https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/issue/feedJurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia2025-08-04T21:09:31+00:00Rina Saputrilayanan@wpcpublisher.comOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC</strong></p> <p><strong>ISSN </strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/3048-3964" target="_blank" rel="noopener">3048-3964</a> (online)</p> <p><strong>Ketua Editor: </strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6195841/?view=services" target="_blank" rel="noopener">apt. Rina Saputri, M.Farm</a></p> <p><strong>Frekuensi terbit:</strong> Januari dan Juli</p> <p>Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia (JPM-WPC) menerbitkan artikel hasil dari pengabdian kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, kuliah kerja nyata (KKN), PKL Komunitas, dan bina desa dari semua bidang ilmu.</p> <p><strong>Template</strong> artikel [<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1zwZ86r0DMN0ELLwcqkQuG76DYVeuVn75?usp=drive_link" target="_blank" rel="noopener">download</a>]</p>https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/643Pemberdayaan Kader Kesehatan Kelurahan Naikoten II Kota Kupang Melalui Pemberian Pendidikan Tentang Hipertensi2025-03-08T06:49:03+00:00Barbara Azalya Sarifudinbarbaraazalya34@gmail.comYohana F. Putri P. Pattybarbaraazalya34@gmail.comDelvis Mola Korebarbaraazalya34@gmail.comFemmy Anasthasya Lonabarbaraazalya34@gmail.comGeorge Owen Raubunbarbaraazalya34@gmail.comTaufiqurrahman Harunbarbaraazalya34@gmail.com<p>Hipertensi menjadi penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat. Penderita hipertensi harus meminum obat secara rutin setiap hari. Salah satu cara untuk mengendalikan kepatuhan minum obat dan kontrol kesehatan penderita hipertensi adalah dengan memaksimalkan peran Kader kesehatan. Rendahnya pengetahuan, kemampuan kader dan kurangnya pemberdayaan menjadi penyebab berkurangnya fungsi Posyandu, sehingga minat masyarakat menjadi lebih rendah untuk menggunakan Posyandu sebagai pelayanan Kesehatan. Tujuan dilakukan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan di RT. 013 tentang penyakit hipertensi Metode yang digunakan adalah metode diskusi kelompok dengan media informasi yang digunakan adalah leaflet. Kader kesehatan yang terlibat sebanyak 7 orang. Media leaflet berisi informasi tentang pengertian hipertensi, konsep, gejala, klasifikasi, faktor risiko, dampak, penanganan dan terapi hipertensi. Hasil dari kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan dari kader kesehatan tentang penyakit Hipertensi. Kegiatan penyuluhan dengan pemberdayaan kader di Kelurahan Naikoten II Kota Kupang dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kader aktif, antusias, dan dapat bekerja sama dengan baik. Kader dapat meningkatkan dan memiliki pengetahuan serta memahami dengan baik mengenai hipertensi.</p>2025-06-09T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Barbara Azalya Sarifudin, Yohana F. Putri P. Patty, Delvis Mola Kore, Femmy Anasthasya Lona, George Owen Raubun, Taufiqurrahman Harunhttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/762Kelas Persia (Persiapan Persalinan Bahagia Dan Bayi Sejahtera) Di Kalurahan Banyuraden Gamping Sleman Yogyakarta2025-06-27T12:02:13+00:00Nuli Nuryanti Zulalanuli.zulala@unisayogya.ac.idNidatul Khofiyahnidatulkhofiyah@unisayogya.ac.idSuyanisuyani.basyar@unisayogya.ac.id<p>Mempersiapkan persalinan dan adalah salah satu saat yang paling menyenangkan bagi perempuan, Namun juga dapat menjadi masa yang diliputi ketakutan dan kecemasan untuk calon ibu. Selama masa transisi ini seorang calon ibu mulai mempersiapkan diri dan juga harus berdamai dengan banyak penyesuaian yang dibuat. Perencanaan yang tepat dapat membantu mempermudah proses persalinan. Persalinan merupakan peristiwa yang mengubah kehidupan dan asuhan terhadap perempuan yang mempengaruhi secara fisik maupun psikologi dalam jangka pendek maupun panjang. Perempuan dalam persalinan memiliki kebutuhan yang mendalam akan empati, dukungan dan pertolongan. Dukungan dalam persalinan meliputi empat hal yaitu dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan fisik, dan advokasi. Persiapan persalinan bertujuan membantu calon ibu dan keluarganya membuat keputusan yang tepat mengenai kehamilan, persalinan, dan menjadi orang tua serta dihasilkan bayi yang sejahtera, sehat dan bahagia. Calon ibu dan keluarganya memerlukan pengetahuan tentang berbagai hal seperti kehamilan yang sehat, proses persalinan, strategi koping persiapan menjadi orang tua, persiapan pemberian ASI eksklusif. Kelas PERSIA (Persiapan Persalinan Bahagia dan Bayi Sejahtera) merupakan kelas persiapan yang memberikan pengalaman pendidikan untuk mempersiapkan calon ibu dan pasangan secara emosional dan fisik untuk proses persalinan dan perencanaan perawatan bayi. Juga termasuk mempersiapkan anggota lain dari keluarga untuk kedatangan anggota keluarga baru. Kelas PERSIA merupakan kelas proses dinamis di mana calon orang tua belajar informasi kognitif tentang aspek fisik serta emosional dari kehamilan, persalinan, serta pengasuhan dini. Keterampilan mengatasi dan teknik dukungan dalam proses persalinan</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>kehamilan; persiapan persalinan; kelas; bayi sejahtera</p>2025-07-05T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Nuli Nuryanti Zulala, Nidatul Khofiyah, Suyanihttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/774Transformasi Digital dalam Dunia Akademik: Pelatihan Edukasi Pemanfaatan AI untuk Penulisan karya tulis Ilmiah Mahasiswa2025-07-05T20:58:14+00:00Muhammad Noor Fitriyantomnfitriyanto@gmail.comAhmad Syarifmnfitriyanto@gmail.comHalida Suryadinimnfitriyanto@gmail.comDewi Sari Muliamnfitriyanto@gmail.com<p>Kecerdasan Buatan (<em>Artificial Intelligence</em>) adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pembuatan sistem atau mesin yang dapat meniru kemampuan kognitif manusia, seperti belajar (<em>learning</em>), bernalar (<em>reasoning</em>), memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Universitas Muhammadiyah palangkaraya, sebagai instansi perguruan tinggi yang menjungjung nilai-nilai akademik dan keislaman. UMPR memiliki tanggung jawab untuk membekali mahasiswanya dengan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan teknologi AI secara bijak dan tanggung jawab. Literasi digital mencakup keterampilan teknis, kognitif, dan sosial yang dibutuhkan untuk berpartisipasi secara aktif di dunia digital. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan bijak menggunakan AI dalam membuat karya tulis ilmiah akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan menggunakan alat atau tools AI dalam proses penulisan karya tulis ilmiah serta menggunakan aplikasi mendeley untuk mempermudah dalam penulisan karya tulis ilmiah agar dapat mengutip dengan benar dan untuk menghindari plagiarisme.</p>2025-07-05T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Muhammad Noor Fitriyanto, Ahmad Syarif, Halida Suryadini, Dewi Sari Muliahttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/687Program Lansia Dengan Terapi Komplementer Alami (LANGKA) Di Wilayah Desa Pematang Panjang Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar2025-05-02T23:58:58+00:00Ahmad Syahlanisyahlaniahmad85@gmail.comDewi Yulianidewiy650@gmail.comAmelia Susantiameliasusanti158@gmail.comJum’atul Husnajumatulhusna22@gmail.comMaulidha Camelia Rizqimaulidhacamelia@gmail.comNor Rapikanorrapika12mei22@gmail.comOlvia Putri Pebrianaputriolivia1028@gmail.comSinta Pratiwi Putrisintapratiwiputri1009@gmail.comSiti Bulkisbulkis.puteri02@gmail.comRida Hendriyanianggrainiw173@gmail.com<p>Berdasarakan pengkajian secara langsung ke masyarakat desa pematang panjang didapatkan hasil penyakit tertinggi yaitu asam urat. Melalui pendekatan dengan masyarakat melalui Program Kerja Kesehatan (Pokjakes) terkait Lansia Dengan Terapi Komplementer Alami (LANGKA) diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan dengan penerapan terapi komplementer sebagai terapi pendamping untuk pengobatan serta pengendalian penyakit tertinggi yang dialami masyarakat desa pematang yaitu asam urat. Tujuan dari pelaksanaan ini adalah agar Masyarakat dapat menerapkan strategi pelaksanaan setelah dilakukan penyuluhan tentang terapi komplementer alami seperti kompres air hangat jahe merah untuk asam urat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian edukasi dengan penyuluhan dan demonstrasi terkait terapi komplementer alami. Hasil terapi diukur pada masyarakat yang telah diberi terapi komplementer skala nyeri pada asam urat rata-rata berkurang sekitar 1-2 dari skala awal sebelum diberikan terapi. Hasil akhir dari program LANGKA ini menunjukkan bahwa para lansia, masyarakat dan kader kesehatan di Desa Pematang Panjang dapat memahami serta mempraktikkan secara langsung terapi komplementer alami berupa kompres hangat jahe merah untuk asam urat. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan masyarakat, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan praktis yang dapat diterapkan secara mandiri di rumah, sebagai upaya pengelolaan kesehatan secara alami dan berkelanjutan.</p>2025-07-06T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Ahmad Syahlani, Dewi Yuliani, Amelia Susanti, Jum’atul Husna, Maulidha Camelia Rizqi, Nor Rapika, Olvia Putri Pebriana, Sinta Pratiwi Putri, Siti Bulkis, Rida Hendriyanihttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/695Edukasi Pemusnahan Obat yang Aman dan Tepat di Dusun Barongan, Sumberagung, Jetis, Bantul2025-05-13T08:09:41+00:00Agung Pranotorengganisulvia@gmail.comAnindia Nurmalitarengganisulvia@gmail.comDesvia Wulandarirengganisulvia@gmail.comFosa Natalia Febriantirengganisulvia@gmail.comLailatul Latifahrengganisulvia@gmail.comMuhammad Miftah Riziqrengganisulvia@gmail.comNabiilah Salmaa Dhiyaa Hidayatrengganisulvia@gmail.comRirin Aunia Fitriyantirengganisulvia@gmail.comSyafira Atika Rahmahrengganisulvia@gmail.comWaldetrudis Kamona Arjorengganisulvia@gmail.comNiken Larasatirengganisulvia@gmail.comRengganis Ulviarengganisulvia@gmail.com<p>Pengelolaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan, termasuk kontaminasi tanah dan air. Salah satu aspek penting dalam pengelolaan obat adalah pemusnahan obat yang benar. Oleh karena itu, dilakukan sosialisasi kepada kelompok Dasawisma RT 02 Padukuhan Barongan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pemusnahan obat yang benar. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan pemberian pre-test serta post-test kepada anggota Dasawisma. Sebanyak 20 anggota Dasawisma mengikuti sosialisasi ini, mengingat peran sentral mereka dalam pengelolaan obat di rumah tangga. Materi yang disampaikan mencakup cara pemusnahan obat yang benar sesuai bentuk sediaannya, seperti tablet, sirup, salep, insulin, dan inhaler. Hasil pre-test menunjukkan bahwa pemahaman peserta tentang pemusnahan obat masih rendah. Setelah dilakukan sosialisasi, terjadi peningkatan pemahaman pada 60% peserta, sementara 30% memiliki nilai yang tetap, dan 10% mengalami penurunan nilai. Hasil ini menunjukkan bahwa sosialisasi cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pemusnahan obat yang benar. Namun, diperlukan evaluasi lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan sebagian peserta tidak mengalami perubahan atau mengalami penurunan pemahaman. Edukasi ini diharapkan masyarakat dapat membuang obat dengan cara yang aman sehingga dapat mengurangi risiko penyalahgunaan obat, serta mencegah dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.</p>2025-07-10T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Agung Pranoto, Anindia Nurmalita, Desvia Wulandari, Fosa Natalia Febrianti, Lailatul Latifah, Muhammad Miftah Riziq, Nabiilah Salmaa Dhiyaa Hidayat, Ririn Aunia Fitriyanti, Syafira Atika Rahmah, Waldetrudis Kamona Arjo, Niken Larasati, Rengganis Ulviahttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/771Pengabdian Kepada Masyarakat: Pemanfaatan Kain Perca Dalam Pembuatan Dompet Serba Guna2025-07-03T07:24:15+00:00Astrid Nggupa Adjividri.bano@unkriswina.ac.idAlpindo U. K. H Hobavidri.bano@unkriswina.ac.idYumika Yaku Dangavidri.bano@unkriswina.ac.idDionisius U J K Limuvidri.bano@unkriswina.ac.idVidriana Oktoviana Banovidri.bano@unkriswina.ac.idMarleni Rosalia Ndapa Hudamarlenihuda@unkriswina.ac.id<p>Permasalahan limbah anorganik, khususnya limbah kain perca, menjadi isu lingkungan yang terus berkembang seiring meningkatnya aktivitas industri konveksi, baik skala besar maupun kecil. Limbah kain perca yang tidak terkelola dengan baik kerap dibakar atau dibuang sembarangan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Padahal, limbah tersebut memiliki potensi untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah kain perca melalui pelatihan pembuatan dompet serba guna. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2024 di lingkungan Kanatang, Mbidikotak, dengan melibatkan mahasiswa Unkriswina Waingapu dan Keperawatan Waingapu serta masyarakat setempat. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi tentang kesadaran lingkungan dan konsep 3R (<em>Reduce, Reuse, Recycle</em>), kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung pengolahan limbah kain perca menjadi produk kerajinan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta mampu memahami pentingnya pengelolaan limbah dan memiliki keterampilan dasar dalam memanfaatkan kain perca menjadi dompet serba guna. Kegiatan ini juga memberikan dampak positif dalam membangun jiwa kewirausahaan serta kesadaran akan pelestarian lingkungan. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya memberikan solusi kreatif terhadap permasalahan limbah, tetapi juga menjadi langkah awal dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan.</p>2025-07-11T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Astrid Nggupa Adji, Alpindo U. K. H Hoba, Yumika Yaku Danga, Dionisius U J K Limu, Vidriana Oktoviana Bano, Marleni Rosalia Ndapa Hudahttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/780Sosialisasi Resistensi Antibiotik Dan Pencegahannya Serta Meningkatkan Pengetahuan Terkait Resistensi Antibiotik Pada Siswa SMKN 9 Kab. Tangerang2025-07-13T08:39:37+00:00Aji Wahyu Aryansyahnita.rusdiana111@gmail.comArif Aditya Priambodonita.rusdiana111@gmail.comHayatun Nisanita.rusdiana111@gmail.comRangga Ul’Aufanita.rusdiana111@gmail.comNita Rusdiananita.rusdiana111@gmail.com<p>Resistensi antibiotik merupakan ancaman kesehatan global yang serius, menuntut perhatian dan edukasi dini, terutama di kalangan remaja. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mempercepat munculnya resistensi, membuat infeksi sulit diobati Penggunaan antibiotik dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan infeksi yang memiliki prevalensi cukup tinggi berkisar antara 40 hingga 60%. Tingginya konsumsi antibiotik tidak sejalan dengan tingkat pemahaman masyarakat mengenai penggunaan antibiotik yang tinggi. Pengetahuan Penggunaan antibiotik di kalangan masyarakat masih belum dianggap memadai. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokus pada peningkatan pemahaman siswa SMKN 9 Kabupaten Tangerang mengenai isu krusial ini. Tujuan utama pengabdian ini adalah untuk mengedukasi siswa SMKN 9 Kabupaten Tangerang tentang resistensi antibiotik, termasuk penyebab, dampak, dan cara pencegahannya, serta meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya penggunaan antibiotik yang bijak. Kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui sesi edukasi interaktif yang melibatkan penyampaian materi, diskusi kelompok, dan tanya jawab. Sebelum edukasi, dilakukan observasi awal untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan siswa terkait resistensi antibiotik. Setelah sesi edukasi, dilakukan evaluasi untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa. Sebelum diberikan edukasi, mayoritas siswa SMKN 9 Kabupaten Tangerang menunjukkan pengetahuan yang sangat terbatas atau bahkan tidak mengetahui sama sekali tentang resistensi antibiotik. Namun, setelah partisipasi dalam sesi edukasi, terjadi peningkatan pemahaman yang signifikan. Siswa menjadi lebih mengerti dan paham mengenai konsep resistensi antibiotik, dan pentingnya penggunaan antibiotik yang sesuai.</p>2025-07-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Aji Wahyu Aryansyah, Arif Aditya Priambodo, Hayatun Nisa, Rangga Ul’Aufa, Nita Rusdianahttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/796Pelatihan Deteksi Keberadaan Rhodamin-B Pada Saus Tomat Yang Beredar Di Desa Bagu Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah 2025-07-26T15:15:46+00:00Lelie Amalia Tusshalehalelieamalia90@gmail.comMeilynda Pomeistialelieamalia90@gmail.comSupiani Rahayulelieamalia90@gmail.comLaili Aprianilelieamalia90@gmail.comLale Budi Hutami Rahayulelieamalia90@gmail.comSyamsul Rahmatlelieamalia90@gmail.comBaiq Dewi Asyura DMlelieamalia90@gmail.comIsnainilelieamalia90@gmail.com<p>Saus tomat adalah salah satu bahan makanan yang banyak dikonsumsi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Meskipun memiliki cita rasa yang lezat, terdapat kekhawatiran terkait penggunaan bahan kimia berbahaya, seperti Rhodamin B, yang dapat membahayakan kesehatan. Rhodamin B merupakan pewarna sintetik yang dilarang penggunaannya dalam makanan karena dapat menyebabkan gangguan organ hingga kanker. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan metode alternatif dalam mendeteksi keberadaan Rhodamin B pada saus tomat menggunakan detergen sebagai ekstraktor dan kunyit (<em>Curcuma longa</em>) sebagai indikator alami khususnya mahasisiwa dan ibu-ibu rumah tangga di Desa Bagu. Metode pelaksanaan meliputi penyuluhan, demonstrasi, dan praktik langsung pembuatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dan mampu memahami serta mempraktikkan cara deteksi Rhodamin B pada saus tomat secara mandiri. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih makanan yang aman dikonsumsi serta mendorong gaya hidup sehat dalam keluarga</p>2025-07-31T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Lelie Amalia Tusshaleha, Meilynda Pomeistia, Supiani Rahayu, Laili Apriani, Lale Budi Hutami Rahayu, Syamsul Rahmat, Baiq Dewi Asyura DM, Isnainihttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/802Edukasi Cara Penularan dan Pencegahan Penyakit Tuberkulosis (TBC) pada Masyarakat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah2025-08-04T12:05:38+00:00Rezqi Handayanirezqihandayani@umpr.ac.idEvi Mulyanirezqihandayani@umpr.ac.idGuntur Satrio Prezqihandayani@umpr.ac.idHalida Suryadinirezqihandayani@umpr.ac.idNurul Chusnarezqihandayani@umpr.ac.idRabiatul Adawiyahrezqihandayani@umpr.ac.idDewi Sari Muliarezqihandayani@umpr.ac.idAgustinawati Umi Ternaterezqihandayani@umpr.ac.id<p>Tuberkulosis (TBC) tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, termasuk Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, di mana tingkat penemuan kasus dan keberhasilan pengobatan masih membutuhkan peningkatan. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara penularan, gejala, pentingnya deteksi dini, kepatuhan pengobatan, serta adanya stigma sosial menjadi hambatan signifikan dalam upaya eliminasi TBC. Oleh karena itu, kegiatan edukasi yang komprehensif dan terarah sangat dibutuhkan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk <strong>m</strong>eningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Kota Palangka Raya tentang cara penularan dan pencegahan TBC, serta mendorong perubahan perilaku kesehatan. Metode yang digunakan meliputi edukasi informasi terkait pencegahan dan penularan TBC dengan media leaflet, edukasi tentang penyakit TBC pada anak-anak dan edukasi pola hidup sehat dengan melaksanakan kegiatan senam dan pemberian makanan sehat yaitu bubur kacang hijau. Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Kota Nyahu Papan Taliwo Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah dengan sasaran pengabdian adalah masyarakat dari usia dini, dewasa, dan lansia. Kegiatan ini berfokus pada penyampaian informasi akurat mengenai penyebab, penularan, gejala, pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan TBC. Selain itu, upaya dilakukan untuk mengatasi stigma melalui komunikasi yang empati. Diharapkan, peningkatan pemahaman ini akan mendorong deteksi dini, kepatuhan pengobatan, pengurangan penularan, dan pada akhirnya, berkontribusi pada pencapaian target eliminasi TBC di Kota Palangka Raya.</p>2025-07-31T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Rezqi Handayani, Evi Mulyani, Guntur Satrio P, Halida Suryadini, Nurul Chusna, Rabiatul Adawiyah, Dewi Sari Mulia, Agustinawati Umi Ternatehttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/803Terapi Aktivitas Kelompok Menggambar Untuk Menurunkan Gejala Halusinasi Pada Pasien Di Ruang Tenang Pria RS Jiwa Sambang Lihum2025-08-04T21:09:31+00:00Rian Tasalimriantasalim@unism.ac.idBakhtiarriantasalim@unism.ac.idMaulidha Camelia Rizqiriantasalim@unism.ac.idNor Rapikariantasalim@unism.ac.idOlvia Putri Pebrianariantasalim@unism.ac.idSiti Bulkisriantasalim@unism.ac.id<p>Individu yang mengalami halusinasi harus diarahkan pada respon perilaku yang adaptif melalui penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terus menerus, disertai juga dengan terapi-terapi modalitas seperti Terapi Aktivitas Kelompok. Salah satunya dengan terapi aktivitas kelompok menggambar. Aktivitas menggambar dapat membantu pasien dalam menyalurkan atau mengekspresikan perasaan, pemikiran, dan emosi yang selama ini mempengaruhi perilaku yang tidak di sadarinya, memberikan kegembiraan, hiburan, serta mengalihkan perhatian pasien pada dunianya sendiri untuk terlibat dalam kegiatan kelompok. Melalui aktivitas menggambar juga dapat membantu pasien untuk mengembangkan rasa percaya diri, belajar untuk mempercayai orang lain, serta memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain.</p>2025-07-31T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Rian Tasalim, Bakhtiar, Maulidha Camelia Rizqi, Nor Rapika, Olvia Putri Pebriana, Siti Bulkishttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/773Pelatihan Master 0f Ceremony Untuk Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Kader Di Desa Sungai Rangas Ulu2025-07-04T19:57:02+00:00Sitti Khadijahdjkhadijah73@gmail.comFaida Azhimiadjkhadijah73@gmail.comRina Saputriapt.rinasaputri@gmail.comAli Rakhman Hakimdjkhadijah73@gmail.com<p>Public speaking, sebagai kemampuan untuk menyampaikan pesan secara efektif kepada audiens, menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi kader dan masyarakat. Salah satu kontribusi utama dari pelatihan public speaking adalah peningkatan keterampilan komunikasi yang dapat membantu individu dalam menyampaikan ide dan informasi dengan jelas dan meyakinkan. Tujuan pelaksanaan program pengabdian kepada Masyarakat adalah memberikan pelatihan komunikasi efektif kepada kader agar dapat berperan lebih selain dari sebagai penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Hasil kuesioner sebagian besar (89%) Kader menyatakan bahwa pelatihan MC/Public Speaking ini sangat bermanfaat. Sebagian besar (78%) Kader menyatakan sangat puas dengan pelatihan ini dan merasakan peningkatan kepercayaan diri yang tinggi (56%) setelah mendapatkan pelatihan MC/Public Speaking ini.</p>2025-07-31T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Sitti Khadijah, Faida Azhimia, Rina Saputri, Ali Rakhman Hakimhttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/764Penyuluhan Pengetahuan Tentang Penyakit Degeneratif Di Desa Asam-Asam Kampung Baru Tanah Laut2025-07-01T21:06:23+00:00Wulan Pratiwiwulanpratiwi177@gmail.comAhmad Nurwantoahmadnurwanto9@gmail.comPutri Nur Rianiahmadnurwanto9@gmail.comTio Widia A.Mahmadnurwanto9@gmail.com<p>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan pengetahuan tentang penyakit degenerative telah dilaksanakan di Desa Asam-Asam Kampung Baru, Kecamatan Jorong, Tanah Laut, dengan melibatkan 26 peserta yang mayoritas berpendidikan sekolah dasar atau tidak sekolah sama sekali. Metode yang digunakan meliputi pemaparan materi, diskusi, dan tanya jawab interaktif. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit degenerative serta pentingnya pencegahan melalui pola hidup sehat dan deteksi dini. Rangkaian kegiatan meliputi persiapan administrasi, survei lokasi, penyusunan materi, pelaksanaan penyuluhan, diskusi, serta evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pemahaman masyarakat, yang tercermin dari hasil pre-test dan post-test. Partisipasi aktif warga terlihat dari antusiasme dalam diskusi dan keinginan untuk menerapkan pola hidup sehat. Pemeriksaan degenerat sederhana juga berhasil mendeteksi beberapa warga dengan risiko penyakit degenerative, yang kemudian diberikan edukasi lanjutan. Selain itu, masyarakat didorong untuk memanfaatkan lahan rumah dengan menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai upaya preventif dan pengobatan mandiri. Secara keseluruhan, kegiatan penyuluhan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan perilaku hidup sehat masyarakat Desa Asam-Asam Kampung Baru. Kegiatan serupa diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin untuk mendukung peningkatan derajat degenerat masyarakat desa.</p>2025-07-31T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Wulan Pratiwi, Ahmad Nurwanto, Putri Nur Riani, Tio Widia A.Mhttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/722Pengaruh Pemberian Edukasi Terhadap Pengetahuan Masyarakat Tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) Obat di Desa Kutasari 2025-06-08T05:29:34+00:00Ghina Rezki Amaliarezki.amalia@mhs.unsoed.ac.idNoor Laili Mega Lestarinoor.lestari@mhs.unsoed.ac.idAyu Wulandariayu.wulandari@mhs.unsoed.ac.idAisyah Alfa Mawaddah Hasibuanaisyah.alfa.m@mhs.unsoed.ac.idSalma Indah Safitrisalma.indah.s@mhs.unsoed.ac.idSella Moligasella.moliga@mhs.unsoed.ac.id<p>Banyak masyarakat yang melakukan swamedikasi atau pengobatan sendiri untuk mengatasi penyakit yang dialaminya. Namun dalam praktiknya, masih banyak yang belum memperoleh informasi yang memadai mengenai obat yang digunakan. DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) merupakan bagian dari Gerakan Keluarga Sadar Obat untuk mencapai pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan obat dengan benar. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui persentase tingkat pengetahuan masyarakat (baik, cukup dan kurang) mengenai DAGUSIBU. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner sebagai sumber data primer. Kriteria inklusi dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Kutasari Kecamatan Baturaden yang menerapkan prinsip DAGUSIBU dan bersedia berpartisipasi sebagai responden dan komunikatif. Penilaian dilakukan melalui pre-test dan post-test. Hasil kegiatan didapatkan bahwa pengetahuan masyarakat Desa Kutasari Kecamatan Baturraden tentang DAGUSIBU obat sebelum edukasi dari 29 orang bahwa 31% responden berada pada kategori paham, sedangkan 69% tidak paham. Setelah edukasi, terjadi peningkatan signifikan dengan 97% responden berada pada kategori paham, dan hanya 3% yang masih tidak paham. Pemberian Edukasi mengenai DAGUSIBU secara signifikan meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Kutasari dalam hal penggunaan obat yang tepat. Oleh karena itu, program edukasi serupa perlu terus dilakukan secara berkesinambungan guna mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan obat secara rasional.</p>2025-07-31T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Ghina Rezki Amalia, Noor Laili Mega Lestari, Ayu Wulandari, Aisyah Alfa Mawaddah Hasibuan, Salma Indah Safitri, Sella Moliga