https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/issue/feed Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia 2024-07-31T00:00:00+00:00 Rina Saputri layanan@wpcpublisher.com Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Pengabdian Masyarakat WPC</strong></p> <p><strong>ISSN </strong><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/3048-3964" target="_blank" rel="noopener">3048-3964</a> (online)</p> <p><strong>Ketua Editor: </strong><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6195841/?view=services" target="_blank" rel="noopener">apt. Rina Saputri, M.Farm</a></p> <p><strong>Frekuensi terbit:</strong> Januari dan Juli</p> <p>Jurnal Pengabdian Masyarakat Wadah Publikasi Cendekia (JPM-WPC) menerbitkan artikel hasil dari pengabdian kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, kuliah kerja nyata (KKN), PKL Komunitas, dan bina desa dari semua bidang ilmu.</p> <p><strong>Template</strong> artikel [<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1zwZ86r0DMN0ELLwcqkQuG76DYVeuVn75?usp=drive_link" target="_blank" rel="noopener">download</a>]</p> https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/419 Program Sosis Education (Sosial Sex) dan Janar (Jauhi Narkoba) 2024-07-17T20:31:06+00:00 Hongky Hongky email@email.com Muhammad Fresdy Adity email@email.com Sri Muliani email@email.com Wanda Ceisara Monica Hinut Tisi monicahinutwanda@gmail.com Onieqie Ayu Dhea Manto email@email.com Umi Hanik Fetriyah email@email.com Subhannur Rahman email@email.com Angga Irawan email@email.com <p>Masa remaja menjadi salah satu tahapan penting dalam kehidupan manusia. Secara psikologis, remaja masih belum stabil sehingga sering melakukan segala sesuatu dengan dasar coba-coba. Pendidikan seks di kalangan remaja masih sangat tabu untuk dibahas, begitu pula dengan bahaya narkoba. Akibatnya, remaja tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kedua hal tersebut. Hal ini kemudian berdampak pada munculnya keinginan remaja untuk mencoba dan dapat membahayakan generasi penerus bangsa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai seksualitas dan bahaya narkoba, terutama pada remaja. Kegiatan ini kemudian dilakukan dengan member penyuluhan yang disertai dengan diskusi interaktif. Antusiasme peserta dalam kegiatan ini cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan serupa masih sangat perlu untuk dilakukan.</p> 2024-07-21T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Hongky Hongky, Muhammad Fresdy Adity, Sri Muliani, Wanda Ceisara Monica Hinut Tisi, Oniq Ayu Dhea Manto, Umi Hanik Fetrriyah, Subhannur Rahman, Angga Irawan https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/416 Science and Technology Ethics for Gen Z: Peningkatan Literasi Digital dan Kreativitas Menuju Karya Ilmiah Berkualitas 2024-07-14T08:29:56+00:00 Susi Novaryatiin titingumiri@gmail.com Syahrida Dian Ardhany chass501@gmail.com Ardiyansyah Purnama ardiyansyahpurnama@umpr.ac.id <p>Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, tumbuh dalam era digital yang sarat inovasi dan kemajuan teknologi. Dikenal karena kreativitas dan keterampilan teknologi mereka, generasi ini merupakan pengguna utama internet di Indonesia, yang memberikan akses mudah terhadap informasi dan pembelajaran. Namun, kemudahan ini juga menimbulkan resiko penyalahgunaan, termasuk plagiarisme dan pelanggaran etika akademik. Oleh karena itu, penting untuk menekankan etika sains dan teknologi agar penggunaan teknologi dapat&nbsp; dilakukan secara bertanggungjawab. Peningkatan literasi digital juga menjadi kunci untuk membantu Generasi Z mengelola informasi dengan baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Generasi Z mengenai etika sains dan teknologi, serta menghasilkan karya ilmiah berkualitas. Sebanyak 28 mahasiswa Program Studi DIII Farmasi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) terlibat dalam kegiatan yang membahas etika sains, publikasi karya ilmiah, dan etika teknologi. Kegiatan ini terdiri dari tahapan persiapan, pelaksanaan yang mencakup <em>pre-test </em>dan <em>post-test, </em>serta analisis hasil untuk mengevaluasi pemahaman mahasiswa. Rata-rata skor <em>pre-test </em>peserta adalah 62, sementara <em>post-test </em>menunjukkan peningkatan menjadi 81. Dari 28 peserta, 25 (89%) mengalami peningkatan nilai, dengan peningkatan terbesar pada aspek terminologi (93%) dan indeksasi jurnal (95%). Analisis menggunakan IBM SPSS versi 22 dan uji Wilcoxon menghasilkan nilai P=0.000 (P&lt;0.05), menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta. Diharapkan, kegiatan ini dapat memperkuat budaya ilmiah dan meningkatkan kualitas publikasi mahasiswa, serta mendukung kontribusi mereka dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.</p> 2024-07-21T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Susi Novaryatiin, Syahrida Dian Ardhany, Ardiyansyah Purnama https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/413 Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Untuk Kesehatan Masyarakat 2024-07-13T04:13:41+00:00 Lelie Amalia Tusshaleha lelieamalia90@gmail.com Dedent Eka Bimma H email@email.com Syamsul Rahmat email@email.com Recta Olivia Umboro email@email.com Putri Ramdaniah email@email.com Depi Yuliana email@email.com Laili Apriani email@email.com <p>Tanaman obat keluarga merupakan tanaman yang secara sengaja ditanam manusia maupun tumbuh secara liar yang dapat dijadikan sebagai obat dalam rangka pemenuhan obat di kalangan masyarakat. Salah satu pilihan masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk kesehatan adalah TOGA. Salah satu fungsi TOGA adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya- upaya kesehatan masyarakat meliputi upaya preventif (pencegahan), upaya promotif (meningkatkan atau menjaga kesehatan) dan upaya kuratif (penyembuhan penyakit). Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang tanaman obat yang ada di sekitar. Metode yang digunakan yaitu dengan penyampaian informasi ke individu secara langsung dengan <em>door to door</em> disertai pemeriksaan tekanan darah. Dari hasil sosialisasi yang telah dilakukan diperoleh bahwa masyarakat sudah memanfaatkan tanaman obat yang ada disekitar untuk mengobati penyakit mereka seperti mengonsumsi mentimun, jahe, seledri, jeruk nipis, jambu biji dan beberapa tanaman lainnya namun masyarakat masih belum mengetahui dengan baik tentang cara pengolahan tanaman obat tersebut dengan benar.</p> 2024-07-26T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Lelie Amalia Tusshaleha, Dedent Eka Bimma H, Syamsul Rahmat, Recta Olivia Umboro, Putri Ramdaniah, Depi Yuliana, Laili Apriani https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/415 Edukasi Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Hipertensi dengan Gaya Hidup Sehat di Desa Sungai Bakung 2024-07-13T04:13:26+00:00 Frani Mariana franimariana22@gmail.com Putri Yuliantie email@email.com Febriana Ade Putri email@email.com Halfa Halfa email@email.com Cantika Cantika email@email.com Maulidha Camelia Rizqi email@email.com Mahrita Mahrita email@email.com Nurul Hidayah email@email.com Nurul Marifah email@email.com Nyoman Rindi Ira Wati email@email.com Oktaviani Saputri email@email.com Puspa Indah email@email.com Sari Selviana email@email.com <p>Hipertensi merupakan penyakit kronik yang ditandai peningkatan tekanan darah persisten dengan nilai sistolik sama dengan atau lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik sama dengan atau lebih dari 90 mmHg. Hipertensi mengakibatkan peningkatan angka morbiditas maupun mortalitas. Pada tahun 2017, World Health Organization (WHO) melaporkan ada sekitar 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dengan sekitar tiga juta di antaranya meninggal setiap tahun. Jumlah penderita hipertensi diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 1,15 miliar pada tahun 2025. WHO juga mencatat bahwa 46% orang dewasa tidak menyadari bahwa mereka menderita hipertensi, sementara 42% telah didiagnosis dan menjalani pengobatan. Di Indonesia, prevalensi hipertensi meningkat menjadi 34,1% pada tahun 2018, dibandingkan dengan 25,8% pada tahun 2013. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit hipertensi dan mampu melakukan terapi komplementer di kehidupan sehari-hari. Metode pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan mengenai edukasi penyakit hipertensi dan gaya hidup sehat dengan menggunakan media leaflet, kemudian diberikan praktik terapi komplementer dan pengecekan tekanan darah pada masyarakat Desa Sungai Bakung. Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Sungai Bakung dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan menerapkan pola hidup sehat serta melakukan terapi komplementer untuk menurunkan tekanan darah sebagai tata laksana lini pertama ataupun kombinasi obat-obatan yang digunakan.</p> 2024-07-27T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Frani Mariana, Putri Yuliantie, Febriana Ade Putri, Halfa Halfa, Cantika Cantika, Maulidha Camelia Rizqi, Mahrita Mahrita, Nurul Hidayah, Nurul Marifah, Nyoman Rindi Ira Wati, Oktaviani Saputri, Puspa Indah, Sari Selviana https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/421 Utilization of Solar Power for Semi-Automatic Portals at The At-Tajdid Islamic Boarding School Kedungtuban-Blora 2024-07-22T22:16:32+00:00 Eko Sutarto ksutarto@gmail.com Hendri Suryanto hsuryanto@gmail.com Drajat Indah Mawarni dimawarni@gmail.com Lastoni Wibowo lwibowo@gmail.com Mudjijanto Mudjijanto mudjijantoswd@gmail.com Helmi Gunawan hgunawan@gmail.com Alfi Tranggono Agus Salim alfitranggono@pnm.ac.id <p>At-Tajdid salah satu pondok pesantren (ponpes) modern yang menyiapkan Muslim Berkemajuan sebagai kader persyarikatan maupun kader bangsa yang berintegritas, sebagai penyelenggara pendidikan di dalam pondok pesantren tentunya terdapat fasilitas pendukung proses belajar mengajar santri/santriwati yang saat ini berjumlah 215 orang. Untuk akses masuk-keluar lingkungan ponpes terdapat gerbang terbuka karena belum/tidak ada pintu yang membatasi akses ke dan dari lingkungan pondok pesantren. Selama ini, siapapun bebas masuk/keluar lingkungan ponpes, baik siang maupun malam. Dengan kondisi seperti itu, maka permasalahan yang dihadapi mitra adalah kerawanan lingkungan terhadap terjadinya kejahatan, utamanya kasus pencurian di lingkungan pondok pesantren. Hal ini disebabkan tidak adanya kendali akses di pintu gerbang. Berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi mitra tersebut, maka solusi dan target luaran yang ditawarkan dalam program PkM ini yaitu Mitra dibuatkan pintu atau portal yang dipasang pada gerbang pondok dengan sistem buka-tutup pintu atau portal dibuat semi-otomatis bertenaga surya guna membatasi akses masuk/keluar lingkungan pondok pesantren. Dengan adanya pembatasan tersebut, dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh penghuni di lingkungan pondok pesantren, sehingga konsentrasi proses belajar mengajar meningkat.</p> 2024-07-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Eko Sutarto, Hendri Suryanto, Drajat Indah Mawarni, Lastoni Wibowo, Mudjijanto Mudjijanto; Helmi Gunawan, Alfi Tranggono Agus Salim https://wpcpublisher.com/jurnal/index.php/jurnalpengmas/article/view/423 Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga Dalam Memanfaatkan Kelakai Sebagai Obat Tradisional Lokal Di Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kalimantan Selatan 2024-07-25T13:21:23+00:00 Kurdiansyah ir.kurdiansyah@gmail.com Dyera Forestryana dyeraforestryana21@gmail.com Hafiz Ramadhan hafizramadhan14@gmail.com Muhammad Andy Chandra andychandraa1@gmail.com Vebruati vebruatisugeng@yahoo.com <p>Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang luas daratannya hampir terdiri dari lahan basah berupa tanah gambut yang ditumbuhi berbagai tanaman yang dipercaya berkhasiat obat. Kelakai merupakan tanaman pakis yang berkhasiat sebagai obat penambah darah, memperbanyak ASI, serta menyembuhkan luka dan penyakit kulit. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan Kelakai sebagai obat tradisional di Kalimantan Selatan. Kegiatan ini berlokasi di Kecamatan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru dengan peserta ibu-ibu rumah tangga. Kegiatan diawali dengan sosialisasi terkait Kelakai, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan simplisia dan obat tradisional dalam bentuk sediaan kapsul. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah peserta antusias untuk memanfaatkan Kelakai sebagai obat tradisional, baik untuk dikonsumsi secara mandiri maupun sebagai produk yang bernilai ekonomis. Berdasarkan hasil kuisioner, terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang pemanfaatan Kelakai sebagai obat tradisional sebesar 68%.</p> 2024-07-31T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 Kurdiansyah, Dyera Forestryana, Hafiz Ramadhan, Muhammad Andy Chandra, Vebruati