Variasi Ukuran Serbuk Pada Formasi Warna Benang Tenun Dari Buah Aegiceras corniculatum (L.) Blanco
DOI:
https://doi.org/10.63004/jfs.v2i1.377Kata Kunci:
Buah, Ungu, PewarnaanAbstrak
Aegiceras corniculatum atau dikenal juga dengan sebutan sea bonnet merupakan tumbuhan perdu atau pohon kecil yang tumbuh di daerah pesisir. Tanaman ini mempunyai kegunaan yang beragam, seperti kayunya untuk arang, bunganya sebagai hiasan, dan daunnya yang bisa dimakan. A. corniculatum juga mempunyai khasiat obat, antara lain sebagai analgesik, obat diabetes, dan berpotensi sebagai obat antikanker. Metodologi penelitian pada artikel ini meliputi penggunaan sampel buah A. corniculatum yang diekstraksi menggunakan berbagai ukuran mesh dan waktu ekstraksi yang berbeda. Hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran serbuk yang digunakan dan semakin lama waktu ekstraksi maka intensitas warna yang dihasilkan akan semakin tinggi. Warna ungu yang dihasilkan dari ekstraksi kulit buah A. corniculatum berasal dari senyawa antosianin, yaitu sejenis flavan-3,4-diol yang termasuk dalam golongan senyawa tanin. Kesimpulannya Pembuatan warna yang dihasilkan dengan metode ekstraksi air menghasilkan intensitas warna seiring dengan mengecilnya ukuran partikel dan bertambahnya waktu yang digunakan.
Unduhan
Referensi
Ayyaz, M., Wasiq, J., Muhammad, F., Ahmed, W., Yaseen, M., Ashraf, M., & Rahman, M. A. (2023). Salinity tolerance of Aegiceras corniculatum and Ceriops tagal in the coastal area of Karachi, Pakistan. Journal of Bioresources and Environmental Sciences; Vol 2, No 3 (2023): December 2023. https://doi.org/10.14710/jbes.2023.19550
Hu, N. X., Wei, L., Zhou, Y., Wu, M., & Feng, J. (2024). Restoration of Aegiceras corniculatum Mangroves May Not Increase the Sediment Carbon, Nitrogen, and Phosphorus Stocks in Southeastern China. Forests. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:267011210
Huang, X., Li, Y., & Dai, C. (2015). Evaluation in vitro of scavenging effect on nitrite and interdicting effect on nitrosamine synthesis of extract from aegiceras corniculatum. 15, 15–22. https://doi.org/10.16429/j.1009-7848.2015.09.003
Lin, Q. (2023). First Report of Neopestalotiopsis clavispora Causing Leaf Blight on Aegiceras corniculatum in China. Plant Disease, 107(10), 3304. https://doi.org/10.1094/PDIS-05-23-0916-PDN
Maryani, R., Hernawati, D., & Putra, R. R. (2023). Mangrove Kaboa (Aegiceras corniculatum): The Correlation Study of Indigenous People’s Knowledge to Ethnoconservation at Sancang Garut Beach. Journal of Tropical Ethnobiology. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:257523886
Mulyaningsih, S., Iman, A. N., Permana, K. R., Mulyani, L. S., & Ardiana, C. (2021). Analysis of the distribution pattern of Kaboa (Aegiceras corniculatum) in Cipalawah Beach. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 1098(5), 52028. https://doi.org/10.1088/1757-899X/1098/5/052028
Naikwade, P., & Sankpal, S. (2012). Fungi Associated With Leaf Decomposition Of Mangrove Plant Aegiceras Corniculatum. Life Sciences Leaflets, 24–29.
Saputra, G., Budhy, T. I., Rahayu, M., & Santosa, B. (2022). The Potential of Mangrove Stem Extract (Aegiceras corniculatum) on the Haematocrit Value. Jurnal Biosains Pascasarjana. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:254203648
Sarkar, P., Ahnaf, T. R., Rouf, R., Shilpi, J. A., & Uddin, S. J. (2024). A Review on Bioactive Phytochemical Constituents and Pharmacological Activities of Aegiceras corniculatum: A Pharmaceutically Important Mangrove Plant. Journal of Chemistry. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:266778214
Tangkery, R. A. B., Paransa, D. S., & Rumengan, A. (2013). Uji Aktivitas Antikoagulan Ekstrak Mangrove Aegiceras corniculatum. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:128847212
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Kunti Nastiti, Samsul Hadi, Rizka Aulia Ramadani
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.