https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/issue/feedHealth Research Journal of Indonesia2025-02-12T07:32:10+00:00Nurul Hidayah, SKM., M.Keshrji@wpcpublisher.comOpen Journal Systems<p><strong>Nama jurnal: </strong><em>Health Research Journal of Indonesia </em>(HRJI)<br /><em><strong>Editor in Chief </strong></em><strong>: </strong>Nurul Hidayah, SKM., M.Kes<br /><strong>ISSN </strong>2964-7592 (online)<br /><strong>Terbit</strong> setiap bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember.</p> <p><strong><em>Health Research Journal of Indonesia</em> (HRJI)</strong> adalah jurnal elektronik dan <em>open access</em> <em>journal</em> yang dikelola oleh CV. Wadah Publikasi Cendekia. <strong><em>Health Research Journal of Indonesia </em>(HRJI)</strong> merupakan media publikasi penelitian orisinil dan <em>review article </em>di bidang Kesehatan meliputi Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Keperawatan, Kebidanan, dan bidang Kesehatan lainnya yang berfokus pada topik promosi kesehatan, manajemen kesehatan, pelayanan kesehatan komunitas, kesehatan reproduksi, ibu dan anak, kesehatan lingkungan, serta farmasi komunitas.</p> <p><strong>Template</strong> [<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1iENcxX545Jr-DH5V0jmilg1CDO3zlvH7?ths=true" target="_blank" rel="noopener">download</a>]</p>https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/618Efek Latihan Diapraghmatic Breathing Exercise Terhadap Saturasi Oksigen Pasien PPOK di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 20242025-02-11T04:47:08+00:00Wisnu Sadhanaemail@email.comYulistiarini Yulistiariniemail@email.com<p><strong>Pendahuluan: </strong>Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit yang diderita oleh 300 juta penduduk dunia. 50% penderita PPOK saat datang untuk menjalani perawatan mengalami penurunan saturasi oksigen. Kondisi ini apabila tidak ditangani maka berakibat terhadap kerusakan pada sel tubuh sehingga dapat menimbulkan kematian. Pengembangan terapi bagi pasien PPOK yang mengalami penurunan saturasi oksigen saat ini terus dikembangkan, salah satunya yaitu menggunakan terapi diaphragmatic breathing exercise. <strong>Tujuan: </strong>ini yaitu mengetahui pengaruh diaphragmatic breathing exercise terhadap saturasi oksigen pasien PPOK di RSUD Jend. Ahmad Yani Metro. <strong>Metode</strong><strong>: </strong><em>quasi experiment, </em>rancangan <em>Nonequivalent control group design.</em> Populasi dalam penelitian ini adalah pasien PPOK. Sampel yang digunakan sebanyak 28 orang yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan <em>independent t test</em>. <strong>Hasil: </strong>didapatkan didapatkan rata-rata satuasi oksigen pasien PPOK kelompok intervensi pretest 92,36±1,447 dan posttest 97,21±1,188. Sedangkan saturasi oksigen kelompok kontrol pretest yaitu 92,07±1,328 dan posttest 96,00±1,177. Hasil analisis independent t test didapatkan p-value 0,012 (p<0,05) artinya <em>diaphragmatic breathing exercise </em>terbukti berpengaruh terhadap perubahan saturasi oksigen pasien PPOK dengan selisih rata-rata<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Metode latihan <em>diaphragmatic breathing </em>exercise terbukti bermanfaat untuk pasien PPOK dan diharapkan untuk menjadi salah satu terapi pendamping dalam manajemen PPOK.</p>2025-02-12T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/550Hubungan Lima Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Kadar Glukosa Darah pada Pasien DM Tipe II di Puskesmas Bernung2024-12-25T03:25:47+00:00Nur Hasanah Pratiwinurhasanahpratiwi2710@gmail.comDian Arif Wahyudidianarifwahyudi@gmail.comWisnu Sadhanawisnusadhana@gmail.comSutrisnosutrisno@gmail.com<p><strong>Pendahuluan: </strong>Kebijakan dalam pengelolaan Diabetes Melitus Tipe II yang berlaku di Indonesia adalah Lima Pilar Diabetes Melitus yang bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan pasien Diabetes Melitus Tipe II, terutama untuk mengontrol Kadar Glukosa Darah. <strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui Hubungan Lima Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Kadar Glukosa Darah pada pasien DM Tipe II di Puskesmas Bernung Tahun 2024. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan C<em>ross sectional</em>, desain penelitian analitik korelasi, populasi dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Militus Tipe II di Puskesmas Bernung, dengan jumlah sempel 89 Responden, penelitian ini menggunakan teknik <em>random sampling</em>, dan menggunakan <em>uji statistik</em> yaitu <em>uji</em> <em>chi-square</em> yang telah dilakukan di Puskesmas Bernung bulan Oktober 2024. <strong>Hasil: </strong>Disimpulkan terdapat Hubungan Lima Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Kadar Glukosa Darah pada pasien DM Tipe II di Puskesmas Bernung, dengan hasil Lima Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus baik sebesar 54 responden (60,7%) dan Kadar Glukosa Darah normal sebesar 51 responden (57,3%), dengan nilai <em>P-Value</em>0.000<0.05, sehingga disimpulkan bahwa terdapat hungungan antara 2 variabel<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe II yang dikelompokkan dalam Lima Pilar yaitu edukasi, diet, aktivitas fisik, Terapi Farmakologi, dan Kontrol Glukosa Darah. Lima Pilar Diabetes Melitus memiliki hubungan yang sangat erat terhadap pengelolaan Glukosa Darah terutama dalam menjaga Kadar Glukosa Darah agar tetap normal.</p>2025-02-15T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/555Hubungan Self Efficacy Dengan Kualitas Hidup Korban Bullying Pada Remaja Di SMK PGRI 1 Kedondong Pesawaran2024-12-27T09:35:48+00:00Andi Kurniyawanakurniyawan692@gmail.comAndi Susantoandiamirul79@gmail.comFeri Agustriyaniferiagustriyani@gmail.comArdinataardinata@gmail.com<p><strong>Pendahuluan: </strong>Kasus <em>Bullying</em> masih menjadi teror bagi anak-anak dilingkungan sekolah. Korban <em>bullying</em> yang memiliki efikasi diri yang lebih tinggi cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, sedangkan efikasi rendah akan mengalami kualitas hidup buruk. Dampak perilaku <em>bullying</em> terhadap korbannya, akan membuat korban takut terancam dan menjadi seorang yang tidak memiliki percaya diri karena menurunnya efikasi diri. Efikasi diri memungkinkan korban <em>bullying</em> untuk mengatasi dampak negatif . <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan <em>self efficacy</em> dengan kulitas hidup korban <em>bullying</em> pada remaja di SMK PGRI 1 Kedodong Pesawaran. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain korelasi dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK PGRI 1 Kedodong Pesawaran yang berjumlah 116 kelas X, dengan sampel 54 responden. Teknik sampel menggunakan <em>total sampling</em>. Penelitian ini menggunakan uji <em>gamma</em>. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian dari uji <em>gamma </em>diperoleh nilai <em>p-value 0,000 < 0,05</em> artinya terdapat hubungan <em>self efficacy</em> dengan kualitas hidup korban <em>bullying</em> pada remaja di SMK PGRI 1 Kedodong Pesawaran dengan nilai korelasi 0,770 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kuat<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Diharapkan remaja dapat meningkatkan <em>self efficacy</em> dalam menghadapi, mengatasi dampak negatif <em>bullying</em>, supaya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan dalam waktu panjang dalam upaya menghindari upaya <em>bullying</em>.</p>2025-02-15T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/556Pengaruh terapi peningkatan kepercayaan diri dan spiritual terhadap penurunan tingkat gejala depresi remaja di SMKN 1 gedong tataan 2024-12-27T14:13:53+00:00Reni Nofitareninofita023@gmail.comAndi Susantoandiamirul79@gmail.comRika Damayantirikadamayanti@gmail.comFeri Agustriyaniferiagustriyani@gmail.com<p><strong>Pendahuluan: </strong>Masa remaja merupakan fase penting dalam perkembangan individu, di mana mereka menghadapi berbagai tantangan seperti pergaulan bebas, penggunaan narkoba, merokok, dan alkohol. Stresor-stresor ini dapat menyebabkan perasaan tidak berdaya, rendah diri, dan putus asa, yang berkontribusi pada timbulnya depresi. Depresi pada remaja ditandai dengan perasaan sedih, tidak berharga, rasa bersalah, penarikan diri dari sosial, kesulitan tidur, serta kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari. Memahami penyebab utama dari masalah emosional ini sangat penting untuk mendukung kesehatan mental dan ketahanan remaja. <strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas terapi peningkatan kepercayaan diri dan spiritual dalam mengurangi gejala depresi pada remaja. <strong>Metode: </strong>Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pre-experimental one group pretest-posttest. Subjek penelitian terdiri dari 21 remaja yang mengalami gejala depresi. <strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari terapi peningkatan kepercayaan diri dan spiritual terhadap penurunan gejala depresi. Uji statistik yang dilakukan menunjukkan distribusi data tidak normal berdasarkan uji Shapiro-Wilk, sehingga analisis dilanjutkan dengan uji Wilcoxon, yang menghasilkan p-value (0,000) < 0,05<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Temuan ini menegaskan bahwa terapi yang diberikan efektif dalam menurunkan tingkat gejala depresi pada remaja, memberikan harapan bagi pengembangan intervensi serupa di masa depan.</p>2025-02-15T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/582Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Wanita Menopause Di Desa Jati Agung Kabupaten Pringsewu2025-01-10T09:11:28+00:00Reny Marlenarenymarlena@gmail.comSurmiasihsurmiasih@gmail.comAnggi Kusumaanggikusuma@gmail.comRini Palupirinipalupi@gmail.com<p><strong>Pendahuluan: </strong>Menopause menandakan akhir masa reproduksi seorang Wanita dan biasanya terjadi pada Wanita berusia 45-55 tahun yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi hormon ovarium yang terjadi secara alami atau disebabkan oleh operasi, kemoterapi, atau radiasi. Pendidikan Kesehatan tentang media audiovisual dapat mengubah kognitif terhadap pengetahuan tentang gejala menopause dan memfasilitasi pemahaman dan menumbuhkan efek positif pada kondisi menopause. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap pengetahuan wanita menopause di Desa Jati Agung Kabupaten Pringsewu. <strong>Metode: </strong>Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain metode <em>pre eksperimental</em> dengan <em>one group pre test design. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah wanita menopause di Desa Jati Agung Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 40 responden, dengan sampel 40 responden. Teknik sampel yang digunakan yaitu <em>total sampling</em>. Penelitian ini menggunakan uji <em>wilcoxon</em>. <strong>Hasil: </strong>Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rerata tingkat pengetahuan wanita menopause sebelum diberikan pendidikan kesehatan denan media audiovisual sebesar 32,50 dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media audiovisual sebesar 80,00. Hasil analisa data diperoleh <em>p-value </em><em>= </em>0,001 < 0,05, terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap pengetahuan wanita menopause<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Diharapkan pihak puskesmas terdekat untuk bekerja sama dengan kader kesehatan untuk melakukan kegiatan sosialisasi terkait tentang menopause sehingga wanita dapat mengetahui berbagai perubahan saat menopause.</p>2025-02-15T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025 https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/HRJI/article/view/615Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat Dengan Kepatuhan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai2025-02-10T03:21:26+00:00Syafa Nurmaulida Putrisyafanurmaulidaputri@gmail.comErwin Ernadiererwin3@gmail.comNorsita Agustinanorsitaagustina@gmail.com<p><strong>Pendahuluan: </strong>Perawat berisiko tinggi terhadap paparan berbagai macam penyakit yang berasal dari darah maupun cairan tubuh yang terinfeksi dapat menimbulkan infeksi seperti tertusuk jarum, Heipatitis B, Heipatitis C dan HIV. Seicara global leibih dari 35 juta peitugas keiseihatan meinghadapi risiko luka akibat teirkeina beinda tajam yang teirkontiminasi dan peitugas keiseihatan yang paling tinggi teirpapar peinyakit adalah peirawat. <strong>Tujuan: </strong>Peineilitian ini beirtujuan untuk meingideintifikasi peingeitahuan dan sikap peirawat deingan keipatuhan dalam peinggunaan alat peilindung diri (APD) di Rumah Sakit Umum Daeirah H. Damanhuri Barabai. <strong>Metode</strong><strong>: </strong>Meitodei Peineilitian ini meinggunakan meitodei kuantitatif yang beirsifat obseirvasional deingan peindeikatan <em>cross seictional. </em>Sampeil dalam peineilitian ini seibanyak 77 reispondein. Teiknik <em>sampling </em>yang digunakan dalam peineilitian ini adalah deingan meinggunakan meitodei <em>Purposivei</em> <em>Clusteir random</em> sampling. <strong>Hasil: </strong>Hasil peineilitian meinunjukkan tidak ada hubungan peingeitahuan deingan keipatuhan peinggunaan alat peilindung diri pada peirawat deingan nilai (<em>p-valuei = </em>1,000). Tidak ada hubungan sikap deingan keipatuhan peinggunaan alat peilindung diri pada peirawat deingan nilai (<em>p-valuei = </em>1,000)<em>.</em> <strong>Simpulan: </strong>Agar leibih meiningkatkan peingawasan teirhadap peinggunaan APD, meimbeirikan peilatihan khusus dalam meiningkatkan keipatuhan peinggunaan APD, seirta meinyeisuaikan dan meileingkapi APD yang harus digunakan.</p>2025-02-21T00:00:00+00:00Hak Cipta (c) 2025