Health Research Journal of Indonesia
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI
<p><strong>Nama jurnal: </strong><em>Health Research Journal of Indonesia </em>(HRJI)<br /><em><strong>Editor in Chief </strong></em><strong>: </strong>Nurul Hidayah, SKM., M.Kes<br /><strong>ISSN </strong>2964-7592 (online)<br /><strong>Terbit</strong> setiap bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember.</p> <p><strong><em>Health Research Journal of Indonesia</em> (HRJI)</strong> adalah jurnal elektronik dan <em>open access</em> <em>journal</em> yang dikelola oleh CV. Wadah Publikasi Cendekia. <strong><em>Health Research Journal of Indonesia </em>(HRJI)</strong> merupakan media publikasi penelitian orisinil dan <em>review article </em>di bidang Kesehatan meliputi Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Keperawatan, Kebidanan, dan bidang Kesehatan lainnya yang berfokus pada topik promosi kesehatan, manajemen kesehatan, pelayanan kesehatan komunitas, kesehatan reproduksi, ibu dan anak, kesehatan lingkungan, serta farmasi komunitas.</p> <p><strong>Template</strong> [<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1iENcxX545Jr-DH5V0jmilg1CDO3zlvH7?ths=true" target="_blank" rel="noopener">download</a>]</p>CV. Wadah Publikasi Cendekiaid-IDHealth Research Journal of Indonesia2964-7592<p>Karya belum pernah diterbitkan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau bagian dari kuliah atau tesis yang diterbitkan) dan tidak sedang dipertimbangkan untuk diterbitkan di tempat lain. Ketika naskah diterima untuk diterbitkan dalam jurnal ini, penulis setuju untuk mentransfer hak cipta secara otomatis ke penerbit.</p> <p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons" /></a><br /><em>Health Research Journal of Indonesia</em> dilisensikan di bawah <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License</a></p>Efek Latihan Diapraghmatic Breathing Exercise Terhadap Saturasi Oksigen Pasien PPOK di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2024
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/618
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit yang diderita oleh 300 juta penduduk dunia. 50% penderita PPOK saat datang untuk menjalani perawatan mengalami penurunan saturasi oksigen. Kondisi ini apabila tidak ditangani maka berakibat terhadap kerusakan pada sel tubuh sehingga dapat menimbulkan kematian. Pengembangan terapi bagi pasien PPOK yang mengalami penurunan saturasi oksigen saat ini terus dikembangkan, salah satunya yaitu menggunakan terapi diaphragmatic breathing exercise. <strong>Tujuan: </strong>ini yaitu mengetahui pengaruh diaphragmatic breathing exercise terhadap saturasi oksigen pasien PPOK di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro. <strong>Metode</strong><strong>: </strong><em>quasi experiment, </em>rancangan <em>Nonequivalent control group design.</em> Populasi dalam penelitian ini adalah pasien PPOK. Sampel yang digunakan sebanyak 28 orang yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan <em>independent t test</em>. <strong>Hasil: </strong>didapatkan didapatkan rata-rata satuasi oksigen pasien PPOK kelompok intervensi pretest 92,36±1,447 dan posttest 97,21±1,188. Sedangkan saturasi oksigen kelompok kontrol pretest yaitu 92,07±1,328 dan posttest 96,00±1,177. Hasil analisis independent t test didapatkan p-value 0,012 (p<0,05) artinya <em>diaphragmatic breathing exercise </em>terbukti berpengaruh terhadap perubahan saturasi oksigen pasien PPOK dengan selisih rata-rata<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Metode latihan <em>diaphragmatic breathing </em>exercise terbukti bermanfaat untuk pasien PPOK dan diharapkan untuk menjadi salah satu terapi pendamping dalam manajemen PPOK.</p>Wisnu SadhanaYulistiarini Yulistiarini
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-122025-02-123311411910.63004/hrji.v3i3.618Hubungan Lima Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Kadar Glukosa Darah pada Pasien DM Tipe II di Puskesmas Bernung
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/550
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Kebijakan dalam pengelolaan Diabetes Melitus Tipe II yang berlaku di Indonesia adalah Lima Pilar Diabetes Melitus yang bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan pasien Diabetes Melitus Tipe II, terutama untuk mengontrol Kadar Glukosa Darah. <strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui Hubungan Lima Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Kadar Glukosa Darah pada pasien DM Tipe II di Puskesmas Bernung Tahun 2024. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan C<em>ross sectional</em>, desain penelitian analitik korelasi, populasi dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Militus Tipe II di Puskesmas Bernung, dengan jumlah sempel 89 Responden, penelitian ini menggunakan teknik <em>random sampling</em>, dan menggunakan <em>uji statistik</em> yaitu <em>uji</em> <em>chi-square</em> yang telah dilakukan di Puskesmas Bernung bulan Oktober 2024. <strong>Hasil: </strong>Disimpulkan terdapat Hubungan Lima Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Kadar Glukosa Darah pada pasien DM Tipe II di Puskesmas Bernung, dengan hasil Lima Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus baik sebesar 54 responden (60,7%) dan Kadar Glukosa Darah normal sebesar 51 responden (57,3%), dengan nilai <em>P-Value</em>0.000<0.05, sehingga disimpulkan bahwa terdapat hungungan antara 2 variabel<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe II yang dikelompokkan dalam Lima Pilar yaitu edukasi, diet, aktivitas fisik, Terapi Farmakologi, dan Kontrol Glukosa Darah. Lima Pilar Diabetes Melitus memiliki hubungan yang sangat erat terhadap pengelolaan Glukosa Darah terutama dalam menjaga Kadar Glukosa Darah agar tetap normal.</p>Nur Hasanah PratiwiDian Arif WahyudiWisnu SadhanaSutrisno
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-152025-02-153312012610.63004/hrji.v3i3.550Hubungan Self Efficacy Dengan Kualitas Hidup Korban Bullying Pada Remaja Di SMK PGRI 1 Kedondong Pesawaran
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/555
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Kasus <em>Bullying</em> masih menjadi teror bagi anak-anak dilingkungan sekolah. Korban <em>bullying</em> yang memiliki efikasi diri yang lebih tinggi cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, sedangkan efikasi rendah akan mengalami kualitas hidup buruk. Dampak perilaku <em>bullying</em> terhadap korbannya, akan membuat korban takut terancam dan menjadi seorang yang tidak memiliki percaya diri karena menurunnya efikasi diri. Efikasi diri memungkinkan korban <em>bullying</em> untuk mengatasi dampak negatif . <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan <em>self efficacy</em> dengan kulitas hidup korban <em>bullying</em> pada remaja di SMK PGRI 1 Kedodong Pesawaran. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain korelasi dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK PGRI 1 Kedodong Pesawaran yang berjumlah 116 kelas X, dengan sampel 54 responden. Teknik sampel menggunakan <em>total sampling</em>. Penelitian ini menggunakan uji <em>gamma</em>. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian dari uji <em>gamma </em>diperoleh nilai <em>p-value 0,000 < 0,05</em> artinya terdapat hubungan <em>self efficacy</em> dengan kualitas hidup korban <em>bullying</em> pada remaja di SMK PGRI 1 Kedodong Pesawaran dengan nilai korelasi 0,770 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kuat<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Diharapkan remaja dapat meningkatkan <em>self efficacy</em> dalam menghadapi, mengatasi dampak negatif <em>bullying</em>, supaya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan dalam waktu panjang dalam upaya menghindari upaya <em>bullying</em>.</p>Andi KurniyawanAndi SusantoFeri AgustriyaniArdinata
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-152025-02-153312713210.63004/hrji.v3i3.555Pengaruh terapi peningkatan kepercayaan diri dan spiritual terhadap penurunan tingkat gejala depresi remaja di SMKN 1 gedong tataan
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/556
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Masa remaja merupakan fase penting dalam perkembangan individu, di mana mereka menghadapi berbagai tantangan seperti pergaulan bebas, penggunaan narkoba, merokok, dan alkohol. Stresor-stresor ini dapat menyebabkan perasaan tidak berdaya, rendah diri, dan putus asa, yang berkontribusi pada timbulnya depresi. Depresi pada remaja ditandai dengan perasaan sedih, tidak berharga, rasa bersalah, penarikan diri dari sosial, kesulitan tidur, serta kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari. Memahami penyebab utama dari masalah emosional ini sangat penting untuk mendukung kesehatan mental dan ketahanan remaja. <strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi peningkatan kepercayaan diri dan spiritual dalam mengurangi gejala depresi pada remaja. <strong>Metode: </strong>Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pre-experimental one group pretest-posttest. Subjek penelitian terdiri dari 21 remaja yang mengalami gejala depresi. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari terapi peningkatan kepercayaan diri dan spiritual terhadap penurunan gejala depresi. Uji statistik yang dilakukan menunjukkan distribusi data tidak normal berdasarkan uji Shapiro-Wilk, sehingga analisis dilanjutkan dengan uji Wilcoxon, yang menghasilkan p-value (0,000) < 0,05<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Temuan ini menegaskan bahwa terapi yang diberikan efektif dalam menurunkan tingkat gejala depresi pada remaja, memberikan harapan bagi pengembangan intervensi serupa di masa depan.</p>Reni NofitaAndi SusantoRika DamayantiFeri Agustriyani
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-152025-02-153313313910.63004/hrji.v3i3.556Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Wanita Menopause Di Desa Jati Agung Kabupaten Pringsewu
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/582
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Menopause menandakan akhir masa reproduksi seorang Wanita dan biasanya terjadi pada Wanita berusia 45-55 tahun yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi hormon ovarium yang terjadi secara alami atau disebabkan oleh operasi, kemoterapi, atau radiasi. Pendidikan Kesehatan tentang media audiovisual dapat mengubah kognitif terhadap pengetahuan tentang gejala menopause dan memfasilitasi pemahaman dan menumbuhkan efek positif pada kondisi menopause. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap pengetahuan wanita menopause di Desa Jati Agung Kabupaten Pringsewu. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain metode <em>pre eksperimental</em> dengan <em>one group pre test design. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah wanita menopause di Desa Jati Agung Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 40 responden, dengan sampel 40 responden. Teknik sampel yang digunakan yaitu <em>total sampling</em>. Penelitian ini menggunakan uji <em>wilcoxon</em>. <strong>Hasil: </strong>Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rerata tingkat pengetahuan wanita menopause sebelum diberikan pendidikan kesehatan denan media audiovisual sebesar 32,50 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audiovisual sebesar 80,00. Hasil analisa data diperoleh <em>p-value </em><em>= </em>0,001 < 0,05, terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap pengetahuan wanita menopause<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Diharapkan pihak puskesmas terdekat untuk bekerja sama dengan kader kesehatan untuk melakukan kegiatan sosialisasi terkait tentang menopause sehingga wanita dapat mengetahui berbagai perubahan saat menopause.</p>Reny MarlenaSurmiasihAnggi KusumaRini Palupi
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-152025-02-153314014510.63004/hrji.v3i3.582Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat Dengan Kepatuhan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/615
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Perawat berisiko tinggi terhadap paparan berbagai macam penyakit yang berasal dari darah maupun cairan tubuh yang terinfeksi dapat menimbulkan infeksi seperti tertusuk jarum, Heipatitis B, Heipatitis C dan HIV. Seicara global leibih dari 35 juta peitugas keiseihatan meinghadapi risiko luka akibat teirkeina beinda tajam yang teirkontiminasi dan peitugas keiseihatan yang paling tinggi teirpapar peinyakit adalah peirawat. <strong>Tujuan: </strong>Peineilitian ini beirtujuan untuk meingideintifikasi peingeitahuan dan sikap peirawat deingan keipatuhan dalam peinggunaan alat peilindung diri (APD) di Rumah Sakit Umum Daeirah H. Damanhuri Barabai. <strong>Metode</strong><strong>: </strong>Meitodei Peineilitian ini meinggunakan meitodei kuantitatif yang beirsifat obseirvasional deingan peindeikatan <em>cross seictional. </em>Sampeil dalam peineilitian ini seibanyak 77 reispondein. Teiknik <em>sampling </em>yang digunakan dalam peineilitian ini adalah deingan meinggunakan meitodei <em>Purposivei</em> <em>Clusteir random</em> sampling. <strong>Hasil: </strong>Hasil peineilitian meinunjukkan tidak ada hubungan peingeitahuan deingan keipatuhan peinggunaan alat peilindung diri pada peirawat deingan nilai (<em>p-valuei = </em>1,000). Tidak ada hubungan sikap deingan keipatuhan peinggunaan alat peilindung diri pada peirawat deingan nilai (<em>p-valuei = </em>1,000)<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Agar leibih meiningkatkan peingawasan teirhadap peinggunaan APD, meimbeirikan peilatihan khusus dalam meiningkatkan keipatuhan peinggunaan APD, seirta meinyeisuaikan dan meileingkapi APD yang harus digunakan.</p>Syafa Nurmaulida PutriErwin ErnadiNorsita Agustina
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-212025-02-213314615110.63004/hrji.v3i3.615Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Gejala Fobia Sosial pada Mahasiswa Keperawatan di Universitas Aisyah Pringsewu
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/545
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Fobia sosial terjadi ketika seseorang memiliki ketakutan yang kuat terhadap lingkungan sosial, banyak terjadi dikalangan mahasiswa perguruan tinggi. Prevalensi kecemasan sosial dikalangan mahasiswa diseluruh dunia sekitar 7-33%. Dampak fobia sosial yaitu seseorang cenderung menghindari kontak dengan orang lain, kecemasan yang berlebihan dan mempengaruhi kinerja akademik. Teknik relaksasi nafas dalam adalah teknik olah nafas dapat meningkatkan ventilasi alveolar, mengurangi stres fisik, mental, mengurangi kecemasan dan kecemasan sosial. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap gejala fobia sosial pada mahasiswa keperawatan di Universitas Aisyah Pringsewu. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian <em>pre-experimental design</em> dengan pendekatan <em>one-grup pre-test-post-test-design</em>. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa Universitas Aisyah Pringsewu berjumlah 423 responden, dengan sampel 20 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>non-probability </em>dengan metode <em>purpusive sampling</em>. Penelitian ini menggunakan <em>uji -t</em> sampel berpasangan (<em>paired sampel t-test</em>). <strong>Hasil: </strong>Hasil Uji statistik <em>paried sample t-test</em> menunjukkan pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap gejala fobia sosial pada mahasiswa keperawatan di Universitas Aisyah Pringsewu dengan <em>p-value = 0,000 < 0,05</em><em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Diharapkan agar bisa memberikan informasi tentang gejala fobia dan mengadakan kegiatan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi stres, mengurangi kecemasan sosial serta mengurangi tingkat gejala fobia sosial pada mahasiswa.</p>Rima AriantiRika DamayantiAndi SusantoArdinata
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-242025-02-243315215810.63004/hrji.v3i3.545Hubungan Perubahan Fisik Dengan Kualitas Hidup Wanita Menopause Di Desa Pekon Wates Timur Gadingrejo Tahun 2024
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/583
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Menopause ditandai dengan terjadinya penurunan hormon estrogen dan progesteron yang dapat menyebabkan berbagai perubahan baik fisik maupun psikologis perubahan fisik diantaranya kelelahan fisik (53%), ketidaknyamanan sendi (47,6%), insomnia (65%), hot flushes (42,2%), vagina kering (58,7%) yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. <strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat perubahan fisik dengan kualitas hidup pada wanita menopause. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasi dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita menopause di Desa Pekon Wates Timur Gadingrejo, dengan sampel terdiri dari 70 wanita menopause berusia 45-55 tahun dengan menggunakan teknik total sampling. Analisis data didapatkan menggunakan uji <em>Chi -Square</em>. <strong>Hasil: </strong>Berdasarkan hasil penelitian adanya hubungan yang signifikan antara perubahan fisik dan kualitas hidup wanita menopause dengan nilai <em>p-value</em> = 0,001 < 0,05<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Diharapkan partisipasi dari pihak puskesmas dalam melakukan pemeriksaan kesehatan pada wanita menopause agar bisa memantau dampak dari perubahan fisik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada wanita dalam menjalani masa menopause.</p>Siti KhodijahSurmiasihRini PalupiFeri Kameliawati
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-282025-02-283315916410.63004/hrji.v3i3.583Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Interaksi Sosial Pada Remaja Di SMP Negeri 15 Bandar Lampung
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/547
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Remaja merupakan masa perkembangan yang berfokus pada perubahan biologis, koginitif, dan sosial emosional. Kecerdasan emosional bagaimana seorang individu mampu mengelola emosinya dengan cerdas, terutama dalam interaksi dengan orang lain. Salah satu penyebab remaja mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial adalah ketidakmampuan dalam mengontrol emosinya dengan cerdas sehingga remaja akan berprilaku agresif, kurangnya penerimaan sosial (teman sebaya), kurangnya kemampuan dalam beradaptasi dan kurangnya pengembangan keterampilan sosialnya. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan interaksi sosial pada remaja di SMP Negeri 15 Bandar Lampung. <strong>Metode: </strong>Sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi SMP Negeri 15 Bandar Lampung yang berjumlah 89 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode <em>proporsional stratafied random sampling</em>. Penelitian ini menggunakan uji statistik <em>gamma</em>. <strong>Hasil: </strong>Hasil uji statistik <em>gamma </em>didapat p-<em>value = </em>0,003 < 0,05 artinya terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan interaksi sosial pada remaja di SMP Negeri 15 Bandar Lampung. <strong>Simpulan: </strong>Diharapkan bagi pihak sekolah untuk memberikan informasi atau mengadakan kegiatan yang bisa di ikuti semua remaja seperti mengintegrasi pendidikan kecerdasan emosional, aktifkan ekstrakulikuler, adakan sesi konseling dan dukungan emosional.</p>Yolanda Aulia KhalillahRika DamayantiFeri AgustriyaniAndi Susanto
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-282025-02-283316517310.63004/hrji.v3i3.547Hubungan Usia Dengan Kualitas Tidur Pada Penderita Hipertensi di RSU Kartini Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/585
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Hipertensi merupakan gangguan pada sistem kardiovaskuler yang menyebabkan kurangnya suplay oksigen dan nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan tubuh. Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang berkembang dari usia tua ke usia muda. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia dengan kualitas tidur pada penderita hipertensi di RSU Kartini Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunkan penelitian kuantitatif (Quantitatif Research) dengan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah corelasional dengan pendekatan cross sectional yang menitik beratkan hubungan antara 2 variabel atau lebih. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik non probability sampling dengan purposive sampling dengan total sampel berjumlah 96 orang pasien penderita hipertensi di Poli Penyakit Dalam RSU Kartini Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. <strong>Hasil: </strong>Uji statistik chi square mendapatkan hasil yang menunjukkan p value umur pasien hipertensi yaitu 0,02 dengan taraf signifikan sebesar 0,05 yang berarti umur pasien hipertensi berhubungan signifikan terhadap kualitas tidur pasien hipertensi<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Gangguan kualitas tidur berhubungan dengan usia lanjut, semakin buruk kualitas tidur seseorang maka risiko terkena hipertensi derajat tinggi semakin besar.</p>Sulistia NurWinda AfikirtianiMuhammad Farhan Al FarisEko Wardoyo
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-282025-02-283317417910.63004/hrji.v3i3.585Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitias Hidup Keluarga Dalam Merawat Pasien Skizofrenia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ambarawa Kabupaten Pringsewu
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/576
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Kualitas hidup dapat diartikan sebagai persepsi seseorang mengenai posisi mereka dalam kehidupanya berdasarakan konteks budaya serta system nilai yang di jalani yang berkaitan dengan tujuan, harpan, standar dan perhatiannya, dimana kualitas hidup terdiri dari komponen fisik, psikologis, faktor sosial dan faktor lingkungan. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahuiHubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Keluarga Dalam Merawat Pasien Skizofrenia Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ambarawa Kabupaten Pringsewu. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian analitik dan pendekatan cross sectional. Subyek penelitiannya adalah keluarga pasien dengan Skizofrenia. Jumlah populasi dalam penelitiain adalah seluruh keluarga pasien dengain Skizrofenia di Puskesmas Ambarawa yaitu sebanyak 46 responden. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling yaitu seluruh populasi menjadi subyek penelitian sebanyak 46 responden dan uji statistic uji Chi-Square. <strong>Hasil: </strong>Hasil analisis statistik menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p-value = 0,003 < 0,05 yang artinya terdapat Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Keluarga Dalam Merawat Pasien Skizofrenia Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ambarawa Kabupaten Pringsewu.</p>Nadya KharismaFeri AgustriyaniRika DamayantiSurmiasih
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-282025-02-283318018610.63004/hrji.v3i3.576Identifikasi Pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bengkuang
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/633
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Permasalahan Hipotiroid merupakan masalah yang sangat penting. Jika tidak segera mendapatkan penanganan, bayi dengan hipotiroid kongenital akan mengalami gangguan tumbuh kembang hingga retardasi mental. di wilayah kerja UPT Puskesmas Bangkuang sendiri baru menjalankan program SHK pada bulan Oktober Tahun 2023. Dengan jumlah persalinan Oktober 2023 sampai Februari 2024 mencapai 35 persalinan, sedangkan bayi yang hanya di Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) hanya mencapai 20 orang (57,1%). <strong>Tujuan: </strong>Mengidentifikasi Pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital Di Wilayah kerja UPT Puskesmas Bangkuang. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan rancangan Cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 30 orang Tenaga Kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Bangkuang. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian dianalisis menggunakan uji chi square. <strong>Hasil: </strong>Mayoritas responden tidak tersertifikasi sebanyak 25 orang (83,3%), tidak memiliki logistik sebanyak 12 orang (40%), ada penolakan sebanyak 6 orang (20%), dan Kebijakan belum tersosialisasi sebanyak 18 orang ( 60%)<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Teridentifikasi rendahnya cakupan pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bangkuang adalahkarena faktor Keterampilan, Logistik, Persetujuan Keluarga dan Kebijakan.</p>SoniaZulliatiDwi Sogi Sri RedjekiSusanti Suhartati
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-282025-02-283318719210.63004/hrji.v3i3.633Pengaruh Emo-Demo dan Story Telling Terhadap Self Efficacy Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Long Kali
https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/634
<p><strong>Pendahuluan: </strong>Mendapatkan ASI Eksklusif merupakan salah satu hak yang dimiliki oleh setiap bayi sejak dilahirkan sampai umur 6 bulan dan harus dipenuhi kecuali terdapat indikasi medis, ada beberapa faktor penyebab terjadinya kegagalan ASI Eksklusif seperti kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga, kondisi psikologis ibu, kurangnya minat dan <em>self efficacy</em> ibu yang buruk. <strong>Tujuan: </strong>Mengetahui pengaruh metode Emo-Demo dan <em>story telling </em>terhadap s<em>elf-efficacy</em> pada ibu hamil tentang pemberian ASI Eksklusif. <strong>Metode: </strong>Metode penelitian ini berupa eksperimen semu (<em>quasi eksperiment)</em> dengan desain penelitian yaitu <em>pre test post test non equivalent two control group</em>, Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan ibu hamil Trimester 3 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Long Kali, teknik pengambilan sampel dengan <em>Total sampling</em> yaitu 36 ibu hamil sebagai sampel. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian ini diperoleh terdapat pengaruh yang signifikan antara Metode Edo-Demo dan <em>story telling</em> dengan peningkatan <em>self efficacy</em> ibu hamil <em>P-value 0,002</em> dengan nilai <em>a</em>=0,05. <strong>Simpulan: </strong>Terdapat perbedaan self efficacy ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, pada perlakuan Emo-Demo dan Story Telling setelah diberikan perlakuan self efficacy responden meningkat, didapatkan yang diberikan intervensi praktek Emo Demo memiliki perubahan self efficacy lebih tinggi yaitu 14 (77,8%) responden dibandingkan dengan klompok Kontrol Story Telling sebesar 13(72,2%) responden.</p>Dwi Sukma PryhandiniAdriana PalimboDede MahdiyahNur Hidayah
Hak Cipta (c) 2025
2025-02-282025-02-283319319610.63004/hrji.v3i3.634