Majalah Cendekia Mengabdi https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi <p><strong>MAJALAH CENDEKIA MENGABDI<br /></strong>Jurnal hasil pengabdian kepada masyarakat<br /><strong>ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230514571441230" target="_blank" rel="noopener">2987-419X</a></strong> (online)<br /><strong>DOI Jurnal: </strong><a href="https://doi.org/10.63004/mcm">10.63004/mcm</a><strong><br />Ketua Editor: </strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6000155/?view=services" target="_blank" rel="noopener">apt. Ali Rakhman Hakim, M.Farm</a><br /><strong>Frekuensi terbit: </strong>Februari, Mei, Agustus, dan November.<br /><strong>Majalah Cendekia Mengabdi </strong>menerbitkan artikel hasil dari pengabdian kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, kuliah kerja nyata (KKN), PKL Komunitas, dan bina desa dari semua bidang ilmu.<br /><strong>Penerbit: <a href="https://wpcpublisher.com/" target="_blank" rel="noopener">CV. Wadah Publikasi Cendekia</a></strong></p> id-ID cendekiamengabdi@wpcpublisher.com (apt. Ali Rakhman Hakim, M.Farm) cendekiamengabdi@wpcpublisher.com (Admin) Sat, 01 Nov 2025 01:24:12 +0000 OJS 3.3.0.10 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Edukasi Dan Skrining Anemia Pada Siswa-Siswa Sekolah Dasar Kota Samarinda https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/835 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Anemia merupakan kondisi tubuh yang mengalami penurunan kadar hemoglobin, ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit. Anemia dapat menginfeksi pada anak-anak sekolah dasar karena faktor masalah gizi (defisiensi zat besi) dan non gizi (infeksi kecacingan) sehingga menyebabkan stunting. Pemberian susu kedelai kurma dapat menjadi alternatif minuman tambahan yang bernilai gizi tinggi, mengandung zat besi sehingga kadar hemoglobin dapat meningkat.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Memberikan edukasi tentang anemia dan deteksi dini anemia pada siswa sekolah dasar.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi. Jumlah peserta sebanyak 52 siswa sekolah dasar Kota Samarinda. Evaluasi menggunakan penilaian hasil <em>pre-test </em>dan <em>post-test.</em></p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil kegiatan ini didapatkan 75% siswa memahami pengetahuan tentang anemia dan 100% peserta memiliki perilaku baik dengan menjaga perilaku sehat sebagai pencegahan anemia. Hasil kadar hemoglobin normal ≥12 gr/dl sebanyak 45 siswa (86,5%) dan kadar hemoglobin anemia &lt; 12 gr/dl sebanyak 7 siswa (13,5%) dari 52 siswa.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Siswa sekolah dasar dapat memahami pengetahuan tentang anemia, memiliki perilaku sehat, dan lebih dari 85 % siswa memiliki kadar hemoglobin normal.</p> Sresta Azahra, Tiara Dini Harlita, Fitri Nur Rica, Nurul Anggrieni, Niswatun Nur Azizah, Agus Evendi, Dwi Setiyo Prihandono Hak Cipta (c) 2025 Sresta Azahra, Tiara Dini Harlita, Fitri Nur Rica, Nurul Anggrieni, Niswatun Nur Azizah, Agus Evendi, Dwi Setiyo Prihandono https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/835 Sat, 01 Nov 2025 00:00:00 +0000 Ayo SADARI: Kegiatan Sosialisasi Bagi Generasi Z Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/821 <p><strong>Pendahuluan:</strong>Permasalahan kanker payudara merupakan masalah yang sering dialami wanita, ditandai dengan benjolan abnorman di area payudara yang dapat berkembang menjadi tumor. Salah satu cara mengatasi kanker payudara adalah dengan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang dapat dilakukan dengan mudah dan bertujuan untuk mengetahui apakah ada benjolan yang mencurigakan.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan meningkatatkan kesadaran remaja tentang&nbsp; pentingnya menjaga kesehatan payudara, serta membekali pengetahuan siswi tentang cara melakukan SADARI dengan benar agar mampu mendeteksi perubahan atau tanda awal kanker payudara.</p> <p><strong>Metode:</strong> Kegiatan dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan demonstrasi dengan melibatkan siswa/i di SMAN 4 Banjarmasin. Edukasi mencakup pengertian kanker payudara dan pentingnya deteksi dini, kemudian dilakukan demonstrasi langsung cara melakukan SADARI dengan menggunakan peraga anatomi. <em>Pre-test</em> dan <em>post-test</em> diberikaan untuk mengetahui pengetahuan siswa.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan dalam menangani bahaya kanker payudara dan cara menanganinya.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Sosialisasi ini berhasil meningkatkan pengetahuan siswa/i SMAN 4 Banjarmasin mengenai pentingnya pemeriksaan payudara sendiri guna deteksi dini kanker payu dara. Kegiatan ini juga menumbuhkan sikap tangguang jawab dan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara bagi remaja.</p> Malisa Ariani, Onieqie Ayu Dhea Manto, Hj. Latifah, Paul Joae Brett Nito, Desi Wulandari, Dewi Puspita Sari, Difa Nastasya, Dwi Yani Safitri, Elin Renata, Ericca Dwi Salsabhilla, Fahria Rusali, Fathul Jannah, Fatmawati, Hayatun Latifah, Humairoh, Intan Audi Yusfanita, Intan Nur Aisyah, Sarinda, Sofhia Aulia Putri Azizah Hak Cipta (c) 2025 Malisa Ariani, Onieqie Ayu Dhea Manto, Hj. Latifah, Paul Joae Brett Nito, Desi Wulandari, Dewi Puspita Sari, Difa Nastasya, Dwi Yani Safitri, Elin Renata, Ericca Dwi Salsabhilla, Fahria Rusali, Fathul Jannah, Fatmawati, Hayatun Latifah, Humairoh, Intan Audi Yusfanita, Intan Nur Aisyah, Sarinda, Sofhia Aulia Putri Azizah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/821 Sat, 01 Nov 2025 00:00:00 +0000 Cerdas (Cegah, Edukasi, Sayangi Diri): Program Remaja Sehat Bebas Penyakit Menular Seksual https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/825 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan masalah kesehatan global yang berdampak besar terhadap remaja. Minimnya edukasi dan adanya stigma sosial menyebabkan rendahnya pemahaman tentang pencegahan PMS. Pentingnya edukasi sejak dini mengenai PMS adalah karena tanpa intervensi yang memadai, remaja berisiko tinggi terjangkit PMS akibat perilaku seksual berisiko, minimnya akses terhadap informasi dan layanan reproduksi, serta kesulitan mengambil keputusan sehat. Jika edukasi tidak dilakukan, konsekuensinya bisa meliputi penularan penyakit, komplikasi kesehatan jangka panjang seperti infertilitas dan komplikasi kehamilan, serta beban psikososial dan finansial bagi individu maupun sistem kesehatan. Data terbaru menunjukkan bahwa di Indonesia, remaja termasuk kelompok paling rentan terhadap IMS prevalensi IMS pada perempuan usia 15–24 tahun mencapai sekitar 17,1 %. Selain itu, tinjauan literatur periode 2015–2023 mencatat prevalensi HIV/AIDS sebesar 0,3 %, sifilis 1,2 %, serta gonore pada kelompok remaja cukup tinggi. Angka-angka ini semakin mempertegas urgensi edukasi reproduksi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk remaja sebagai strategi preventif yang sangat dibutuhkan.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Memberikan edukasi kepada siswa SMA 1 Sungai Tabuk terkait PMS, termasuk pengertian, jenis, penularan, dan pencegahannya.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pendekatan edukatif-partisipatif, yang melibatkan siswa SMA 1 Sungai Tabuk sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Terdapat peningkatan skor pengetahuan pada sebagian besar siswa. Beberapa siswa mengalami peningkatan signifikan (hingga +38 poin). Edukasi berhasil meningkatkan kesadaran mengenai risiko PMS dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Program edukasi berbasis sekolah efektif meningkatkan pemahaman remaja tentang PMS serta dapat dijadikan strategi preventif dalam mencegah perilaku berisiko.</p> Dini Rahmayani, Winda Ayu Fazraningtyas, Umi Hanik Fetriyah, Namira Talitha Yamani, Neli Maulida, Neni Grencia, Ni Nyoman Jero Andini, Niluh Putu Asti Purnama Sari, Normala, Nur Anisa, Nurlina Nazmi, Putri Salsabila, Ranisa Mukti, Renaldy Fadlianoor, Rinita, Risqina Meilin Shabilla, Ritni Hak Cipta (c) 2025 Dini Rahmayani, Winda Ayu Fazraningtyas, Umi Hanik Fetriyah, Namira Talitha Yamani, Neli Maulida, Neni Grencia, Ni Nyoman Jero Andini, Niluh Putu Asti Purnama Sari, Normala, Nur Anisa, Nurlina Nazmi, Putri Salsabila, Ranisa Mukti, Renaldy Fadlianoor, Rinita, Risqina Meilin Shabilla, Ritni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/825 Sat, 01 Nov 2025 00:00:00 +0000 Apoteker Cilik: Mengenal Dunia Farmasi Sejak Dini Melalui Pembuatan Puyer Dan Kapsul https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/831 <p><strong>Pendahuluan: </strong>Penggunaan obat pada anak-anak dan lanjut usia memerlukan perhatian khusus, karena tidak semua pasien pada kelompok usia tersebut mudah menerima atau menelan obat saat sakit. Selain itu, masa anak-anak merupakan periode penting untuk memperoleh berbagai informasi mengenai profesi, guna menambah wawasan sekaligus memotivasi semangat belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut, kegiatan penyuluhan <em>Apoteker Cilik</em> dilaksanakan di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin dengan tema “Mengenal Dunia Farmasi Sejak Dini” melalui praktik pembuatan puyer dan kapsul. Penelitian ini menggunakan metode <em>quasi-experimental</em> dengan rancangan <em>one group pretest-posttest design. </em></p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui peningkatan pengetahuan peserta mengenai dunia farmasi setelah diberikan penyuluhan dan praktik pembuatan puyer serta kapsul.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian menggunakan desain quasi-experimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Peserta diberikan pretest untuk mengukur pengetahuan awal, kemudian dilakukan penyuluhan dan praktik, dilanjutkan dengan post test untuk mengukur peningkatan pengetahuan.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil yang didapatkan anak-anak di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin setelah dilakukan kegiatan ini adalah mampu membungkus puyer dan kapsul sendiri. Terdapat peningkatan skor pengetahuan peserta setelah kegiatan penyuluhan dibandingkan sebelum kegiatan.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Penyuluhan Apoteker Cilik melalui praktik pembuatan puyer dan kapsul efektif meningkatkan pengetahuan peserta mengenai dunia farmasi sejak dini.</p> Raudatul Patimah, Mariatul Fitria, Mariatul Kiftiah, Meldayana, Muhammad Fazri, Melda Amelia Hak Cipta (c) 2025 Raudatul Patimah, Mariatul Fitria, Mariatul Kiftiah, Meldayana, Muhammad Fazri, Melda Amelia https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/831 Sat, 01 Nov 2025 00:00:00 +0000