https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/issue/feedSains Medisina2025-06-05T02:34:16+00:00apt. Rina Saputri, M.Farmsainsmedisina@wpcpublisher.comOpen Journal Systems<p><strong>SAINS MEDISINA<br />Ketua Editor: </strong>apt. Rina Saputri, M.Farm<br /><strong>ISSN </strong>2964-1853 (online)<br /><strong>Terbit</strong> setiap bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember</p> <p><strong>Sains Medisina</strong> merupakan media publikasi penelitian orisinil dan <em>review article </em>tentang sains di bidang ilmu farmasi, biomedik, dan ilmu kesehatan. </p>https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/sainsmedisina/article/view/734Pengaruh Pemilihan Pelarut Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Teh Hijau(Camellia sinensis) Menggunakan Metode Ekstraksi Maserasi2025-06-05T02:29:10+00:00Risma Kristina Uli Pasariburismapasaribu675@gmail.comMuhammad Iqbalrismapasaribu675@gmail.comIhsanti Dwi Rahayurismapasaribu675@gmail.comAfriyanirismapasaribu675@gmail.comRamadhan Triyandirismapasaribu675@gmail.com<p>Teh hijau (<em>Camellia sinensis</em>) mengandung beragam senyawa bioaktif seperti polifenol, flavonoid, dan alkaloid yang memiliki manfaat farmakologis. Ekstraksi senyawa-senyawa ini dapat dilakukan dengan metode maserasi, yang efektivitasnya sangat dipengaruhi oleh jenis pelarut yang digunakan. Penelitian ini adalah studi literatur yang bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemilihan pelarut terhadap rendemen ekstrak daun teh menggunakan metode maserasi. Data dikumpulkan dari 10 artikel ilmiah yang relevan yang diterbitkan antara tahun 2015 dan 2025. Kriteria inklusi meliputi artikel penelitian asli yang menggunakan metode maserasi untuk ekstraksi daun teh, memuat data rendemen ekstrak, dan ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Artikel yang tidak menggunakan metode maserasi, tidak menyajikan data rendemen, atau diterbitkan di luar rentang tahun yang ditentukan, serta artikel non-ilmiah seperti ulasan umum atau laporan berita, dieksklusi dari penelitian ini. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa pelarut dengan polaritas tinggi, seperti etanol 96% dan aquadest, menghasilkan rendemen ekstrak yang lebih tinggi dibandingkan pelarut non-polar seperti kloroform dan n-heksan. Etanol 96% memberikan rendemen tertinggi sebesar 37,87%, sementara kloroform hanya menghasilkan 3,58%. Temuan ini menegaskan bahwa pemilihan pelarut yang tepat sangat penting untuk efisiensi ekstraksi dan kualitas ekstrak yang dihasilkan. Penelitian ini menyoroti pentingnya polaritas pelarut dalam proses maserasi untuk mengoptimalkan perolehan senyawa bioaktif dari daun teh.</p>2025-06-01T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Risma Kristina Uli Pasaribu, Muhammad Iqbal, Ihsanti Dwi Rahayu, Afriyani, Ramadhan Triyandi