Majalah Cendekia Mengabdi
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi
<p><strong>MAJALAH CENDEKIA MENGABDI<br /></strong>Jurnal hasil pengabdian kepada masyarakat<br /><strong>ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230514571441230" target="_blank" rel="noopener">2987-419X</a></strong> (online)<br /><strong>DOI Jurnal: </strong><a href="https://doi.org/10.63004/mcm">10.63004/mcm</a><strong><br />Ketua Editor: </strong><a href="https://sinta.kemdiktisaintek.go.id/authors/profile/6000155/?view=services" target="_blank" rel="noopener">apt. Ali Rakhman Hakim, M.Farm</a><br /><strong>Frekuensi terbit: </strong>Februari, Mei, Agustus, dan November.<br /><strong>Majalah Cendekia Mengabdi </strong>menerbitkan artikel hasil dari pengabdian kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, kuliah kerja nyata (KKN), PKL Komunitas, dan bina desa dari semua bidang ilmu.<br /><strong>Penerbit: <a href="https://wpcpublisher.com/" target="_blank" rel="noopener">CV. Wadah Publikasi Cendekia</a></strong></p>CV. Wadah Publikasi Cendekiaid-IDMajalah Cendekia Mengabdi2987-419XEdukasi Dan Skrining Anemia Pada Siswa-Siswa Sekolah Dasar Kota Samarinda
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/835
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Anemia merupakan kondisi tubuh yang mengalami penurunan kadar hemoglobin, ditandai dengan penurunan jumlah eritrosit. Anemia dapat menginfeksi pada anak-anak sekolah dasar karena faktor masalah gizi (defisiensi zat besi) dan non gizi (infeksi kecacingan) sehingga menyebabkan stunting. Pemberian susu kedelai kurma dapat menjadi alternatif minuman tambahan yang bernilai gizi tinggi, mengandung zat besi sehingga kadar hemoglobin dapat meningkat.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Memberikan edukasi tentang anemia dan deteksi dini anemia pada siswa sekolah dasar.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi. Jumlah peserta sebanyak 52 siswa sekolah dasar Kota Samarinda. Evaluasi menggunakan penilaian hasil <em>pre-test </em>dan <em>post-test.</em></p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil kegiatan ini didapatkan 75% siswa memahami pengetahuan tentang anemia dan 100% peserta memiliki perilaku baik dengan menjaga perilaku sehat sebagai pencegahan anemia. Hasil kadar hemoglobin normal ≥12 gr/dl sebanyak 45 siswa (86,5%) dan kadar hemoglobin anemia < 12 gr/dl sebanyak 7 siswa (13,5%) dari 52 siswa.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Siswa sekolah dasar dapat memahami pengetahuan tentang anemia, memiliki perilaku sehat, dan lebih dari 85 % siswa memiliki kadar hemoglobin normal.</p>Sresta AzahraTiara Dini HarlitaFitri Nur RicaNurul AnggrieniNiswatun Nur AzizahAgus EvendiDwi Setiyo Prihandono
Hak Cipta (c) 2025 Sresta Azahra, Tiara Dini Harlita, Fitri Nur Rica, Nurul Anggrieni, Niswatun Nur Azizah, Agus Evendi, Dwi Setiyo Prihandono
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-012025-11-013425326010.63004/mcm.v3i4.835Ayo SADARI: Kegiatan Sosialisasi Bagi Generasi Z Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/821
<p><strong>Pendahuluan:</strong>Permasalahan kanker payudara merupakan masalah yang sering dialami wanita, ditandai dengan benjolan abnorman di area payudara yang dapat berkembang menjadi tumor. Salah satu cara mengatasi kanker payudara adalah dengan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang dapat dilakukan dengan mudah dan bertujuan untuk mengetahui apakah ada benjolan yang mencurigakan.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan meningkatatkan kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan payudara, serta membekali pengetahuan siswi tentang cara melakukan SADARI dengan benar agar mampu mendeteksi perubahan atau tanda awal kanker payudara.</p> <p><strong>Metode:</strong> Kegiatan dilaksanakan dengan metode penyuluhan dan demonstrasi dengan melibatkan siswa/i di SMAN 4 Banjarmasin. Edukasi mencakup pengertian kanker payudara dan pentingnya deteksi dini, kemudian dilakukan demonstrasi langsung cara melakukan SADARI dengan menggunakan peraga anatomi. <em>Pre-test</em> dan <em>post-test</em> diberikaan untuk mengetahui pengetahuan siswa.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang signifikan dalam menangani bahaya kanker payudara dan cara menanganinya.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Sosialisasi ini berhasil meningkatkan pengetahuan siswa/i SMAN 4 Banjarmasin mengenai pentingnya pemeriksaan payudara sendiri guna deteksi dini kanker payu dara. Kegiatan ini juga menumbuhkan sikap tangguang jawab dan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara bagi remaja.</p>Malisa ArianiOnieqie Ayu Dhea MantoHj. LatifahPaul Joae Brett NitoDesi WulandariDewi Puspita SariDifa NastasyaDwi Yani SafitriElin RenataEricca Dwi SalsabhillaFahria RusaliFathul JannahFatmawatiHayatun LatifahHumairohIntan Audi YusfanitaIntan Nur AisyahSarindaSofhia Aulia Putri Azizah
Hak Cipta (c) 2025 Malisa Ariani, Onieqie Ayu Dhea Manto, Hj. Latifah, Paul Joae Brett Nito, Desi Wulandari, Dewi Puspita Sari, Difa Nastasya, Dwi Yani Safitri, Elin Renata, Ericca Dwi Salsabhilla, Fahria Rusali, Fathul Jannah, Fatmawati, Hayatun Latifah, Humairoh, Intan Audi Yusfanita, Intan Nur Aisyah, Sarinda, Sofhia Aulia Putri Azizah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-012025-11-013426126610.63004/mcm.v3i4.821Cerdas (Cegah, Edukasi, Sayangi Diri): Program Remaja Sehat Bebas Penyakit Menular Seksual
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/825
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan masalah kesehatan global yang berdampak besar terhadap remaja. Minimnya edukasi dan adanya stigma sosial menyebabkan rendahnya pemahaman tentang pencegahan PMS. Pentingnya edukasi sejak dini mengenai PMS adalah karena tanpa intervensi yang memadai, remaja berisiko tinggi terjangkit PMS akibat perilaku seksual berisiko, minimnya akses terhadap informasi dan layanan reproduksi, serta kesulitan mengambil keputusan sehat. Jika edukasi tidak dilakukan, konsekuensinya bisa meliputi penularan penyakit, komplikasi kesehatan jangka panjang seperti infertilitas dan komplikasi kehamilan, serta beban psikososial dan finansial bagi individu maupun sistem kesehatan. Data terbaru menunjukkan bahwa di Indonesia, remaja termasuk kelompok paling rentan terhadap IMS prevalensi IMS pada perempuan usia 15–24 tahun mencapai sekitar 17,1 %. Selain itu, tinjauan literatur periode 2015–2023 mencatat prevalensi HIV/AIDS sebesar 0,3 %, sifilis 1,2 %, serta gonore pada kelompok remaja cukup tinggi. Angka-angka ini semakin mempertegas urgensi edukasi reproduksi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk remaja sebagai strategi preventif yang sangat dibutuhkan.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Memberikan edukasi kepada siswa SMA 1 Sungai Tabuk terkait PMS, termasuk pengertian, jenis, penularan, dan pencegahannya.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pendekatan edukatif-partisipatif, yang melibatkan siswa SMA 1 Sungai Tabuk sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Terdapat peningkatan skor pengetahuan pada sebagian besar siswa. Beberapa siswa mengalami peningkatan signifikan (hingga +38 poin). Edukasi berhasil meningkatkan kesadaran mengenai risiko PMS dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Program edukasi berbasis sekolah efektif meningkatkan pemahaman remaja tentang PMS serta dapat dijadikan strategi preventif dalam mencegah perilaku berisiko.</p>Dini RahmayaniWinda Ayu FazraningtyasUmi Hanik FetriyahNamira Talitha YamaniNeli MaulidaNeni GrenciaNi Nyoman Jero AndiniNiluh Putu Asti Purnama SariNormalaNur AnisaNurlina NazmiPutri SalsabilaRanisa MuktiRenaldy FadlianoorRinitaRisqina Meilin ShabillaRitni
Hak Cipta (c) 2025 Dini Rahmayani, Winda Ayu Fazraningtyas, Umi Hanik Fetriyah, Namira Talitha Yamani, Neli Maulida, Neni Grencia, Ni Nyoman Jero Andini, Niluh Putu Asti Purnama Sari, Normala, Nur Anisa, Nurlina Nazmi, Putri Salsabila, Ranisa Mukti, Renaldy Fadlianoor, Rinita, Risqina Meilin Shabilla, Ritni
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-012025-11-013426127010.63004/mcm.v3i4.825Apoteker Cilik: Mengenal Dunia Farmasi Sejak Dini Melalui Pembuatan Puyer Dan Kapsul
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/831
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Penggunaan obat pada anak-anak dan lanjut usia memerlukan perhatian khusus, karena tidak semua pasien pada kelompok usia tersebut mudah menerima atau menelan obat saat sakit. Selain itu, masa anak-anak merupakan periode penting untuk memperoleh berbagai informasi mengenai profesi, guna menambah wawasan sekaligus memotivasi semangat belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut, kegiatan penyuluhan <em>Apoteker Cilik</em> dilaksanakan di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin dengan tema “Mengenal Dunia Farmasi Sejak Dini” melalui praktik pembuatan puyer dan kapsul. Penelitian ini menggunakan metode <em>quasi-experimental</em> dengan rancangan <em>one group pretest-posttest design. </em></p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui peningkatan pengetahuan peserta mengenai dunia farmasi setelah diberikan penyuluhan dan praktik pembuatan puyer serta kapsul.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian menggunakan desain quasi-experimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Peserta diberikan pretest untuk mengukur pengetahuan awal, kemudian dilakukan penyuluhan dan praktik, dilanjutkan dengan post test untuk mengukur peningkatan pengetahuan.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil yang didapatkan anak-anak di Panti Asuhan Sentosa Banjarmasin setelah dilakukan kegiatan ini adalah mampu membungkus puyer dan kapsul sendiri. Terdapat peningkatan skor pengetahuan peserta setelah kegiatan penyuluhan dibandingkan sebelum kegiatan.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Penyuluhan Apoteker Cilik melalui praktik pembuatan puyer dan kapsul efektif meningkatkan pengetahuan peserta mengenai dunia farmasi sejak dini.</p>Raudatul PatimahMariatul FitriaMariatul KiftiahMeldayanaMuhammad FazriMelda Amelia
Hak Cipta (c) 2025 Raudatul Patimah, Mariatul Fitria, Mariatul Kiftiah, Meldayana, Muhammad Fazri, Melda Amelia
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-012025-11-013427127610.63004/mcm.v3i4.831Peningkatan Konsentrasi Belajar Efek Gadget Pada Siswa Di Sekolah MI Nurul Hikmah Kota Banjarbaru
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/760
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Di era globalisasi sekarang ini alat komunikasi yang semakin canggih memudahkan dalam proses pembelajaran di tambah dengan adanya sistem baru yang digunakan pada masa pandemi yaitu daring (dalam jaringan) mengakibatkan penggunaan gadget pada kehidupan sehari-hari semakin bertambah. Studi pendahuluan di Sekolah Dasar Tambak Anyar dalam penelitian di dapatkan hasil tingkat konsentrasi belajar siswa sangat buruk (61,4%) akibat pengaruh dari gadget.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui Peningkatan Konsentrasi Belajar Efek Gadget Pada Siswa Di Sekolah Mi Nurul Hikmah Kota Banjarbaru.</p> <p><strong>Metode:</strong> Kegiatan penyuluhan ini menggunakan metode ceramah (Penyampaian materi), tanya jawab dan game test konsentrasi. Dan adapun alat dan bahan yang digunakan dalam memaparkan materi yaitu materi power point dan LCD. Untuk game diberikan dalam bentuk 1 lembar kertas yang berisi test konsentarsi GIRD. Adapun jumlah khalayak sasaran pada kegiatan ini sebanyak 36 siswa kelas V.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Berdasarkan survei tes konsentrasi, ditemukan bahwa kurang dari 70% siswa menunjukkan kemampuan konsentrasi yang memadai; 20% siswa perlu peningkatan dalam hal konsentrasi, sementara hanya 10% yang memiliki konsentrasi baik. Namun, menurut kriteria penilaian yang berlaku, seorang siswa dikategorikan memiliki konsentrasi baik jika memperoleh skor di atas 15. Hasil survei ini menunjukkan bahwa belum ada siswa yang mencapai skor tersebut, sehingga secara keseluruhan tingkat konsentrasi siswa masih berada di bawah standar yang diharapkan. </p> <p><strong>Simpulan:</strong> Terdapat 70% siswa yang mampu berkonsentrsai dengan baik, 20% perlu ditingkatkan dan 10% kemampuan konsentrasi masih lemah. Survei ini masih belum dapat dikatakan siswa dan siswi memiliki konsentrasi yang baik karena tidak ditemukan siswa ataupun sisiwi yang mendapatkan hasil tes kosentrasi grid di atas 15.</p>Hilda Irianty
Hak Cipta (c) 2025 Hilda Irianty
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-092025-11-093427728110.63004/mcm.v3i4.760Program Ceria Tensi: Cegah Risiko Hipertensi Dengan Senam Ritmis Dan Aktif – Tekanan Darah Normal, Sehat, Dan Ideal Di Desa Lok Rawa
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/833
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia dan dikenal sebagai <em>silent killer</em> karena sering tidak bergejala namun dapat menimbulkan komplikasi serius seperti stroke dan gagal ginjal. Desa Lok Rawa, Kalimantan Selatan, memiliki angka penderita hipertensi yang cukup tinggi, sementara pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan pengendaliannya masih rendah. Kondisi ini mendorong dilaksanakannya program CERIA TENSI (Cegah Risiko Hipertensi dengan Senam Ritmis dan Aktif) sebagai upaya edukasi dan pencegahan berbasis komunitas.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan masyarakat Desa Lok Rawa, khususnya lansia dengan riwayat hipertensi tentang pencegahan dan pengendalian tekanan darah melalui edukasi kesehatan dan pelatihan senam ritmis dan aktif.</p> <p><strong>Metode: </strong>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama satu bulan (11 Agustus–11 September 2025) menggunakan desain deskriptif partisipatif dengan rancangan <em>pre-post activity</em>. Prosedur meliputi tahap perencanaan, penyuluhan kesehatan interaktif, pemeriksaan tekanan darah gratis, pembagian media edukasi, dan pelatihan senam ritmis dan aktif. Evaluasi dilakukan melalui kuesioner pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Rata-rata skor pengetahuan masyarakat meningkat dari 63,43 pada pre-test menjadi 75,14 pada post-test, menunjukkan peningkatan sebesar 12%. Peserta mampu mempraktikkan gerakan senam ritmis dan aktif dengan benar, dan beberapa lansia menunjukkan penurunan tekanan darah setelah mengikuti kegiatan. </p> <p><strong>Simpulan: </strong>Program CERIA TENSI efektif meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang hipertensi serta mendorong penerapan pola hidup sehat, termasuk integrasi senam ritmis dan aktif dalam rutinitas harian sebagai langkah pencegahan nonfarmakologis yang sederhana dan berkelanjutan.</p>Luthfia Hidayati RahmanMafufahAin NurvelaAisyah MunawarahAisyah PratiwiAl Mustafa KamalAlmaidaMia RosdeawatiWidiaZahra AlyaTri Ayu Aulia RahmahHilma AuliaNandita Puspa Aprillia
Hak Cipta (c) 2025 Luthfia Hidayati Rahman, Mafufah, Ain Nurvela, Aisyah Munawarah, Aisyah Pratiwi, Al Mustafa Kamal, Almaida, Mia Rosdeawati, Widia, Zahra Alya, Tri Ayu Aulia Rahmah, Hilma Aulia, Nandita Puspa Aprillia
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-152025-11-153428229010.63004/mcm.v3i4.833Program Naga (Nutrisi Alami Gizi Aman) Pemanfaatan Jus Buah Naga Untuk Meningkatkan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Sungai Turak
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/834
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Anemia pada kehamilan merupakan masalah kesehatan yang masih tinggi di Indonesia, dengan prevalensi nasional mencapai 48,9% (Riskesdas, 2018). Anemia pada ibu hamil, terutama yang disebabkan oleh defisiensi zat besi, dapat menimbulkan dampak serius, antara lain meningkatkan risiko abortus, partus prematur, perdarahan postpartum, hingga gangguan tumbuh kembang janin. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan anemia menjadi sangat penting untuk mendukung keberhasilan program kesehatan ibu dan anak.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui efektivitas pemberian jus buah naga terhadap peningkatan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil anemia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sungai Turak.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan adalah <em>quasi eksperimen</em> dengan rancangan <em>pretest-posttest</em> tanpa kelompok kontrol.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil menunjukkan adanya peningkatan rata-rata kadar Hb setelah pemberian jus buah naga dibandingkan sebelum intervensi. Responden juga menyatakan bahwa jus buah naga mudah diterima, memiliki rasa manis segar, dan tidak menimbulkan efek samping berarti.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa jus buah naga efektif sebagai intervensi non-farmakologis untuk membantu meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia.</p>IstiqamahArnida AuliaNorjanahPetty Nurdiah
Hak Cipta (c) 2025 Istiqamah, Arnida Aulia, Norjanah, Petty Nurdiah
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-302025-11-303429129710.63004/mcm.v3i4.834Implementasi PERDA Kota Palangka Raya Nomor 5 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kearsipan di Sekretariat DPRD Kota Palangka Raya untuk Pengabdian Masyarakat.
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/836
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Arsip merupakan sumber informasi penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi sebagai bukti autentik dan alat pertanggungjawaban. Dalam konteks tersebut, Pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kearsipan sebagai landasan hukum untuk mewujudkan tertib arsip, khususnya dalam pengelolaan arsip inaktif di setiap instansi pemerintahan.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kearsipan, khususnya dalam prosedur penataan arsip inaktif di Sekretariat DPRD Kota Palangka Raya.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara langsung bersama Bapak Sendro, S.A.N selaku Arsiparis DPRD Kota Palangka Raya, serta observasi terhadap mekanisme pengelolaan arsip inaktif yang dilakukan di lingkungan Sekretariat DPRD.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Perda No. 5 Tahun 2016 telah berjalan cukup baik dengan adanya sistem pengelolaan arsip digital berbasis web SRIKANDI yang memuat unsur metadata arsip secara terintegrasi. Namun, masih terdapat beberapa kendala seperti keterbatasan sumber daya manusia yang berkompeten, kurangnya sarana penyimpanan, serta perbedaan pemahaman antarunit pengolah yang menyebabkan inkonsistensi dalam sistem kearsipan.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 5 Tahun 2016 tentang Kearsipan di Sekretariat DPRD Kota Palangka Raya telah memberikan arah yang jelas terhadap tata kelola arsip inaktif, namun perlu ditunjang dengan peningkatan kapasitas SDM, penyediaan sarana yang memadai, serta penguatan regulasi pelaksana agar tercapai keseragaman, akuntabilitas, dan efektivitas pengelolaan arsip.</p>Maria KristinaVivin Ermia Sarinari Yopan OktarinaMuhammad AidilAtiqah Amalya AzzahraAgustina Rahayu HuseinMuhammad Luthfi Setiarno Putera
Hak Cipta (c) 2025 Maria Kristina, Vivin Ermia Sarinari Yopan Oktarina, Muhammad Aidil, Atiqah Amalya Azzahra, Agustina Rahayu Husein, Muhammad Luthfi Setiarno Putera
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-302025-11-303429830610.63004/mcm.v3i4.836Edukasi Kesehatan Gigi Melalui Media Phantom Dan Poster Serta Sikat Gigi Massal Pada Siswa SDN 066428 Kelurahan Sidomulyo Di Kecamatan Medan Tuntungan
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/848
<p><strong>Pendahuluan</strong>: Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan secara menyeluruh yang berpengaruh terhadap kualitas hidup dan produktivitas manusia. Berdasarkan Riskesdas (2018), prevalensi masalah gigi dan mulut di Sumatera Utara mencapai 60%, dengan hanya 1,8% masyarakat yang menyikat gigi dengan benar. Kondisi ini juga terlihat pada siswa Sekolah Dasar Negeri 066428 Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Medan Tuntungan, yang masih memiliki tingkat karies cukup tinggi.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku siswa sekolah dasar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui edukasi interaktif dengan media phantom dan poster, serta praktik sikat gigi massal.</p> <p><strong>Metode</strong>: Metode pelaksanaan meliputi survei awal, penyusunan media edukasi, pemberian edukasi menggunakan media phantom dan poster, demonstrasi sikat gigi massal, serta evaluasi melalui pre-test dan post-test. Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Medan serta pihak sekolah sebagai mitra.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa mengenai waktu, frekuensi, dan teknik menyikat gigi yang benar setelah mengikuti edukasi. Sebelum kegiatan, sebagian besar siswa belum memahami cara menyikat gigi yang tepat, namun setelah pelaksanaan edukasi, pemahaman dan praktik siswa menunjukkan perbaikan signifikan.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Simpulan</strong>: Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi kesehatan gigi melalui media phantom dan poster, disertai praktik langsung sikat gigi massal, efektif dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku menjaga kesehatan gigi pada anak usia sekolah dasar. Diharapkan kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan sekolah dan orang tua untuk menciptakan kebiasaan hidup sehat sejak dini.</p>Syahdiana WatyHerlinawati HerlinawatiEty Sofia RamadhanAminah SaragihIntan AritonangRawati SiregarSri Junita NainggolanIrma Syafriani SinagaBerliana SariShiska Buwana DhewiSutriati Sutriati
Hak Cipta (c) 2025 Syahdiana Waty, Herlinawati Herlinawati, Ety Sofia Ramadhan, Aminah Saragih, Intan Aritonang, Rawati Siregar, Sri Junita Nainggolan, Irma Syafriani Sinaga, Berliana Sari, Shiska Buwana Dhewi, Sutriati Sutriati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-302025-11-303430731510.63004/mcm.v3i4.848Edukasi Kesehatan Gigi Melalui Media Phantom Dan Poster Serta Sikat Gigi Massal Pada Siswa SDN 067247 Kelurahan Laucih Di Kecamatan Medan Tuntungan
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/850
<p><strong>Pendahuluan</strong>: Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan secara menyeluruh yang berperan dalam peningkatan kualitas hidup manusia. Berdasarkan hasil Riskesdas (2018), prevalensi karies gigi di Sumatera Utara masih tinggi, sementara perilaku menyikat gigi yang benar hanya mencapai 1,8%. Kondisi ini menunjukkan rendahnya pengetahuan dan kebiasaan masyarakat, khususnya anak usia sekolah, dalam menjaga kebersihan gigi.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku siswa Sekolah Dasar Negeri 067247 Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan mengenai kesehatan gigi dan mulut melalui edukasi dengan media phantom dan poster serta praktik sikat gigi massal.</p> <p><strong>Metode</strong>: Metode pelaksanaan meliputi persiapan, edukasi interaktif, demonstrasi sikat gigi, serta evaluasi melalui observasi dan wawancara.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa mengenai waktu, frekuensi, dan teknik menyikat gigi yang benar setelah mengikuti edukasi. Sebelum kegiatan, sebagian besar siswa belum memahami cara menyikat gigi yang tepat, namun setelah pelaksanaan edukasi, pemahaman dan praktik siswa menunjukkan perbaikan signifikan.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Simpulan</strong>: Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap waktu dan teknik menyikat gigi yang benar serta meningkatnya kesadaran pentingnya menjaga kesehatan gigi sejak dini. Kegiatan ini juga memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan kesehatan dengan sekolah dasar dalam upaya promotif dan preventif menuju derajat kesehatan gigi yang lebih baik. </p>Yetti LusianiNgena RiaAdriana HamsarManta RosmaSusy Adrinelly SimaremareRosdiana T.SNelly K ManurungSondang SondangYenny Lisbeth SiahaanKirana P SihombingKartika EmailiajatiSuriyani OmpusungguRenta Verawati Siregar
Hak Cipta (c) 2025 Yetti Lusiani, Ngena Ria, Adriana Hamsar, Manta Rosma, Susy Adrinelly Simaremare, Rosdiana T.S, Nelly K Manurung, Sondang Sondang, Yenny Lisbeth Siahaan, Kirana P Sihombing, Kartika Emailiajati, Suriyani Ompusunggu, Renta Verawati Siregar
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-302025-11-303431632310.63004/mcm.v3i4.850Sosialisasi Dan Edukasi Tanaman Obat (TOGA) Sebagai Obat Pencegah Kecacingan Dan Pemeriksaan Feses Di Sdit Ar-Raudah Medan
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/851
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Penyakit kecacingan masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, terutama pada anak usia sekolah dasar. Infeksi cacing dapat menurunkan status gizi, menyebabkan anemia, menghambat pertumbuhan fisik, dan berdampak pada perkembangan kognitif</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di SDIT Ar-Raudah Medan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dan siswa tentang pencegahan kecacingan melalui edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sosialisasi pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai alternatif obat cacing alami, serta pemeriksaan faeses untuk deteksi dini infeksi cacing</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode kegiatan meliputi penyuluhan, demonstrasi, pemeriksaan laboratorium, dan evaluasi hasil kegiatan.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil pelaksanaan menunjukkan peningkatan pemahaman orang tua terhadap PHBS, kesadaran pentingnya pemeriksaan rutin dan pemberian obat cacing, serta pengetahuan mengenai TOGA seperti bawang putih, kunyit, nenas, air kelapa, dan biji labu yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah kecacingan.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Kegiatan ini juga menghasilkan luaran berupa leaflet edukatif, laporan pemeriksaan faeses, dan publikasi ilmiah. Dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat sekolah mampu menerapkan gaya hidup sehat dan memanfaatkan tanaman obat keluarga untuk menjaga kesehatan anak dari penyakit kecacingan.</p>Maya Handayani SinagaAfniwati AfniwatiKarolina Surbakti
Hak Cipta (c) 2025 Maya Handayani Sinaga, Afniwati Afniwati, Karolina Surbakti
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-302025-11-303432433110.63004/mcm.v3i4.851Coaching Clinic: Edukasi Penanggulangan Gigi Berlubang Dalam Rangka Peningkatan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Melalui Media Audiovisual
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/875
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih menjadi perhatian utama, terutama pada anak usia sekolah. Kebiasaan menyikat gigi telah dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, namun teknik dan waktu yang tepat masih kurang diaplikasikan. Edukasi secara langsung diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik pencegahan karies gigi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa SD dalam merawat kesehatan gigi serta mencegah karies melalui edukasi dan praktik langsung.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode kegiatan meliputi pre-test, penyuluhan menggunakan media edukatif (video, leaflet, phantom gigi), demonstrasi perawatan gigi, serta post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Setelah pelaksanaan edukasi dan praktik langsung, terjadi peningkatan pengetahuan siswa mengenai kesehatan gigi dan cara menyikat gigi yang benar, terlihat dari perbandingan nilai pre-test dan post-test yang menunjukkan hasil lebih baik setelah intervensi.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Edukasi dan praktik langsung efektif meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan dan teknik menyikat gigi yang benar, sehingga dapat mendukung upaya pencegahan karies pada anak usia sekolah dasar.</p>Irma Syafriani Br SinagaBerliana SariAhmad Purnawarman Faisal
Hak Cipta (c) 2025 Irma Syafriani Br Sinaga, Berliana Sari, Ahmad Purnawarman Faisal
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-302025-11-303433133610.63004/mcm.v3i4.875Pemberdayaan Ibu Terhadap Deteksi Dini Karies Gigi Pada TK/PAUD RA Nurul Fatihah Desa Sidourip Kecamatan Beringin Kab.Deli Serdang
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/878
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Kesehatan gigi dan mulut penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh. Anak usia dini sangat rentan mengalami karies gigi akibat pola makan dan perilaku kebersihan yang kurang optimal, sehingga diperlukan upaya promotif dan preventif sejak dini.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru serta siswa dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui edukasi, demonstrasi, dan pendampingan, sehingga dapat mencegah dan mendeteksi dini karies gigi pada anak usia dini.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pendekatan promotif dan preventif melalui penyuluhan, demonstrasi cara menyikat gigi yang benar, pemeriksaan gigi, serta pengukuran pengetahuan, sikap, dan tindakan peserta dengan kuesioner pre dan post test. Instrumen yang digunakan meliputi booklet, leaflet, poster, phantom gigi, dan alat diagnostik.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan ibu-ibu dan anak-anak TK/Paud Nurul Fatihah tentang deteksi dini karies gigi melalui penyuluhan, demonstrasi, serta pembagian booklet dan leaflet. Evaluasi post test menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, sehingga diharapkan mampu menurunkan risiko karies gigi pada anak secara berkelanjutan.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Pendampingan dan edukasi yang dilakukan terbukti efektif untuk membentuk perilaku positif anak dalam merawat kebersihan gigi dan mulut.</p>Rosdiana T. SimaremareManta RosmaSondangAsnita B. Simaremare
Hak Cipta (c) 2025 Rosdiana T. Simaremare, Manta Rosma, Sondang, Asnita B. Simaremare
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-302025-11-303433734010.63004/mcm.v3i4.878Pembuatan Infusa Daun Sambiloto Sebagai Antidiabetes Serta Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Pada Warga Madras Hulu Petisah Tengah Medan Tahun 2025
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/852
<p style="font-weight: 400;"><strong>Pendahuluan:</strong> Obat tradisional merupakan bagian kekayaan alam Indonesia yang sangat banyak manfaatnya. Obat tradisional banyak digunakan untuk pengobatan diabetes, kolesterol, kanker, diare, hipertensi, mengurangi peradangan, melancarkan pencernaan dan lain sebagainaya. Salah satu obat tradisional yang sering digunakan masyarakat adalah daun sambiloto yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Yang menjadi masalah prioritas mitra adalah masih rendahnya tingkat pengetahuan tentang tanaman obat tradisional, cara pembuatan infusa, pengetahuan tentang diabetes.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari pengabdian Masyarakat adalah melakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat tradisioal, cara pembuatan infusa dan penyakit diabetes.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Metode: </strong>Metode yang dilakukan adalah dengan membagikan kuisioner sebelum dan sesudah penyuluhan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penyakit diabetes, tanaman obat tradisional dan cara pembuatan infusa.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Hasil:</strong> Dari 20 orang peserta yang mengikuti pengabdian masyarakat diperoleh tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit diabetes, tanaman obat tradisional dan cara pembuatan infusa sebelum dilakukan penyuluhan adalah cukup baik dengan skor 65% dan sesudah dilakukan penyuluhan adalah baik dengan skor 85%.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Simpulan: </strong>Dapat disimpulkan tingkat pengetahuan masyarakat meningkat dari cukup baik menjadi baik setelah dilakukan penyuluhan.</p>Antetti TampubolonLavinur LavinurMasniah MasniahRosnike Merly Panjaitan
Hak Cipta (c) 2025 Antetti Tampubolon, Lavinur Lavinur, Masniah Masniah, Rosnike Merly Panjaitan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2025-11-302025-11-303434134510.63004/mcm.v3i4.852