciencedirect, dan Sage. Hasil penelusuran literatur menunjukkan bahwa terdapat beberapa intervensi latihan keseimbangan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia, yaitu Balance-Enhancing Exercise Program (BEEP), terapi fisik Walking Meditation, dan Multi-system Physical Exercise (MPE). Kesimpulannya, risiko jatuh merupakan salah satu keluhan utama pada pasien lansia. Risiko jatuh pada lansia sebenarnya dapat diatasi, terutama bagi lansia yang aktif berolahraga dan memiliki fungsi mental yang baik. Salah satu latihan fisik yang paling efektif untuk mengatasi risiko jatuh pada lansia adalah Self-Administered Balance-Enhancing Exercise Program (BEEP).</p> 2025-08-09T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2025 Melly Anisa Putri, Ahmad Nurwanto, Fauziyah Rezkyati