Majalah Cendekia Mengabdi https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi <p><strong>MAJALAH CENDEKIA MENGABDI<br /></strong>Jurnal hasil pengabdian kepada masyarakat<br /><strong>ISSN <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2987-419X" target="_blank" rel="noopener">2987-419X</a></strong> (online)<strong><br />Ketua Editor: </strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6000155/?view=services" target="_blank" rel="noopener">apt. Ali Rakhman Hakim, M.Farm</a><br /><strong>Frekuensi terbit: </strong>Februari, Mei, Agustus, dan November.<br /><strong>Majalah Cendekia Mengabdi </strong>menerbitkan artikel hasil dari pengabdian kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, kuliah kerja nyata (KKN), PKL Komunitas, dan bina desa dari semua bidang ilmu.<br /><strong>Penerbit: <a href="https://wpcpublisher.com/" target="_blank" rel="noopener">CV. Wadah Publikasi Cendekia</a></strong></p> CV. Wadah Publikasi Cendekia id-ID Majalah Cendekia Mengabdi 2987-419X Program Pencegahan Penyakit Scabies Melalui PHBS Dalam Peningkatan Sanitasi Pada Pondok Pesantren Manbaul Ulum Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/434 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya penting dalam meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat melalui edukasi mengenai praktik hidup sehat. Riset Kesehatan Dasar 2007 menetapkan sembilan indikator PHBS, termasuk tindakan preventif seperti persalinan oleh tenaga kesehatan dan penggunaan jamban sehat. Namun, tantangan kesehatan seperti skabies, penyakit kulit menular yang disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei, masih sering ditemui, terutama di komunitas dengan sanitasi buruk, termasuk pesantren. Di Pondok Pesantren Manbaul Ulum, prevalensi skabies cukup tinggi, terutama di kalangan santri baru. Pengetahuan dan perilaku kesehatan santri menjadi faktor penting dalam pencegahan skabies. Oleh karena itu, intervensi edukasi dan promosi kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik higiene guna menurunkan angka kejadian skabies.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>PkM ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan PHBS serta pengetahuan santri mengenai skabies di Pondok Pesantren Manbaul Ulum. Fokus utama adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi skabies dan merancang intervensi promosi kesehatan yang efektif.</p> <p><strong>Metode: </strong>PkM ini menggunakan metode edukasi promosi kesehatan melalui pelatihan, diskusi kelompok, dan distribusi materi cetak. Evaluasi dilakukan untuk mengukur perubahan pengetahuan dan perilaku santri.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil pre-test menunjukkan peningkatan pengetahuan santri dari rata-rata 93% menjadi 98%, mencerminkan pemahaman yang kuat mengenai pencegahan skabies.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Peningkatan pengetahuan ini menunjukkan efektivitas program edukasi dalam meningkatkan kesadaran santri tentang pentingnya PHBS.</p> Umi Hanik Fetriyah Eirine EM Gaghauna Rian Tasalim Ni ketut widiantari Dilla Futri Ramadani Hamsudin Ramadani Muhammad Fahmi Rahmawati Rahmawati Hak Cipta (c) 2024 Umi Hanik Fetriyah, Eirine EM Gaghauna, Rian Tasalim, Ni ketut widiantari, Dilla Futri Ramadani, Hamsudin Ramadani, Muhammad Fahmi, Rahmawati Rahmawati https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-13 2024-11-13 2 4 202 208 10.63004/mcm.v2i4.434 Upaya Pencegahan Dan Penanganan Dispepsia Melalui Edukasi Kesehatan Pada Masyarakat Wilayah Desa Abumbun Jaya https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/452 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Dispepsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari‐hari. Dispepsia adalah keluhan kesehatan yang berhubungan dengan makan atau keluhan yang berhubungan dengan gangguan saluran cerna. Gejala dispepsia ditandai dengan adanya nyeri epigastrik, rasa penuh pada bagian epigastrik dan rasa cepat kenyang, mual dan muntah.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Abumbun Jaya terkait dispepsia serta upaya pencegahan dan penanganannya.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan adalah diskusi kelompok serta penyampaian materi. Media informasi yang digunakan adalah leaflet dan poster. Masyarakat desa yang terlibat sebanyak 28 orang. Media leaflet dan poster berisi informasi tentang pengertian dispepsia, penyebab dispepsia, tanda dan gejala dispepsia serta cara pencegahan dan penanganan dispepsia baik secara farmakologi maupun non farmakologi (herbal).</p> <p><strong>Hasil: </strong>Pelaksanaan kegiatan PKM ini berjalan dengan lancar dan sukses melalui pemberian materi yang diberikan sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat. Harapannya dengan pemberian informasi yang tepat dapat meningkatkan kesadaran dan motivasi seseorang untuk melakukan hal yang tepat atau benar, terutama yang berkaitan dengan pola hidup sehat untuk penanganan dan pencegahan dispepsia.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini berjalan dengan lancar, yang dibuktikan dengan aktifnya warga desa Abumbum Jaya dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Dengan adanya kegiatan ini pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan dispepsia menjadi meningkat.</p> Ghina Raudhatul Jannah Khairatun Nisa Zahra Palianti Dayna Maharani Syahran Fifi Alayda Azzahra Viona Febriola Angelica Desy Mutia Wilujeng Wilujeng Gemilang Septianto Afifah Ghina Fakhirah Abdul Salam Agnes Alda Angelina Cesilia Isana Pituwati Atika Sari Belva Rizqy Handira Aulia ika Zahra Norliana Ekawati Muhammad Raynaldi Hak Cipta (c) 2024 Ghina Raudhatul Jannah, Khairatun Nisa, Zahra Palianti, Dayna Maharani Syahran, Fifi Alayda Azzahra, Viona Febriola Angelica, Desy Mutia, Wilujeng Wilujeng, Gemilang Septianto, Afifah Ghina Fakhirah, Abdul Salam, Agnes Alda Angelina, Cesilia Isana Pituwati, Atika Sari, Belva Rizqy Handira, Aulia ika Zahra, Norliana Ekawati, Muhammad Raynaldi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-16 2024-11-16 2 4 209 213 10.63004/mcm.v2i4.452 Edukasi Dagusibu Dan Beyond Use Date Obat Pada Ibu Pengajian Di Komplek Subur Bastari, Barito Kuala Untuk Meningkatkan Kemandirian Kesehatan https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/495 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Pertumbuhan pasar farmasi Indonesia mencapai 2,5% pada kuartal I 2024, dengan perusahaan farmasi nasional menyumbang 80,74% dari total pertumbuhan. Meskipun kemajuan ini membawa inovasi dalam variasi obat dan penetapan batas waktu penggunaan setelah pembukaan (BUD), meningkatnya penggunaan obat tanpa pengetahuan yang memadai berpotensi menimbulkan masalah, seperti penyalahgunaan obat. Data menunjukkan bahwa perempuan di Kalimantan Selatan memiliki keluhan kesehatan mencapai 95,32%. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi kepada ibu rumah tangga mengenai DAGUSIBU cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar agar mereka dapat berperan sebagai "apoteker" di rumah dan meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan kesehatan.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan kegiatan Apoteker Mengabdi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Ibu rumah tangga mengenai DAGUSIBU dan BUD agar dapat mengelola obat dengan benar di rumah.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi dan diskusi. Evaluasi penyuluhan dengan menilai hasil <em>pre-test </em>dan <em>post-test</em>. Materi diberikan melalui media leaflet yang berisi tentang DAGUSIBU dan Beyond Use Date</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil yang didapatkan setelah edukasi tentang DAGUSIBU dan BUD tingkat pengetahuan mengalami peningkatan, terlihat dari hasil <em>post-test</em> yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil <em>pre-test.</em></p> <p><strong>Simpulan: </strong>Kesimpulan dari kegiatan Apoteker Mengabdi ini pengetahuan Ibu Pengajian tentang DAGUSIBU dan Beyond Use Date dapat meningkat dengan diberikannya edukasi melalui sosialisasi dan diskusi.</p> Raudatul Patimah Fina Amrina Firda Muzdalifah Firda Nur Putri Fitri Wulandari Hadianor Hadianor Hak Cipta (c) 2024 Raudatul Patimah, Fina Amrina, Firda Muzdalifah, Firda Nur Putri, Fitri Wulandari, Hadianor Hadianor https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-16 2024-11-16 2 4 214 220 10.63004/mcm.v2i4.495 Terapi Modalitas Bermain Puzzle Pada Lansia Di Wisma Kenanga Panti Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Banjarbaru https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/494 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Terapi bermain puzzle adalah suatu terapi yang dapat merangsang otak dengan menyediakan stimulasi yang memadai untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan fungsi kognitif otak yang tersisa pada lansia.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Mendeskripsikan tentang hasil dari terapi bermain puzzle yang dilaksanakan di wisma kenanga Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Banjarbaru</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan melaksanakan kegiatan berupa pemberian edukasi dan terapi modalitas bermain puzzle secara bertahap sebanyak 2 kali seminggu bagi lansia di wisma kenanga Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PPRSLU) Budi Sejahtera</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil terapi bermain puzzle menunjukkan bahwa sebelum dilakukan terapi terdapat 2 dari 8 lansia (25%) memiliki kerusakan aspek fungsi kognitif ringan dan 2 dari 8 lansia (25%) memiliki kerusakan aspek kognitif berat. Setelah dilakukan terapi bertahap didapatkan 6 dari 8 (75%) lansia memiliki fungsi kognitif dan mental baik.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Disimpulkan bahwa terapi modalitas bermain puzzle ini berhasil dalam membantu meningkatkan fungsi kognitif pada lansia dengan kerusakan aspek kognitif ringan menjadi baik.</p> Amelia Susanti Mayada Nur Ahnafani Subhannur Rahman Muhammad Anshori Hak Cipta (c) 2024 Amelia Susanti, Mayada Nur Ahnafani, Subhannur Rahman, Muhammad Anshori https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-18 2024-11-18 2 4 221 226 10.63004/mcm.v2i4.494 Pelatihan Pertolongan Pertama (P3) Untuk Mengatasi Depresi Di MAN 2 Kota Banjarmasin https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/446 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Gen Z, yang tumbuh di era resesi, sering merasa cemas karena perlindungan lebih yang diberikan kepada mereka. Untuk mengatasi stres dan depresi, mereka memerlukan kesadaran mental yang baik. Depresi, yang awalnya disebut melancholia oleh Hipocrates, merupakan gangguan afektif yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan, serta gejala psikologis, somatik, dan psikomotor lainnya. Psychological First Aid (PFA) adalah intervensi psikologis pertama yang dirancang untuk mengurangi gejala stres dan membantu pemulihan setelah peristiwa traumatis atau krisis..</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu untuk memberikan Pelatihan kepada siswa kemudian memberikan pengetahuan secara langsung tentang Pelatihan Pertolongan Prtama Psikologis (P3) Untuk Mengatasi Depresi di MAN 2 Kota Banjarmasin.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode pengumpulan data pada kegiatan Pelatihan berupa pemberian pengetahuan dan keterampilan, serta memberikan Pre-Test dan Post-Test kepada siswa anggota PMR MAN 2 Kota Banjarmasin untuk mengukur tingkat pengetahuan.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil Pelatihan ini melibatkan 19 siswa dalam kegiatan satu hari yang mencakup pre-test, lima sesi materi, role play, praktek hipnotis 5 jari, sesi tanya jawab, dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa tentang P3, dengan persentase pemahaman kategori Tinggi meningkat dari 26,32% menjadi 52,63% dan kategori Rendah dari 10,53% menjadi 0%. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang pertolongan pertama psikologis untuk mengatasi depresi.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Pada kegiatan Pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa para peserta memahami dan mampu menerapkan Pertolongan Pertama Psikologis (P3) Untuk Mengatasi Depresi Disekolah.</p> Rian Tasalim M. Arif Wijaksono Ria Andini Taruk Lembang Ain Nurvela Nadya Rosalina Dela Puspita Imro Attusholikha Arisna Sulistika Asari Aisyah Pratiwi Ilhamsyah Ilhamsyah Hak Cipta (c) 2024 Rian Tasalim, M. Arif Wijaksono, Ria Andini Taruk Lembang, Ain Nurvela, Nadya Rosalina, Dela Puspita, Imro Attusholikha, Arisna Sulistika Asari, Aisyah Pratiwi, Ilhamsyah Ilhamsyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-27 2024-11-27 2 4 227 231 10.63004/mcm.v2i4.446 Edukasi Dan Pelatihan Pada Ibu Balita Yang Mempunyai Anak Balita Stunting Tentang Gizi Stunting Dan Pengolahan PMT Berbahan Pangan Lokal Di Desa Teluk Selong Kabupaten Banjar https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/504 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Stunting yaitu kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Hasil pengumpula data dasar (baseline data) mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin di Desa Teluk Selong adalah status gizi TB/U di desa Teluk selong pada tahun 2021 diketahui bahwa balita dengan Tinggi 1 orang (2,5%), Normal 29 orang (72,5%), Pendek 4 orang (10%), dan 6 orang Sangat pendek (15%).Sedangkan data terakhir yang didapat di Desa Teluk Selong jumlah balita stunting pada Oktober 2024 adalah 25 orang.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Tujuan kegiatan Pengabmas ini adalah agar ibu balita yang mempunyai anak balita stunting bertambah pengetahuan tentang gizi stunting serta bisa membuat makanan untuk anak stunting dengan berbahan makanan lokal.</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk Edukasi dan Pelatihan Pada Ibu Balita yang mempunyai anak Balita stunting tentang gizi stunting dan pengolahan PMT berbahan Pangan Lokal di Desa Teluk Selong Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Barat Kabupaten Banjar. Pelatihan Pembuatan Makanan untuk Anak Stunting pada Kelompok Ibu Balita Stunting di Desa Telok Selung Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar yang diikuti oleh ibu balita yang mempunyai anak stunting berjumlah 15 orang. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2024 di Aula Desa Telok Selong Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar. Kegiatan ini dilakukan oleh Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dan mahasiswa serta kader dan dibantu aparat Desa Teluk Selong Kabupaten Banjar.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil kegiatan adanya peningkatan pengetahuan ibu balita sebanyak 30 % dan antusias mengikuti kegiatan serta banyaknya pertanyaan yang diajukan menunjukan ketertarikan kegiatan ini. Luaran kegiatan pegabmas ini adalah diterbitkan publikasi jurnal pengabdian masyarakat dan video kegiatan di youtube serta inormasi kegiatan di koran.</p> Rosihan Anwar Rijanti Abdurrachim Aprianti Aprianti Hak Cipta (c) 2024 Rosihan Anwar, Rijanti Abdurrachim, Aprianti Aprianti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-27 2024-11-27 2 4 232 239 10.63004/mcm.v2i4.504 Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/447 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Anak-anak tentunya sangat senang jika memperoleh gadget dari orang tuanya. Penggunaan gadget secara berlebihan oleh anak-anak dapat berdampak negatif pada pola perilaku dan perkembangan mereka. Anak-anak yang terus-menerus menggunakan gadget cenderung mengalami ketergantungan, mengurangi waktu untuk belajar dan berinteraksi sosial, serta menghadapi risiko kesehatan seperti kerusakan jaringan saraf akibat radiasi gadget. Meskipun gadget bisa merangsang kreativitas dan kecerdasan, dampak negatifnya, termasuk menurunnya daya aktif dan kepedulian sosial anak, lebih dominan. Oleh karena itu, penting untuk membatasi waktu penggunaan gadget sesuai usia—anak di bawah 18 bulan sebaiknya tidak menggunakan gadget kecuali untuk panggilan video, anak usia 2-5 tahun maksimal 1 jam per hari dengan pengawasan, dan anak usia 6 tahun ke atas maksimal 1-2 jam per hari dengan batasan ketat—untuk memastikan tumbuh kembang yang sehat.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu untuk memberikan Edukasi kepada siswa kemudian memberikan pengetahuan secara langsung tentang Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak di SDN Pengambangan 6 Banjarmasin.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode pengumpulan data pada kegiatan Pelatihan berupa pemberian pengetahuan dan keterampilan, serta memberikan Pre-Test dan Post-Test kepada siswa kelas 5 dan 6 SDN Pengambangan 6 Banjarmasin untuk mengukur tingkat pengetahuan.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil Pelatihan ini melibatkan 25 siswa dalam kegiatan satu hari yang mencakup pre-test, materi, sesi tanya jawab, dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa tentang waspada gadget untuk tumbuh kembang anak, dengan persentase pemahaman kategori Tinggi meningkat dari 20% menjadi 92% dan kategori Rendah dari 20% menjadi 0%. Program ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Pada kegiatan Edukasi ini dapat disimpulkan bahwa para peserta memahami dan mampu menerapkan Waspada Gadget Untuk Tumbuh Kembang Anak.</p> Umi Hanik Fetriyah Indra Budi M. Arief Wijaksono Asmadiannor Asmadiannor Nadya Rosalina Melda Melda Lorenza Cloudia Mely Agustina Munawarah Munawarah Ni Gusti Agung Ayu Sri Dewi Nur Hakidah Habibi Onevia Berlian Nataly Sweetryani Virdasari Hak Cipta (c) 2024 Umi Hanik Fetriyah, Indra Budi, M. Arief Wijaksono, Asmadiannor Asmadiannor, Nadya Rosalina, Melda Melda, Lorenza Cloudia, Mely Agustina, Munawarah Munawarah, Ni Gusti Agung Ayu Sri Dewi, Nur Hakidah Habibi, Onevia Berlian Nataly, Sweetryani Virdasari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 240 245 10.63004/mcm.v2i4.447 Upaya Peningkatan Kepuasan Pasien Di Ruang Penyakit Dalam Pria RSUD Pringsewu https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/464 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Kepuasan pasien merupakan inti dari pemasaran yang berorientasi kepada pasien. pelayanan yang memuaskan dan berkualitas akan membentuk loyalitas pasien selain itu kepuasan pasien merupakan salah satu indikator mutu pelayanan. Pelayanan yang diberikan oleh perawat diruangan bisa mempengaruhi kepuasan pasien di ruangan. Efek selanjutnya akan berlanjut pada proses terbentuknya citra pelayanan kesehatan yang meningkat. Serta indikator mutu akan pelayanan kepuasan pasien.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuannya menjelaskan upaya Peningkatan Kepuasan di Ruang Penyakit Dalam Pria Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang dilakukan adalah wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Didapatkan masalah manajemen keperawatan yang ditemukan adalah belum optimalnya kepuasan pasien di Ruang Penyakit Dalam Pria di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Implementasi dilakukan pada tanggal pada tanggal 15 Febuari 2024 sampai dengan 20 Febuari 2024 dengan hasil terdapat kuesioner penilaian kepuasan pasien dan sosialisasi kepada 4 perawat di Ruang Penyakit Dalam Pria, dan sebagian perawat diruangan sudah mendapatkan sosialisasi tentang kepuasan pasien.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Diharapkan Kepala Bidang, Kepala Ruangan dan seluruh perawat diruangan berkomitmen dalam upaya peningkatan kepuasan pasien di Ruang Penyakit Dalam Rumah sakit Umum Pringsewu. Sehingga Mutu pelyanan kepuasan pasien di Rumah Sakit Pringsewu dapat meningkat.</p> Desti Kurnia Rizki Yeni Wulandarai Yunina Elasari Hak Cipta (c) 2024 Desti Kurnia, Rizki Yeni Wulandarai, Yunina Elasari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 246 250 10.63004/mcm.v2i4.464 Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan Pre Dan Post Conference Di Ruang Anak RSUD Pringsewu https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/466 <p>Pelayanan keperawatan di Indonesia saat ini masih dalam suatu proses profesionalisasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu dan <em>professional</em> dengan menerapkan <em>pre conference</em> dan <em>post conference</em> sebagai komunikasi antar perawat. Hasil <em>Pre survey </em> di Ruang Anak RSUD Pringsewu Penerapan <em>pre conference</em> dan <em>post conference</em> belum berjalan dengan optimal sesuai dengan SOP rumah sakit. Tujuan penulisan Karya ilmiah ini untuk melakukan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan <em>Pre </em>dan<em> post conference </em>Di Ruang Anak RSUD Pringsewu. Penulisan karya ilmiah akhir ini dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui prose wawancara, observasi dan pengkajian di Ruang Anak RSUD Pringsewu.Pengkajian dilakukan pada 13 orang perawat yang berdinas di Ruang Anak RSUD Pringsewu. Pengkajian yang dilakukan yaitu mengenai data umum dan masalah yang berhubungan dengan manajemen keperawatan di Ruangan Melati yang berkaitan dengan fungsi pengarahan (<em>pre </em>dan <em>post conference</em>). Pengkajian tanggal 15 Mei 2024 dilakukan dengan Wawancara dan observasi. Perencanaan kegiatan dilakukan pada 10 dan 11 Juni 2024 dengan melakukan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan <em>Pre </em>dan<em> post conference </em>Di Ruang Anak RSUD Pringsewu. Hasil penerapan dilakukan dengan Implementasi dan evaluasi diruangan dengan hasil telah tersedia media leaflet, Meningkatnya pemahaman perawat tentang <em>pre </em>dan<em> post conference </em>melalui sosialisasi dan sudah tersedianya SOP <em>pre </em>dan<em> post conference </em>di Ruang Anak RSUD Pringsewu. diharapkan perawat diruangan dapat terus menerapkan SOP <em>pre </em>dan<em> post conference </em>dan memberikan sosialisasi kepada perawat lain sesuai dengan yang dipraktekkan mahasiswa dalam melaksanakan managemen keperawatan.</p> Silvia Nur Anggraini Rizki Yeni Wulandari Yunina Elasari Hak Cipta (c) 2024 Silvia Nur Anggraini, Rizki Yeni Wulandari, Yunina Elasari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 251 259 10.63004/mcm.v2i4.466 Upaya Peningkatan Pengetahuan Perawat Dalam Pencegahan Risiko Jatuh Di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Pringsewu Lampung https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/472 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Prevalensi kejadian jatuh terjadi pada anak laki-laki 26,54%, pada kelompok usia 1–5 tahun 46%, pada anak yang berisiko tinggi terjatuh 73% dengan status mobilitas normal 44% , dan tidak ada riwayat jatuh sebelumnya 69% yang dirawat dirumah sakit.Salah satu dampak yang merugikan dalam resiko jatuh adalah dampak cidera fisik.</p> <p><strong>Tujuan:</strong>Mengetahui upaya peningkatan pengetahuan perawat dalam pencegahan risiko jatuh di ruang rawat inap anak RSUD Pringsewu Lampung.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penulisan karya ilmiah ini dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, observasi dan pengkajian di ruang Anak RSUD Pringsewu pada tanggal 21 Mei 2024 ditemukan belum optimalnya pengkajian resiko jatuh, dan masih banyak handrail tidak terpasang.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil Evaluasi yang dilakukan didapatkan hasil terjadi peningkatan pengetahuan klien dari 53 % menjadi 83%. Masalah managemen keperawatan teratasi perawat telah memahami terkait pentingnya pelaksanaan resiko jatuh dengan baik sesuai standar operasional Prosedur.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Penulisan karya ilmiah ini diharapakan bisa menambah pengetahuan perawat dalam melakukan pengkajian awal resiko jatuh. Saran dalam penelitian ini untuk lebih memahami terkait resiko jatuh dengan membaca Standar operasional prosedur yang sudah tersedia diruangan dengan cara meningkatkan pelaksanaan identifikasi resiko jatuh.</p> Salsabila Alxenia Rizki Yeni Wulandari Yunina Elasari Hak Cipta (c) 2024 Salsabila Alxenia, Rizki Yeni Wulandari, Yunina Elasari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 260 270 10.63004/mcm.v2i4.472 Penerapan Intervensi Okupasi Menanam Pada Pasien Halusinasi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Anyar Provinsi Lampung Tahun 2024 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/473 <p><strong>Pendahuluan: </strong>Pasien dengan halusinasi mendapatkan respon tentang lingkungannya tanpa ada objek rangsangan yang nyata, banyak dari mereka yang merasa atau mendengar bisikan yang mempengaruhi mereka menjadi pemarah, melakukan kekerasan, bahkan bisa melakukan bunuh diri. Terapi okupasi menanam bertujuan untuk meminimalisasi interaksi pasien dengan dunianya yang tidak nyata, emosi yang selama ini mempengaruhi perilaku, memberi motivasi dan memberikan hiburan, serta mengalihkan perhatian pasien dari halusinasi yang dialami sehingga pikiran pasien tidak terfokus dengan halusinasinya.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk melakukan Penerapan Intervensi Okupasi Menanam Pada Pasien Halusinasi Di wilayah kerja Puskesmas karamg Anyar Rahun 2024.</p> <p><strong>Metode:</strong> Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi kasus. Jumlah sampel diambil 1 pasien. Pada penelitian ini kriteria inklusi. Pasien halusinasi dan Sudah dapat di kendalikan. Lokasi studi kasus ini di desa wilayah kerja puskesmas karang anyar Provinsi Lampung tahun 2024. Waktu pelaksanaan studi kasus ini di mulai pada 25 – 30 Maret 2024.Metode pengumpulan data dengan wawancara, Observasi, Studi dokumentasi.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil asuhan pada pasien dengan inovasi Sop okupasi menanam di dapatkan gejala halusinasi manurun dari katagori sedang menjadi katagori ringan dengan skore pre test 19 dan post test 13 pada pasien pertama.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Diharapkan pasien dapat terus dilakukan arahan dan pendampingan dalam melakukan okupasi menanam agar mampu mencegah kekambuhan halusinasi pendengaran efektif di lakukan inovasi Sop okupasi menanam.</p> Lili Sriyanti Wisnu probo Wijayanto Rice Hernanda Hak Cipta (c) 2024 Lili Sriyanti, Wisnu probo Wijayanto, Rice Hernanda https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 271 281 10.63004/mcm.v2i4.473 Upaya Peningkatan Kepuasan Pasien Melalui Sosialisasi Kepatuhan Jam Besuk Pada Keluarga Pasien Di Bangsal Kelas 2 RS Bhayangkara Polda Lampung https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/474 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Berdasarkan data Badan Pusat Jasa Statistik (2020) diketahui bahwa dari 17.280 responden masyarakat diseluruh Indonesia, sebanyak 81% menyatakan puas dengan pelayanan yang disediakan oleh BPJS. Kepuasan pasien pada tingkat Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FRKTL) atau Rumah Sakit Pemerintah berada pada angka 80%, sedangkan untuk Rumah Sakit Swasta adalah 83%.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Untuk melakukan Upaya peningkatan kepuasan pasien melalui Sosialisasi Kepatuhan jam besuk pada keluarga pasien di bangsal kelas 2 rs bhayangkara Polda Lampung Tahun 2024.</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode yang dilakukan adalah wawancara, studi dokumentasi dan observasi. Didapatkan masalah management keperawatan di ruangan bangsal kelas 2 yaitu belum optimalnya pelaksanaan jam besuk pasien. Perencanaan intervensi yaitu sosialisasi kepatuhan jam besuk pada keluarga pasien di bangsal kelas 2 RS Bhayangkara Polda Lampung.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil dari implementasi ialah Sebanyak 10 Orang keluarga pasien mengikuti sosialisasi tentang jam besuk dengan baik. Kegiatan managemen dilakukan dengan mengikuti standar operasional prosedur.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Diharapkan rumah sakit meningkatkan lagi aturan jam besuk pasien untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.</p> Fitri Ana Sari Yunina Elasari Rizki Yeni Wulandari Hak Cipta (c) 2024 Fitri Ana Sari, Yunina Elasari, Rizki Yeni Wulandari https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 282 291 10.63004/mcm.v2i4.474 Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea Di RS Bhayangkara Polda Lampung Tahun 2024 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/477 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Kecemasan muncul pada pasien pre operasi caesar karena takut akan rasa sakit, perubahan fisik, dan ketakutan akan kematian pasca operasi. Dalam situasi ini, perawat berperan penting dalam perawatan pasien yang terdiagnosis gangguan kecemasan untuk mengurangi atau mengatasi keluhan tersebut. Salah satu teknik untuk mengurangi kecemasan adalah terapi relaksasi otot progresif.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> mengukur tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi serta efektivitas intervensi menggunakan teknik relaksasi otot progresif. Tes tersebut dilakukan di RS Bhayangkara Polda Lampung.</p> <p><strong>Metode:</strong> Kegiatan ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data disajikan dalam format naratif, dengan pernyataan verbal dari subjek studi kasus sebagai data pendukung.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil Studi menemukan bahwa setelah dua hari pelatihan relaksasi otot progresif yang berlangsung selama 5 hingga 20 menit sekali sehari, pasien mengatakan kecemasan mereka telah menurun ke kisaran tidak cemas. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan terapi relaksasi otot progresif mungkin efektif dalam menurunkan kecemasan pada pasien menjelang operasi caesar.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Para peneliti menyarankan agar rumah sakit memberikan informasi dan mengajari pasien cara mengatasi ketakutan mereka terhadap operasi dengan memanfaatkan terapi relaksasi otot progresif sebagai alternatif dalam mengurangi ketakutan mereka terhadap operasi caesar.</p> Leni Herlina Wisnu Probo Wijayanto Ikhwan Amirudin Hak Cipta (c) 2024 Leni Herlina, Wisnu Probo Wijayanto, Ikhwan Amirudin https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 292 297 10.63004/mcm.v2i4.477 Asuhan Keperawatan Pada Bayi Prematur Dengan Penerapan Facilitated Tucking Di Ruang Perinatalogi RSUD Jend. Ahmad Yani Metro https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/484 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan saat umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Sebanyak 18.131 (85,2%) dilakukan tindakan prosedur invasif yang menyebabkan stress bagi bayi dan 3,160 (14,8%) merupakan sejumlah prosedur invasif yang menyebabkan nyeri dan merusak kulit. Salah satu teknik nonfarmakologis yang dapat diberikan untuk memberikan kenyamana dan mengurangi efek samping nyeri akibat prosedur invasif adalah dengan pemberian posisi facitated tucking.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> untuk menerapkan dan menganalisis hasil pelaksanaan intervensi <em>facilitated tucking</em> sebagai upaya untuk menurunkan nyeri pada bayi premature saat dilakukan prosedur invasif.</p> <p><strong>Metode:</strong> Kegiatan ini menggunakan studi <em>case report</em> dengan melakukan pendekatan asuhan keperawatan. Partisipan 2 pasien yang mendapatkan tindakan nvasif. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah format pengkajian asuhan keperawatan anak. Setelah data dikumpulkan, dilakukan analisa data menggunakan proses keperawatan.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil evaluasi menunjukkan pemberian posisi <em>facilitated tucking</em> efektif dalam menurunkan tingkat nyeri saat dilakukan prosedur invasif.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Diharapkan perawat dapat menerapkan tindakan <em>facilitated tucking</em> sebagai salah satu terapi nonfarmakologis pada bayi premature yang akan dilakukan tindakan invasif.</p> Anggi Kusuma Lisa Safrida Elvira Rosyanti Riska Hediya Putri Hak Cipta (c) 2024 Anggi Kusuma, Lisa Safrida, Elvira Rosyanti, Riska Hediya Putri https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 298 305 10.63004/mcm.v2i4.484 Pemberian Edukasi Kesehatan Kepada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Panarung Palangka Raya https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/501 <p><strong>Pendahuluan</strong>: Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian global, termasuk di Indonesia. PTM adalah penyakit yang tidak menular dari orang ke orang, berlangsung lama, dan biasanya berkembang lambat. Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Masyarakat dalam perilakunya sehari-hari masih banyak yang belum menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya permasalahan kesehatan yang beragam di masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pemberian edukasi kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan pada masyarakat.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Tujuan penyuluhan kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan serta informasi terkait dengan penyakit serta permasalahan kesehatan yang menjadi perhatian pada wilayah kerja Puskesmas Panarung Palangka Raya yaitu kesehatan ibu dan anak, parotitis, stroke, hipertensi, diabetes mellitus dan demam berdarah.</p> <p><strong>Metode</strong>: Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dibagi menjadi enam kegiatan, penyuluhan pertama menyampaikan mengenai kesehatan ibu dan anak, penyuluhan kedua mengenai parotitis, penyuluhan ketiga mengenai stroke, penyuluhan keempat mengenai hipertensi, penyuluhan kelima mengenai diabetes mellitus dan penyuluhan keenam mengenai demam berdarah. Penyuluhan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Panarung Palangka Raya yang mencakup gedung puskemas dan posyandu.</p> <p><strong>Hasil</strong>: Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Panarung Palangka Raya memahami mengenai informasi yang diberikan selama kegiatan penyuluhan mengenai masalah kesehatan tersebut serta dapat menerapkan perilaku pencegahannya.</p> <p><strong>Simpulan</strong>: Perlu diberikan penyuluhan yang tepat sasaran sesuai dengan karakteristik masyarakat selaku sasaran penyuluhan agar masyarakat dapat menerapkan perilaku pencegahan yang tepat.</p> Ravenalla Abdurrahman Trilianty Lestarisa Astri Widiarti Aprillia Rahmadina Bunga Fardah Nahdiyah Achmada Debora Jesika Diajeng Akbar Haryono Dipo Nusantara Aidit Shafa Shavira Parameswara Bentang Cakrawala Hak Cipta (c) 2024 Ravenalla Abdurrahman, Trilianty Lestarisa, Astri Widiarti, Aprillia Rahmadina, Bunga Fardah Nahdiyah Achmada, Debora Jesika, Diajeng Akbar Haryono, Dipo Nusantara Aidit, Shafa Shavira, Parameswara Bentang Cakrawala https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 306 313 10.63004/mcm.v2i4.501 Aplikasi Menggosok Gigi Dengan Pasta Gigi Mengandung Herbal (Daun Sirih) Dalam Menurunkan Plak Indeks Pada Siswa Kelas II SMP PAB 5 Patumbak Di Desa Patumbak I Kec. Patumbak Kab. Deliserdang https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/522 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Kesehatan gigi dan mulut adalah hal penting dalam kehidupan setiap orang termasuk pada anak, gigi dan gusi yang rusak tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit. Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut.</p> <p>Menggosok gigi merupakan salah satu metode demonstrasi untuk merangsang daya ingat dan minat sasaran.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Demonstrasi menggosok gigi bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sasaran yang merupakan salah satu aspek terbentuknya perilku.</p> <p><strong>Metode: </strong>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggosok gigi dengan pasta gigi mengandung Herbal (Daun Sirih) dalam menurunkan indeks plak pada Siswa/i Kelas II SMP PAB 5 Patumbak di Desa Patumbak I Kec. Patumbak Kab. Deli Serdang dengan sasaran berjumlah 60 orang.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan, diperoleh hasil indeks plak sebelum menggosok gigi dengan pasta mengandung herbal dengan kategori 0 siswa (0%) baik (10%), sedang (60%) dan buruk (30%). Setelah menggosok gigi dengan pasta mengandung herbal dengan kategori sangat baik 10 siswa (16,7%), baik 36 siswa (60%), sedang 14 siswa (23,3%) dan buruk (0%).</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Menggosok gigi menggunakan pasta gigi mengandung herbal dapat menurunkan indeks plak pada siswa-siswi Kelas II SMP PAB 5 Patumbak di Desa Patumbak I Kec. Patumbak Kab. Deli Serdang.</p> Nurhamidah Nurhamidah Aminah Br Saragih Sri Junita Nainggolan Hak Cipta (c) 2024 Nurhamidah Nurhamidah, Aminah Br Saragih, Sri Junita Nainggolan https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 314 318 10.63004/mcm.v2i4.522 Edukasi Penanggulangan Gigi Berlubang Dalam Rangka Meningkatkan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Melalui Media Audiovisual Di SDN 060827 Medan https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/516 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut, dan hanya 10,2% yang mendapatkan penanganan medis gigi, dan prevalensi kejadian karies gigi anak mencapai 93%. Sebanyak 94,7% presentase masyarakat Indonesia telah menyikat gigi setiap hari namun hanya 2,8% yang benar dalam waktu menyikat gigi.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi khususnya dalam rangka memberikan edukasi penanggulangan gigi berlubang (karies) pada anak usia sekolah dasar (SD).</p> <p><strong>Metode: </strong>Langkah-langkah yang dilaksankan adaah melakukan pre-test sebelum memberikan edukasi tentang penanggulangan gigi berlubang (karies) pada anak usia sekolah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut melalui pemberian penyuluhan dengan menggunakan alat-alat seperti LCD, laptop, audiovisual (video), Leaflet, Booklet, Phantom Gigi dan kuisioner selanjutnya memberikan post test.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Para peserta di SD N060827 Medan telah memahami tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ditandai dengan kategori pengetahuan yang baik 90%.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Peserta cukup antusias dalam melihat video cara menyikat gigi yang baik kembang anak yaitu, untuk merangsang pertumbuhan rahang dengan tujuan untuk memberi ruang tumbuh bagi gigi penggantinya dan selain itu juga sebagai perangsang untuk tumbuhnya gigi tetap/ gigi dewasa.</p> Irma Syafriani Br Sinaga Berliana Sari Asnita B Simaremare Hak Cipta (c) 2024 Irma Syafriani Br Sinaga, Berliana Sari, Asnita B Simaremare https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 319 325 10.63004/mcm.v2i4.516 Pembuatan Infusa Daun Kelor Sebagai Antidiabetes Serta Pemeriksaan Kadar Glukosa Dan Kolesterol Masyarakat Desa Tengah Kecamatan Pancur Batu https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/529 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Obat tradisional merupakan bagian dari kekayaan alam Indonesia yang sangat banyak manfaatnya. Obat tradisional banyak digunakan untuk pengobatan kolesterol, antidiabetes, kanker, diare, hipertensi, mengurangi peradangan, melancarkan pencernaan dan lain sebagainya. Salah satu obat tradisional yang sering digunakan masyarakat adalah daun kelor yang berkhasiat sebagai antidiabetes dan penurun kolesterol.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah melakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan tentang tanaman obat tradisionil, cara pembuatan infusa yang benar, penyakit diabetes dan kolesterol.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode yang dilakukan adalah dengan membagikan kuisioner sebelum dan sesudah penyuluhan&nbsp; untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai penyakit diabetes,&nbsp;&nbsp;&nbsp; kolesterol, tanaman obat tradisional dan cara pembuatan infusa.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Dari 30 orang peserta yang mengikuti pengabdian masyarakat diperoleh tingkat pengetahuan masyarakat tentang antidiabetes, kolesterol, tanaman obat tradisionil dan infusa&nbsp;&nbsp; sebelum dilakukan penyuluhan&nbsp; adalah cukup baik dengan skor 63% dan sesudah dilakukan penyuluhan adalah baik dengan skor 85%.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Dapat disimpulkan tingkat pengetahuan&nbsp; masyarakat meningkat dari cukup baik menjadi baik setelah dilakukan penyuluhan.</p> Antetti Tampubolon Jhonson P Sihombing Ismedsyah Ismedsyah Hak Cipta (c) 2024 Antetti Tampubolon, Jhonson P Sihombing, Ismedsyah Ismedsyah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 326 328 10.63004/mcm.v2i4.529 Penerapan Terapi Sleep Hygine Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Gangguan Pola Tidur Di Desa Mataram Baru Wilayah Kerja UPT Puskesmas Mataram Baru Lampung Timur https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/511 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Gangguan pola tidur adalah kumpulan gejala yang ditandai oleh gangguan dalam jumlah, kualitas dan waktu tidur pada seseorang. Riset WHO prevalensi masalah tidur pada anak yang mencakup 17 negara dalam sebuah studi mengatakan bahwa masalah tidur pada anak prasekolah berkisar antara 20% dan 30% menurut laporan orang tua terjadi karena sering terbangun di malam hari.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk Mengetahui Penerapan terapi Sleep Hygiene Pada Anak usia Prasekolah Yang mengalami Gangguan Pola Tidur Di desa Mataram Baru Wilayah Kerja UPT Puskesmas Mataram baru Lampung Timur.</p> <p><strong>Metode:</strong> Kegiatan ini menggunakan pendekatan studi kasus. Partisipan 2 pasien yang mengalami gangguan pola tidur di Desa Mataram Baru. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan kuesioner, pemeriksaan fisik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah format pengkajian asuhan keperawatan anak.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil evaluasi menunjukkan pemberian terapi <em>sleep hygine</em> pada anak prasekolah yang mengalami gangguan pola tidur sangat efektif sehingga pada hari ketiga anak tidak terbangun lagi ditengah malam dan sulit tidur.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Simpulan dan saran bagi Puskesmas untuk memaksimalkan pemberian terapi <em>sleep hygine</em> pada anak prasekolah yang mengalami gangguan tidur dan sebaiknya tidak hanya memberikan terapi farmakologi, bisa juga diberikan intervensi berupa terapi non farmakologi.</p> Erliani Delima Daulay Lusi Yusrita Anggi Kusuma Hak Cipta (c) 2024 Erliani Delima Daulay, Lusi Yusrita, Anggi Kusuma https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 329 335 10.63004/mcm.v2i4.511 Upaya Peningkatan Pengetahuan Pelaksanaan Handover Di Ruang VIP Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/512 <p><strong>Pendahuluan:</strong> <em>Handover </em>harus dilaksanakan dengan adanya komunikasi yang jelas mengenai kebutuhan pasien, intervensi yang sudah atau yang belum di laksanakan serta respon yang terjadi pada pasien.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Mengetahui Upaya Peningkatan Pengetahuan Pelaksanaan <em>Handover</em> di Ruang VIP Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu.</p> <p><strong>Metode: </strong>Metode pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal 13 Mei 2024 adalah melalui wawancara, studi dokumentasi, dan obsevasi.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasil terjadinya peningkatan pengetahuan perawat tentang <em>handover</em> di buktikan dengan nilai hasil <em>pre-test</em> 50-70% dan nilai hasil <em>post-test </em>70-90%.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Di harapkan dengan meningkatnya pengetahuan perawat dapat mengoptimalkan pelaksanaan <em>handover</em> di ruang VIP. Sehingga dapat membuat mutu pelayanan perawat terhadap pasien menjadi lebih optimal.</p> Vina Sintya Rizki Yeni Wulandari Surmiasih Surmiasih Hak Cipta (c) 2024 Vina Sintya, Rizki Yeni Wulandari, Surmiasih Surmiasih https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 336 341 10.63004/mcm.v2i4.512 Ibu Hamil Bersalin Wajib Ditolong Tenaga Kesehatan “Bumilin Teman TENKES” https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/513 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Belum tercapainya implementasi dari Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker. Beberapa ibu hamil belum menempelkan stiker dan belum mengerti terkait pentingnya stiker p4k serta implementasi dari program itu sendiri, sehingga pentingnya dilakukan upaya dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker, sehingga dibutuhkan solusi pemberian edukasi dan menambha wawasan ibu hamil dengan kegiatan “Ibu Hamil Bersalin Wajib Ditolong Tenaga Kesehatan “Bumilin Teman TENKES”.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Memberikan edukasi terkait P4K khusunya tentang bersalin wajib ditolong tenaga kesehatan.</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode yang dilakukan dari analisis situasi ibu hamil dengan jumlah cakupan K4 ibu hamil dilanjutkan dengan diskusi tenaga kesehatan dan kader dalam mencari solusi permasalahan rendahnya kunjungan ibu hamil pada K4, dan mengedukasi Ibu Hamil tentang Bersalin Wajib Ditolong Tenaga Kesehatan “Bumilin Teman TENKES dan evaluasi program.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker khusunya Ibu Hamil Bersalin Wajib Ditolong Tenaga Kesehatan yang memiliki tujuan untuk mengedukasi ibu hamil sehingga mengetahui kewajiban untuk bersalin dengan tenaga kesehatan. Kegiatan ini telah dilakukan pada 25 September 2024 di wilayah UPTD Puskesmas Lanjas, kegiatan yang dilakukan dengan sasaran adalah 15 ibu hamil serta dihadiri oleh bidan.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Edukasi terkait program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker dengan Ibu Hamil Bersalin Wajib Ditolong Tenaga Kesehatan terlaksana dengan baik dan dengan antusias yang tinggi dari peserta sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku terkait bersalin di tolong tenaga kesehatan.</p> Putri Yuliantie Yeni Sharah Hak Cipta (c) 2024 Putri Yuliantie, Yeni Sharah https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 342 345 10.63004/mcm.v2i4.513 Gerakan Mari Bersalin Ke Fasilitas Kesehatan (MARLIN FASKES) https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/514 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Wilayah kerja Puskesmas Lanjas jumlah ibu hamil dari data kunjungan K4 dari bulan Januari-Juni didapatkan 164 ibu hamil. Beberapa ibu hamil belum menempelkan stiker dan belum mengerti terkait pentingnya stiker P4K serta implementasi dari program itu sendiri, sehingga pentingnya dilakukan upaya dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Memberikan edukasi kepada ibu hamil agar bersalin ke fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan.</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi dan diskusi. Materi diberikan melalui media poster. Sasaran ibu hamil.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Kegiatan ini telah dilakukan pada 25 September 2024 di wilayah UPTD Puskesmas Lanjas, kegiatan yang dilakukan dengan sasaran adalah 15 ibu hamil serta dihadiri oleh bidan. hasil evaluasi sumatif dan formatif peserta yang hadir mampu menjawab dari pertanyaan yang dilakukan oleh pemateri dan peserta mampu memberikan <em>feedback.</em></p> <p><strong>Simpulan:</strong> Edukasi dan dorongan kepada ibu hamil terkait program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker dengan Ibu Hamil Bersalin Wajib Ditolong Tenaga Kesehatan terlaksana dengan baik dan dengan antusias yang tinggi dari peserta sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku terkait gerakan bersalin ke pelayanan kesehatan.</p> Putri Yuliantie Arbayanti Arbayanti Hak Cipta (c) 2024 Putri Yuliantie, Arbayanti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 346 349 10.63004/mcm.v2i4.514 “TEMANI BULIN” Teman Ibu Dalam Bersalin https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/majalahcendekiamengabdi/article/view/515 <p><strong>Pendahuluan:</strong> Kematian ibu juga masih banyak diakibatkan faktor resiko tidak langsung berupa keterlambatan (tiga terlambat) yaitu terlambat mengambil keputusan dan mengenali tanda bahaya, terlambat dirujuk, dan terlambat mendapat penanganan medis. Selain masalah medis, tingginya kematian ibu juga karena masalah ketidaksetaraan gender, nilai budaya, perekonomian serta rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan. Salah satu program untuk mencegah terjadinya masalah dengan program P4K. Beberapa ibu hamil belum menempelkan stiker dan belum mengerti terkait pentingnya stiker p4k serta implementasi dari program itu sendiri, sehingga pentingnya dilakukan upaya dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker khususnya pada pendamping ibu bersalin.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Memberikan edukasi terkait P4K khusunya tentang pendamping ibu dalam proses persalinan.</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode yang dilakukan dari analisis situasi ibu hamil dengan jumlah cakupan K4 ibu hamil dilanjutkan dengan diskusi tenaga kesehatan dan kader dalam mencari solusi permasalahan rendahnya kunjungan ibu hamil pada K4, dan mengedukasi Ibu Hamil tentang Ibu Hamil tentang pendamping saat bersalin dan evaluasi program.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Mengedukasi bu hamil tentang “Temani Bulin” Teman ibu bersalin”, Kegiatan yang telah dilakukan pada 25 September 2024 di wilayah UPTD Puskesmas Lanjas, kegiatan yang dilakukan dengan sasaran adalah 15 ibu hamil serta dihadiri oleh bidan. Ketercapaian tujuan edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman ibu hamil terkait program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker khusunya Ibu Hamil dalam memilih pendamping ibu bersalin ini secara umum tercapai.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Edukasi terkait program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker tentang “TEMANI BULIN” Teman ibu bersalin terlaksana dengan baik dan dengan antusias yang tinggi dari peserta sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku terkait bersalin di tolong tenaga kesehatan.</p> Rusdah Mila Putri Yuliantie Hak Cipta (c) 2024 Rusdah Mila, Putri Yuliantie https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-11-30 2024-11-30 2 4 350 353 10.63004/mcm.v2i4.515