https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/JFS/issue/feedJurnal Farmasi SYIFA2025-07-13T03:38:26+00:00apt. Ali Rakhman Hakim, M.Farmsyifajournal@wpcpublisher.comOpen Journal Systems<p><strong>Title : </strong>Jurnal Farmasi SYIFA<strong><br />Editor in Chief : </strong>apt. Ali Rakhman Hakim, M.Farm<strong><br /></strong><strong>ISSN </strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2987-4122" target="_blank" rel="noopener">2987-4122</a> (online)<br /><strong>DOI Jurnal : </strong><a href="https://doi.org/10.63004/jfs">10.63004/jfs</a><br /><strong>Frekuensi terbit :</strong> Terbit 2 kali setahun pada bulan Februari dan Agustus</p>https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/JFS/article/view/607Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Bedak Tabur Ekstrak Etanol Daun Sirih Cina (Peperomia Pellucida L.)2025-07-05T02:17:28+00:00Lale Budi Hutami Rahayurahayulale@gmail.comMeilynda Pomeistiarahayulale@gmail.comThauhidayatul Hidayahrahayulale@gmail.comLelie Amalia Tusshaleharahayulale@gmail.comYulia Rohmahrahayulale@gmail.com<p>Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang dikenakan pada bagian luar tubuh manusia untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik serta merubah rupa secara temporer. Salah satu kosmetik yang sering digunakan oleh konsumen khususnya wanita adalah bedak. Seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya manfaat bahan-bahan alam dalam produk perawatan kulit, maka dibuat satunya bedak dengan formulasi dari ekstrak bahan alam yang memiliki banyak khasiat seperti daun sirih cina (Peperomia pellucida L.). Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui stabilitas fisik bedak tabur ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida L.). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun sirih cina yang diperoleh dengan cara maserasi dengan pelarut etanol. Ekstrak ini kemudian digunakan sebagai bahan tambahan dalam formulasi sediaan bedak tabur dengan persentase 10%, 15% dan 20% masing-masing kemudian disebut F1, F2, dan F3. Hasil analisis stabilitas fisik berdasarkan uji organoleptis dihasilkan bedak tabur berwarna putih kehijauan dengan aroma khas daun sirih berbentuk serbuk dengan tekstur yang lembut. Pada uji homogenitas, uji pH, uji derajat kehalusan, dan uji iritasi menghasilkan bedak tabur yang homogen dengan pH 6, memiliki derajat kehalusan yang baik dan tidak mengiritasi kulit.</p>2025-07-05T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Lale Budi Hutami Rahayu, Meilynda Pomeistia, Thauhidayatul Hidayah, Lelie Amalia Tusshaleha, Yulia Rohmahhttps://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/JFS/article/view/776Hubungan Tingkat Kepatuhan Meminum Obat Dengan Nilai Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Geriatri Di Puskesmas Segiri Kota Samarinda2025-07-13T03:38:26+00:00Umi Fathimahumifthh17@gmail.comRizki Nur Azmiumifthh17@gmail.comErfan Abdissalamumifthh17@gmail.com<p>Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling sering muncul di negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit hipertensi pada geriatri diindikasikan ketika hasil pengukuran tekanan darah sistolik ≥ 150 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Prevalensi hipertensi di Kalimantan Timur berdasarkan diagnosis dokter sebanyak 39,30% dari jumlah total penduduk usia ≥18 tahun. Sedangkan angka kasus hipertensi berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Samarinda tahun 2024 sebanyak 69.156 kejadian. Penyebab ketidakpatuhan lansia dalam meminum obat antihipertensi diantaranya disebabkan oleh kesibukan dalam bekerja, penurunan daya ingat terkait waktu pemberian obat, efek samping dari pengobatan seperti mengantuk, pusing, rasa mual selama mengonsumsi obat antihipertensi serta penghentian pengobatan saat keadaan membaik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat kepatuhan meminum obat dengan nilai tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Segiri Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang dirancang dengan menggunakan studi <em>cross sectional</em>. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel minimum 61 responden. Analisis yang digunakan adalah uji <em>Spearman Rank Corellation. </em>Data yang didapatkan dari pengisian kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan nilai tekanan darah di analisis univariat dan bivariat. Hasil yang di dapatkan adalah nilai p = 0,000 dengan nilai koefisien korelasi 0,438. Hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat hubungan cukup kuat antara kepatuhan meminum obat terhadap nilai tekanan darah pasien hipertensi geriatri di Puskesmas Segiri Kota Samarinda.</p>2025-07-13T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 Umi Fathimah, Rizki Nur Azmi, Erfan Abdissalam