Pengujian Nilai Kadar Protein Dan Kadar Karbohidrat Tepung Ikan Seluang Pada Suhu Pengeringan Yang Berbeda
Isi Artikel Utama
Abstrak
Stunting merupakan kurangnya asupan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Salah satu yang memengaruhi terjadinya stunting adalah karena kurangnya asupan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Resiko yang terjadi terhadap anak yang mengalami stunting adalah terganggunya tumbuh kembang anak. Penanganan gizi kurang pada anak dapat diberikan berupa makanan selingan dengan porsi kecil namun dapat memenuhi kebutuhan energinya. Ikan lais memiliki kandungan energi, fosfor, protein, karbohidrat dan lemak yang dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan gizi di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan yang berbeda terhadap kadar protein tepung ikan lais. Hasil penelitian diperoleh bahwa tepung ikan lais dengan pengujian kadar protein pada suhu 50ºC sebesar 68,69% dan pada suhu 100ºC sebesar 70,25%. Hasil SPSS menggunakan uji mann-whitney didapatkan H0 diterima sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar protein yang signifikan pada tepung ikan lais. Uji yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji organoleptik dan uji kadar karbohidrat. Pada uji kadar karbohidrat ada suhu 50°C didapatkan hasil 4,27%, dan pada suhu pengeringan 100°C didapatkan hasil 2,65%. Hasil uji Mann-Whitney, Sig (2-tailed) diperoleh 0,121 dimana p>0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara tepung ikan lais pada suhu 50oC dan tepung ikan lais pada suhu 100°C.