Majalah Cendekia Mengabdi
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi
<p><strong>MAJALAH CENDEKIA MENGABDI<br /></strong>Jurnal hasil pengabdian kepada masyarakat<br /><strong>ISSN <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2987-419X" target="_blank" rel="noopener">2987-419X</a></strong> (online)<strong><br />Ketua Editor: </strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6000155/?view=services" target="_blank" rel="noopener">apt. Ali Rakhman Hakim, M.Farm</a><br /><strong>Frekuensi terbit: </strong>Februari, Mei, Agustus, dan November.<br /><strong>Majalah Cendekia Mengabdi </strong>menerbitkan artikel hasil dari pengabdian kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, kuliah kerja nyata (KKN), PKL Komunitas, dan bina desa dari semua bidang ilmu.<br /><strong>Penerbit: <a href="https://wpcpublisher.com/" target="_blank" rel="noopener">CV. Wadah Publikasi Cendekia</a></strong></p>CV. Wadah Publikasi Cendekiaid-IDMajalah Cendekia Mengabdi2987-419XProgram Pencegahan Penyakit Scabies Melalui PHBS Dalam Peningkatan Sanitasi Pada Pondok Pesantren Manbaul Ulum Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/434
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya penting dalam meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat melalui edukasi mengenai praktik hidup sehat. Riset Kesehatan Dasar 2007 menetapkan sembilan indikator PHBS, termasuk tindakan preventif seperti persalinan oleh tenaga kesehatan dan penggunaan jamban sehat. Namun, tantangan kesehatan seperti skabies, penyakit kulit menular yang disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei, masih sering ditemui, terutama di komunitas dengan sanitasi buruk, termasuk pesantren. Di Pondok Pesantren Manbaul Ulum, prevalensi skabies cukup tinggi, terutama di kalangan santri baru. Pengetahuan dan perilaku kesehatan santri menjadi faktor penting dalam pencegahan skabies. Oleh karena itu, intervensi edukasi dan promosi kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik higiene guna menurunkan angka kejadian skabies.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>PkM ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan PHBS serta pengetahuan santri mengenai skabies di Pondok Pesantren Manbaul Ulum. Fokus utama adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi skabies dan merancang intervensi promosi kesehatan yang efektif.</p> <p><strong>Metode: </strong>PkM ini menggunakan metode edukasi promosi kesehatan melalui pelatihan, diskusi kelompok, dan distribusi materi cetak. Evaluasi dilakukan untuk mengukur perubahan pengetahuan dan perilaku santri.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil pre-test menunjukkan peningkatan pengetahuan santri dari rata-rata 93% menjadi 98%, mencerminkan pemahaman yang kuat mengenai pencegahan skabies.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Peningkatan pengetahuan ini menunjukkan efektivitas program edukasi dalam meningkatkan kesadaran santri tentang pentingnya PHBS.</p>Umi Hanik FetriyahEirine EM GaghaunaRian TasalimNi ketut widiantariDilla Futri RamadaniHamsudin RamadaniMuhammad FahmiRahmawati Rahmawati
Hak Cipta (c) 2024 Umi Hanik Fetriyah, Eirine EM Gaghauna, Rian Tasalim, Ni ketut widiantari, Dilla Futri Ramadani, Hamsudin Ramadani, Muhammad Fahmi, Rahmawati Rahmawati
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-11-132024-11-132420220810.63004/mcm.v2i4.434Upaya Pencegahan Dan Penanganan Dispepsia Melalui Edukasi Kesehatan Pada Masyarakat Wilayah Desa Abumbun Jaya
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/452
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Dispepsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat sering ditemui dalam kehidupan sehariāhari. Dispepsia adalah keluhan kesehatan yang berhubungan dengan makan atau keluhan yang berhubungan dengan gangguan saluran cerna. Gejala dispepsia ditandai dengan adanya nyeri epigastrik, rasa penuh pada bagian epigastrik dan rasa cepat kenyang, mual dan muntah.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Abumbun Jaya terkait dispepsia serta upaya pencegahan dan penanganannya.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan adalah diskusi kelompok serta penyampaian materi. Media informasi yang digunakan adalah leaflet dan poster. Masyarakat desa yang terlibat sebanyak 28 orang. Media leaflet dan poster berisi informasi tentang pengertian dispepsia, penyebab dispepsia, tanda dan gejala dispepsia serta cara pencegahan dan penanganan dispepsia baik secara farmakologi maupun non farmakologi (herbal).</p> <p><strong>Hasil: </strong>Pelaksanaan kegiatan PKM ini berjalan dengan lancar dan sukses melalui pemberian materi yang diberikan sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat. Harapannya dengan pemberian informasi yang tepat dapat meningkatkan kesadaran dan motivasi seseorang untuk melakukan hal yang tepat atau benar, terutama yang berkaitan dengan pola hidup sehat untuk penanganan dan pencegahan dispepsia.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini berjalan dengan lancar, yang dibuktikan dengan aktifnya warga desa Abumbum Jaya dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Dengan adanya kegiatan ini pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan dispepsia menjadi meningkat.</p>Ghina Raudhatul JannahKhairatun NisaZahra PaliantiDayna Maharani SyahranFifi Alayda AzzahraViona Febriola AngelicaDesy MutiaWilujeng WilujengGemilang SeptiantoAfifah Ghina FakhirahAbdul SalamAgnes Alda AngelinaCesilia Isana PituwatiAtika SariBelva Rizqy HandiraAulia ika ZahraNorliana EkawatiMuhammad Raynaldi
Hak Cipta (c) 2024 Ghina Raudhatul Jannah, Khairatun Nisa, Zahra Palianti, Dayna Maharani Syahran, Fifi Alayda Azzahra, Viona Febriola Angelica, Desy Mutia, Wilujeng Wilujeng, Gemilang Septianto, Afifah Ghina Fakhirah, Abdul Salam, Agnes Alda Angelina, Cesilia Isana Pituwati, Atika Sari, Belva Rizqy Handira, Aulia ika Zahra, Norliana Ekawati, Muhammad Raynaldi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-11-162024-11-162420921310.63004/mcm.v2i4.452Edukasi Dagusibu Dan Beyond Use Date Obat Pada Ibu Pengajian Di Komplek Subur Bastari, Barito Kuala Untuk Meningkatkan Kemandirian Kesehatan
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/495
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Pertumbuhan pasar farmasi Indonesia mencapai 2,5% pada kuartal I 2024, dengan perusahaan farmasi nasional menyumbang 80,74% dari total pertumbuhan. Meskipun kemajuan ini membawa inovasi dalam variasi obat dan penetapan batas waktu penggunaan setelah pembukaan (BUD), meningkatnya penggunaan obat tanpa pengetahuan yang memadai berpotensi menimbulkan masalah, seperti penyalahgunaan obat. Data menunjukkan bahwa perempuan di Kalimantan Selatan memiliki keluhan kesehatan mencapai 95,32%. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi kepada ibu rumah tangga mengenai DAGUSIBU cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar agar mereka dapat berperan sebagai "apoteker" di rumah dan meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan kesehatan.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan kegiatan Apoteker Mengabdi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Ibu rumah tangga mengenai DAGUSIBU dan BUD agar dapat mengelola obat dengan benar di rumah.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi dan diskusi. Evaluasi penyuluhan dengan menilai hasil <em>pre-test </em>dan <em>post-test</em>. Materi diberikan melalui media leaflet yang berisi tentang DAGUSIBU dan Beyond Use Date</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil yang didapatkan setelah edukasi tentang DAGUSIBU dan BUD tingkat pengetahuan mengalami peningkatan, terlihat dari hasil <em>post-test</em> yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil <em>pre-test.</em></p> <p><strong>Simpulan: </strong>Kesimpulan dari kegiatan Apoteker Mengabdi ini pengetahuan Ibu Pengajian tentang DAGUSIBU dan Beyond Use Date dapat meningkat dengan diberikannya edukasi melalui sosialisasi dan diskusi.</p>Raudatul PatimahFina AmrinaFirda MuzdalifahFirda Nur PutriFitri WulandariHadianor Hadianor
Hak Cipta (c) 2024 Raudatul Patimah, Fina Amrina, Firda Muzdalifah, Firda Nur Putri, Fitri Wulandari, Hadianor Hadianor
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-11-162024-11-162421422010.63004/mcm.v2i4.495Terapi Modalitas Bermain Puzzle Pada Lansia Di Wisma Kenanga Panti Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Banjarbaru
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/494
<p><strong>Pendahuluan:</strong> Terapi bermain puzzle adalah suatu terapi yang dapat merangsang otak dengan menyediakan stimulasi yang memadai untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan fungsi kognitif otak yang tersisa pada lansia.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mendeskripsikan tentang hasil dari terapi bermain puzzle yang dilaksanakan di wisma kenanga Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Banjarbaru</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan melaksanakan kegiatan berupa pemberian edukasi dan terapi modalitas bermain puzzle secara bertahap sebanyak 2 kali seminggu bagi lansia di wisma kenanga Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PPRSLU) Budi Sejahtera</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil terapi bermain puzzle menunjukkan bahwa sebelum dilakukan terapi terdapat 2 dari 8 lansia (25%) memiliki kerusakan aspek fungsi kognitif ringan dan 2 dari 8 lansia (25%) memiliki kerusakan aspek kognitif berat. Setelah dilakukan terapi bertahap didapatkan 6 dari 8 (75%) lansia memiliki fungsi kognitif dan mental baik.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Disimpulkan bahwa terapi modalitas bermain puzzle ini berhasil dalam membantu meningkatkan fungsi kognitif pada lansia dengan kerusakan aspek kognitif ringan menjadi baik.</p>Amelia SusantiMayada Nur AhnafaniSubhannur RahmanMuhammad Anshori
Hak Cipta (c) 2024 Amelia Susanti, Mayada Nur Ahnafani, Subhannur Rahman, Muhammad Anshori
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0
2024-11-182024-11-182422122610.63004/mcm.v2i4.494